Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Pentingnya Vaksinasi RSV saat Hamil untuk Melindungi Bayi dari Infeksi

Pinterest.com/thehuffpost
Pinterest.com/thehuffpost

Banyak Mama mungkin mengira batuk pilek pada bayi hanyalah flu biasa yang akan sembuh dengan sendirinya. Tapi tahukah Mama, ada virus yang bisa menyerang saluran pernapasan bayi dengan gejala serupa namun jauh lebih berbahaya? Virus ini dikenal dengan nama RSV atau Respiratory Syncytial Virus.

RSV bisa menyebabkan infeksi serius seperti bronkiolitis dan pneumonia, terutama pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Dalam beberapa kasus, infeksi ini bahkan bisa membuat bayi harus dirawat di rumah sakit. Karena itulah, penting banget bagi Mama untuk tahu dan waspada terhadap ancaman RSV sejak dini.

Kabar baiknya, vaksinasi bisa membantu melindungi bayi dari RSV bahkan sebelum ia lahir. Melalui vaksinasi RSV saat hamil, Mama bisa memberikan antibodi perlindungan yang sangat berharga untuk si kecil di awal kehidupannya. 

Untuk pembahasan lebih dalam soal pentingnya vaksinasi RSV, yuk, simak penjelasannya seperti yang sudah Popmama.com rangkum di bawah ini.

Apa Itu RSV dan Kenapa Berbahaya untuk Bayi?

Pinterest.com/istock
Pinterest.com/istock

RSV atau Respiratory Syncytial Virus merupakan virus yang mudah menular hingga menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia dan bronkiolitis. Virus ini mudah terpapar terutama pada bayi dan lansia, biasanya gejalanya ringan dan mirip dengan flu. Namun pada bayi, terutama yang berusia di bawah 6 bulan, virus ini sangat berbahaya. 

World Health Organization (WHO) pun juga sudah memperingatkan bahwa kelompok yang paling terdampak oleh RSV adalah anak-anak, terutama bayi di bawah usia satu tahun. Risiko tertinggi bahkan ditemukan pada bayi dalam 6 bulan pertama kehidupannya, khususnya di usia 2 hingga 3 bulan.

Hal ini terjadi karena sistem imun bayi belum berkembang dengan sempurna, sehingga mereka lebih rentan mengalami komplikasi. Risiko juga meningkat pada bayi dengan kondisi medis bawaan, seperti bayi prematur, bayi dengan penyakit jantung bawaan, dan down syndrome, terutama jika daya tahan tubuhnya sedang melemah.

Prof. Dr.dr Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A(K) dalam acara diskusi publik yang digelar oleh Pfizer pada Rabu (6/7/2025) di The Westin Jakarta, juga menjelaskan, bahwa: 

“RSV ini musuhnya anak-anak, terutama yang usianya di bawah 6 bulan karena daya tahan tubuh mereka masih rendah. Anak-anak dengan kondisi bawaan juga lebih rentan terpapar virus ini.”

Jika bayi di bawah usia 6 bulan sudah terpapar virus ini, biasanya perlu dirawat secara intensif. Mereka kemungkinan besar akan membutuhkan oksigen tambahan atau alat bantu napas, bahkan harus dirawat di ruang ICU untuk mendapatkan pengawasan ketat.

Gejala RSV pada Bayi yang Perlu Dikenali

Pinterest.com/nourishmeorganics
Pinterest.com/nourishmeorganics

Gejala RSV pada bayi seringkali tampak mirip dengan flu biasa di awal, sehingga mudah terlewatkan. Namun, penting bagi Mama untuk waspada karena infeksi ini bisa berkembang cepat dan menimbulkan gangguan pernapasan serius, terutama pada bayi di bawah usia 6 bulan.

  • Gangguan pada saluran pernapasan

    Salah satu tanda khas infeksi RSV adalah gangguan pernapasan. Bayi bisa terlihat bernapas lebih cepat dari biasanya , tampak kesulitan menarik napas dan juga mengeluarkan napas dengan bunyi grok-grok atau ronchi yang menandakan adanya lendir di saluran pernapasannya. 

  • Tampak nyeri di telinga 

    Infeksi RSV bisa memicu komplikasi berupa infeksi pada telinga tengah atau otitis media. Bayi mungkin terlihat tidak nyaman, sering memegang atau bahkan menggosok telinganya dan menangis ketika telinganya disentuh. 

  • Muntah dan diare 

    Meskipun RSV dikenal sebagai infeksi saluran pernapasan, pada beberapa bayi justru bisa disertai gejala pencernaan seperti muntah dan diare. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan dehidrasi. 

  • Rewel hingga sulit tertidur 

    Perubahan perilaku seperti menjadi lebih rewel dari biasanya, tidur tidak nyenyak, atau tampak lesu dan kurang aktif, bisa menjadi sinyal bahwa bayi sedang tidak sehat. Gejala ini sering muncul bersamaan dengan demam atau batuk.

