Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

10 Efek Kebanyakan Makan Jagung yang Perlu Dihindari

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Jagung adalah salah satu bahan makanan yang paling populer di seluruh dunia. Selain dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti jagung rebus, jagung bakar, popcorn, atau dijadikan bahan dasar tepung, jagung juga dikenal sebagai sumber karbohidrat.

Namun, tahukah kamu bahwa konsumsi jagung yang berlebihan dapat membawa sejumlah efek buruk bagi kesehatan? Meskipun jagung kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin B, dan antioksidan, konsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh kamu, lho.

Dalam artikel ini Popmama.com akan membahas 10 efek kebanyakan makan jagung yang perlu dihindari karena akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan kamu. Ketahui yuk, ada apa saja, simak informasinya! 

1. Peningkatan kadar gula darah

Freepik
Freepik

Jagung mengandung karbohidrat dalam jumlah yang cukup tinggi, terutama dalam bentuk pati. Jika dikonsumsi secara berlebihan, jagung dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Sebagai makanan yang memiliki indeks glikemik menengah, jagung dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau disertai dengan makanan manis lainnya. 

Menurut Healthline, makanan dengan indeks glikemik tinggi atau menengah dapat memengaruhi regulasi gula darah, meningkatkan risiko diabetes tipe 2 seiring waktu jika dikonsumsi secara berlebihan. Bagi yang memiliki riwayat diabetes atau masalah gula darah, konsumsi jagung dalam jumlah berlebihan dapat memperburuk kondisi mereka. 

2. Gangguan pencernaan

exels/Sora Shimazaki
exels/Sora Shimazaki

Jagung mengandung serat yang cukup tinggi, terutama pada kulitnya. Meskipun serat sangat baik untuk pencernaan, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan justru bisa menimbulkan masalah pencernaan. 

Serat yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, gas berlebih, dan bahkan sembelit bagi sebagian orang. Pada orang yang sensitif terhadap serat atau memiliki gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), konsumsi jagung dalam jumlah banyak dapat memperburuk gejala. 

Melansir dari Nutrients Journal, meskipun serat penting bagi kesehatan pencernaan, terlalu banyak serat sekaligus bisa memberi beban ekstra pada sistem pencernaan.

3. Peningkatan berat badan

Freepik
Freepik

Jagung sering dianggap sebagai makanan sehat, tetapi mengandung kalori yang cukup tinggi. Jika dimakan dalam jumlah berlebihan, jagung bisa berdampak pada peningkatan berat badan. 

Setiap cangkir jagung rebus mengandung sekitar 140 kalori, yang bisa bertambah signifikan bila kamu mengonsumsinya dalam jumlah besar atau dalam bentuk olahan seperti popcorn mentega atau jagung goreng. 

Dilansir dari Journal of the American Dietetic Association, kelebihan kalori dari karbohidrat yang tidak terbakar menjadi energi tersimpan dalam tubuh sebagai lemak, pada akhirnya menyebabkan peningkatan berat badan.

4. Ketidakseimbangan nutrisi

Freepik/8photo
Freepik/8photo

Meskipun jagung mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin B, serat, dan mineral, konsumsi jagung secara berlebihan bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam pola makan. 

Ketika tubuh mendapatkan sebagian besar kalori dari jagung, kemungkinan besar asupan nutrisi dari makanan lain akan berkurang, terutama dari sumber protein, lemak sehat, dan mikronutrien lainnya. 

Menurut WHO, menyarankan pola makan seimbang yang melibatkan berbagai jenis makanan untuk memenuhi semua kebutuhan gizi tubuh. Mengandalkan satu jenis makanan secara berlebihan, seperti jagung, bisa menyebabkan defisiensi nutrisi yang pada akhirnya mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan.

5. Gangguan pada hormon

Pinterest.com/Viona Olyvia Zhu
Pinterest.com/Viona Olyvia Zhu

Jagung yang diproduks menggunakan teknik rekayasa genetika atau jagung transgenik dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh. Jagung tersebut dibudidayakan dengan menggunakan pestisida atau herbisida tertentu, seperti glifosat yang bisa menyebabkan gangguan hormon.

