"Kasus yang paling sering terjadi adalah adanya oknum tidak bertanggung jawab dengan memproduksi obat palsu. Ada juga yang mengumpulkan dengan sengaja obat expired, lalu dijual dengan sengaja di online," kata Apt. Rupa Lesty, Chief Category Officer Apotek Alpro, saat acara Peluncuran Perdana Apotek Alpro Veteran Raya, Jumat (6/12/2024).
5 Cara Membedakan Obat Asli dan Palsu Menurut Apoteker

Di luar sana, banyak sekali oknum tidak bertanggung jawab yang memalsukan obat demi keuntungan pribadi. Maraknya peredaran obat palsu sering kali membuat konsumen bingung membedakan mana yang asli dan mana yang tiruan.
Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami ciri-ciri obat asli dan menghindari produk palsu. Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut cara membedakan obat asli dan obat palsu menurut apoteker.
1. Membeli obat di apotek yang memiliki izin edar secara resmi

Cara pertama yang bisa kamu lakukan agar tidak mendapatkan obat palsu adalah dengan membeli obat di apotek terpercaya. Sesuai anjuran BPOM, pastikan membeli obat di apotek yang aktif beroperasi dan memiliki izin resmi.
Mama dapat memeriksa izin apotek dari luar karena biasanya terpampang di bagian depan. Jika memiliki izin edar yang valid, maka apotek tersebut dapat dipercaya keaslianya.
"Berdasarkan anjuran BPOM, yang wajib dilakukan adalah pastikan untuk membeli obat di apotek aktif dan memiliki izin edar. Pasien dapat melihat izin apotek ketika masuk ke dalam apotek untuk memastikan keresmiannya," ujar Rupa Lesty.
2. Memastikan kemasan obat

Kemasan obat yang diterima pasien harus dalam kondisi tersegel dan rapi. Pasalnya, obat palsu sering dijual tanpa kemasan atau label yang lengkap.
Untuk memeriksanya lebih lanjut, perhatikan apakah warna pada kemasan mudah luntur atau ada kesalahan ejaan (typo), serta perbedaan jenis atau ukuran tulisan.
3. Pastikan tanggal kedaluarsa

Tanggal kedaluarsa obat asli dan obat palsu dapat dibedakan melalui cara pencetakannya. Pada obat asli, tanggal kedaluarsa biasanya dicetak langsung di kemasan dengan kualitas cetakan yang jelas, tidak mudah luntur, dan sulit dihapus.
Sebaliknya pada obat palsu, tanggal kedaluarsa umumnya hanya ditempel menggunakan stiker atau dicetak dengan kualitas rendah sehingga tampak samar atau bahkan tidak terbaca dengan baik.
Hal ini disebabkan karena produsen obat palsu cenderung tidak memiliki standar pencetakan yang sesuai, dan hanya berupaya meniru tampilan luar tanpa memperhatikan detailnya.
"Tanggal kedaluarsa obat palsu dan obat asli dapat dibedakan dengan melihat apakah hanya ditempel saja, atau sama sekali tidak terbaca karena kualitas cetakan obat palsu yang rendah," ungkap Rupa Lesty.
4. Obat palsu cenderung mudah hancur dan memiliki warna tak konsisten

Kualitas obat juga dapat menjadi indikator penting untuk membedakan antara obat asli dan palsu. Obat asli memiliki bentuk yang seragam, baik dalam hal ukuran, warna, maupun tekstur.
Obat asli juga memiliki daya tahan yang baik, tidak mudah hancur, atau berubah bentuk saat dipegang maupun disimpan. Hal ini disebabkan karena obat asli diproduksi dengan standar ketat sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang ditetapkan oleh BPOM.
Sebaliknya, obat palsu memiliki kualitas yang jauh di bawah standar. Obat palsu cenderung mudah hancur, tampak bantat, dan sering kali tidak seragam dalam bentuk maupun warnanya.
Hal ini terjadi karena obat palsu tidak melalui proses produksi yang sesuai dengan regulasi, sehingga keamanannya sangat diragukan.
5. Berat obat palsu kemungkinan besar berbeda-beda dalam satu strip

Pada obat palsu yang dikemas dalam bentuk strip, biasanya terdapat perbedaan mencolok saat kemasan dibuka. Salah satu ciri khas yang dapat diperhatikan adalah ketidaksesuaian berat atau jumlah isi di setiap strip.
Obat palsu biasanya tidak diproduksi dengan standar pengendalian kualitas yang baik, sehingga setiap strip dapat memiliki berat yang berbeda-beda, baik karena isi tablet atau kapsulnya tidak seragam maupun karena bahan yang digunakan tidak memenuhi standar.
Hal ini jelas berbeda dengan obat asli, di mana setiap strip memiliki isi dan berat yang konsisten, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
"Pada obat palsu berjenis strip, pas dibuka setiap stripnya kemungkinan tidak sama, karena beratnya berbeda-beda," pungkas Rupa Lesty.
Itu dia beberapa cara membedakan obat asli dan obat palsu menurut apoteker. Semoga bisa menjadi ilmu baru ya, Ma.



