Peran Vaksin RSV untuk Ibu Hamil

Pinterest.com/anthonyasiemo
Pinterest.com/anthonyasiemo

Meskipun bayi baru lahir belum bisa menerima vaksin RSV secara langsung, kabar baiknya, Mama bisa membantu melindungi si Kecil bahkan sejak dalam kandungan. Caranya adalah dengan menerima vaksin RSV saat hamil.

Vaksin ini bekerja dengan membentuk antibodi dalam tubuh mama, yang nantinya akan diteruskan ke bayi melalui plasenta. Dengan begitu, ketika bayi lahir, ia sudah memiliki bekal kekebalan yang bisa membantunya melawan virus RSV, terutama di bulan-bulan awal kehidupan yang sangat rentan.

Menurut Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), selaku Ketua MPH, Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) - POGI, mengatakan bahwa:

“Pentingnya imunisasi RSV pada ibu hamil karena kalau tidak divaksin, risikonya bisa melahirkan sebelum waktunya. Ibu hamil itu sebaiknya jangan sampai sakit, apalagi RSV menyumbang sekitar 50–80% kasus infeksi saluran napas pada anak kecil. Kalau ibunya yang terinfeksi,bisa juga masuk ICU, apalagi kalau punya tekanan darah rendah.”

Vaksin RSV juga direkomendasikan untuk diberikan kepada ibu hamil saat trimester ketiga kehamilan. 

"WHO menganjurkan pemberian satu dosis vaksin RSV, pada trimester ketiga kehamilan, yakni saat usia kandungan memasuki ≥ 28 minggu,” jelas Prof. Dwiana.

Langkah ini menjadi cara paling efektif untuk memberikan perlindungan ekstra bagi si Kecil, bahkan sebelum ia cukup usia untuk mendapatkan vaksin sendiri atau saat sistem imunnya masih lemah. Vaksin RSV juga terbukti aman untuk ibu hamil, dengan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan potensi efek samping yang minimal. 

Siapa yang Disarankan Mendapat Vaksin Ini?

Peran rsv .png
Pinterest.com/innovativeUC

Vaksin RSV disarankan untuk diberikan kepada ibu hamil yang memasuki usia kehamilan 32 hingga 36 minggu. Pada rentang usia kandungan ini, antibodi dari vaksin dapat ditransfer secara optimal ke janin lewat plasenta, sehingga memberikan perlindungan sejak bayi lahir.

Vaksin ini juga sangat direkomendasikan bagi Mama yang memiliki risiko tinggi, seperti riwayat persalinan prematur, mengandung bayi kembar, atau memiliki kondisi medis tertentu. Namun, tetap untuk ikut vaksin ini harus konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memastikan waktu pemberian vaksin yang paling tepat sesuai kondisi Mama dan janin.

Cara Pencegahan Lain selain Lewat Vaksin

Menghindari RSV .png
Pinterest.com/jbissoondial

Selain vaksin RSV, ada beberapa langkah pencegahan sederhana yang bisa Mama lakukan untuk melindungi si Kecil dari paparan virus:

  1. Rajin mencuci tangan 

    Kebiasaan ini terlihat sederhana, tapi sangat penting untuk mencegah penularan virus RSV. Mama, Papa, dan siapa pun yang ingin menggendong atau menyentuh bayi sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir. Kalau sedang di luar rumah, hand sanitizer juga bisa jadi alternatif cepat.

  2. Hindari kontak dengan orang yang sakit 

    Virus RSV mudah menular lewat percikan batuk atau bersin. Jadi, sebisa mungkin hindari bayi dari orang yang sedang mengalami flu, batuk, atau gejala infeksi saluran pernapasan lainnya. Kalau ada anggota keluarga yang sedang sakit, usahakan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak sementara waktu.

  3. Berikan ASI eksklusif

    ASI mengandung antibodi alami yang sangat penting untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi. Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat membantu si Kecil melawan infeksi, termasuk infeksi virus RSV.

  4. Jaga kebersihan lingkungan 

    Pastikan permukaan benda yang sering disentuh, seperti meja, gagang pintu, dan mainan bayi, rutin dibersihkan. Lingkungan yang bersih membantu mencegah penyebaran virus dan menjaga kesehatan si Kecil.

  5. Tutup mulut dan hidung saat bersin 

    Gunakan tisu atau siku bagian dalam untuk menutup mulut dan hidung. Cara ini efektif mencegah penyebaran droplet yang bisa membawa virus penyebab infeksi pernapasan, termasuk RSV.

RSV bisa jadi ancaman serius, terutama bagi bayi yang sistem imunnya belum sempurna. Tapi dengan langkah pencegahan yang tepat, termasuk vaksinasi dan menjaga kebersihan lingkungan, risiko penularan bisa dikurangi. Jadi, penting untuk selalu waspada dan menjaga si Kecil sebaik mungkin, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Kenali Risiko Tersembunyi jika Vaksinasi Anak Tidak Lengkap

05 Des 2025, 14:58 WIBBaby