Wajib Tahu! Ini Langkah yang Harus Dilakukan Apabila Jadi Korban KBGO
Kekerasan berbasis gender online kerap menyerang kaum perempuan
25 September 2023
![Wajib Tahu Ini Langkah Harus Dilakukan Apabila Jadi Korban KBGO](https://image.popmama.com/content-images/post/20230924/kekerasan-berbasis-gender-online-2-6172ccf0fa4b919e7e376a26ca46937f.jpg?tr=w-40,h-auto&width=40&height=auto)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) merupakan tindak kejahatan yang sedang marak akibat dari penggunaan internet yang sudah meluas. Kejahatan tersebut menjadi ancaman bagi masyarakat pengguna jaringan komunikasi digital, terutama perempuan.
Minimnya pengetahuan di tengah masifnya penggunaan internet, terutama di kalangan remaja dan pelajar, menjadi potensi besar akan terjadinya KBGO.
Data Komisi Nasional Perempuan menyebutkan bahwa selama empat tahun terakhir setidaknya terdapat 1940 kasus KBGO yang terjadi dengan korban perempuan.
KBGO ini sangat berbahaya karena banyak ruang online yang tak memiliki peraturan untuk melindungi perempuan dari jenis kekerasan ini.
Oleh karenanya dibutuhkan edukasi kepada masyarakat, terutama bagi perempuan kalangan remaja dan pelajar untuk meningkatkan kewaspadaan, sehingga bisa menekan angka kejahatan KBGO di masyarakat.
Lantas, apa saja jenis-jenis KBGO dan apa langkah yang perlu dilakukan seseorang apabila menjadi korbannya?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya mengenai langkah apabila jadi korban KBGO. Disimak, yuk!
1. Apa itu kekerasan berbasis gender online?
Pada umumnya kekerasan berbasis gender online merupakan bentuk ketidakadilan dan diskriminasi gender yang terjadi di ruang online.
Menurut Devi Asmarani selaku Pemimpin Redaksi di Magdaleine, KBGO kekerasan ini menargetkan seseorang karena gendernya atau mengangkat sisi gender dari seseorang tersebut.
"Jadi makiannya atau hinaannya atau kekerasan yang dilakukannya itu ada hubungannya dengan gender. Itu yang membuat kekerasan berbasis gender online yang lebih rentan perempuan atau gender minoritas," katanya.
Pada kasus yang sedang marak terjadi, perempuan kerap kali mengalami ancaman dari sosok orang yang pernah berhubungan atau tidak pernah berhubungan sekali pun.
Apalagi, saat ini semakin berkembangnya teknologi yang mempermudah seseorang memanipulasi wajah orang lain untuk melakukan tindak kejahatan online. Aksi tersebut juga bisa masuk dalam kategori KBGO.
Editors' Pick
2. Teknologi deep fake AI semakin mempermudah aksi kejahatan KBGO
Berbicara jenis-jenisnya, diketahui bahwa KBGO memiliki jenis yang sangat banyak. Salah satu jenisnya yang dikenal sejak zaman dulu adalah istilah revenge porn.
Revenge porn merujuk pada penyebaran secara non-konsensual video atau konten yang bersifat intim. Salah satunya adalah foto seseorang tanpa busana atau sedang melakukan aktivitas seksual yang disebarluaskan.
"Zaman dulu itu disebut revenge porn karena biasanya dilakukan oleh mantan yang balas dendam. Tapi sebenarnya itu nggak benar, penggunaan kata seperti itu menyalahkan si korban," ungkap Devi.
Fenomena yang belakangan ini terjadi adalah penyebaran konten non-konsensual yang bersifat intim tersebut dilakukan oleh siapa saja. Bukan hanya sosok yang pernah berhubungan langsung, bahkan orang lain yang asing pun bisa.
Di zaman dengan teknologi yang kian canggih seseorang bisa mengambil foto seenaknya dan mengedit di foto badan orang lain yang mungkin saja tanpa busana.
Apalagi dengan hadirnya teknologi deep fake, foto tersebut bisa digunakan pada sebuah video yang sedang melakukan hubungan intim.
"Jadi itu wajah kita, tapi badannya, badan orang. Dengan teknologi AI yang semakin canggih, itu semakin smooth. Semakin susah bagi kita untuk melihat unggahan tersebut benar atau tidak," jelas Devi.