Glifosat adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi gulma, dan meskipun diatur secara ketat penggunaannya, banyak pihak yang memperingatkan dampak jangka panjang dari paparan terhadap bahan kimia ini. 

Melansir dari Environmental Health Perspectives,  paparan terhadap glifosat dapat mengganggu sistem endokrin, merupakan sistem tubuh yang mengatur hormon.

6. Terlalu banyak kalori dari karbohidrat

freepik/jcomp
freepik/jcomp

Jagung adalah sumber karbohidrat yang signifikan, yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Namun, terlalu banyak kalori dari karbohidrat bisa mengganggu keseimbangan makronutrien yang sehat. 

Dilansir dari Diabetes Care, konsumsi karbohidrat berlebih yang tidak seimbang dengan protein dan lemak sehat dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik. Konsumsi jagung secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh memperoleh lebih banyak kalori dari karbohidrat daripada yang dibutuhkan, berpotensi menambah lemak tubuh.

7. Meningkatkan risiko kolesterol tinggi

Jagung yang dimasak dengan cara digoreng atau diproses dengan bahan tinggi lemak dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Popcorn yang diolah dengan banyak mentega atau jagung bakar dengan tambahan garam atau mentega adalah contoh makanan jagung yang berisiko mengandung lemak trans atau jenuh. 

Menurut The American Heart Association, konsumsi lemak jenuh dan trans yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi jagung dalam bentuk seperti ini secara berlebihan dapat menyebabkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) meningkat, yang berisiko bagi kesehatan jantung. 

8. Meningkatkan asupan sodium

Pexels/Castorly Stock
Pexels/Castorly Stock

Jika kamu mengonsumsi jagung yang diolah dengan tambahan garam, hal ini berisiko bagi tekanan darah karena bisa meningkatkan asupan sodium. Makanan jagung olahan, seperti popcorn mentega atau jagung kalengan, sering kali mengandung kadar garam yang tinggi. 

Menurut WHO, konsumsi garam berlebih adalah faktor utama penyebab hipertensi, yang bisa berujung pada penyakit jantung dan stroke. Sodium yang berlebihan dalam tubuh bisa meningkatkan tekanan darah, pada akhirnya berisiko menyebabkan hipertensi. 

9. Menyebabkan reaksi alergi

Freepik
Freepik

Pada beberapa orang, konsumsi jagung bisa memicu reaksi alergi. Alergi terhadap jagung, meskipun relatif jarang, bisa menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan, atau bahkan kesulitan bernapas dalam kasus yang lebih parah. 

Menurut The American College of Allergy, Asthma, and Immunology, reaksi alergi terhadap jagung dapat terjadi karena tubuh mengenali protein tertentu dalam jagung sebagai zat berbahaya. Alergi jagung biasanya terjadi pada orang yang juga memiliki alergi terhadap biji-bijian lainnya.

10. Gangguan metabolisme tubuh

Freepik/Tonodiaz
Freepik/Tonodiaz

Mengonsumsi jagung dalam jumlah berlebihan tanpa keseimbangan dengan asupan makanan lain bisa mengganggu metabolisme tubuh. Kelebihan karbohidrat, terutama yang berasal dari sumber tunggal seperti jagung, dapat membebani sistem metabolik tubuh. 

Melansir dari The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, ketidakseimbangan dalam asupan makronutrien dapat memengaruhi metabolisme tubuh, yang pada gilirannya berdampak pada berat badan dan energi tubuh. Hal ini bisa menyebabkan penurunan energi, perasaan lemas, atau masalah dengan pemrosesan gula dan lemak dalam tubuh. 

Itulah 10 efek kebanyakan makan jagung yang harus kamu hindari. Jagung adalah makanan yang bisa memberi manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak. Namun, seperti halnya makanan lainnya, konsumsilah jagung dalam jumlah yang tepat untuk menghindari dampak negatif terhadap tubuh kamu.

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Life

See More

Intip Usaha Sederhana Perempuan Ini, Bisa Pangkas BB 90 Kg!

16 Des 2025, 21:37 WIBLife