Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

8 Fakta Aplikasi Smart Wallet yang Lagi Viral, Diblokir OJK

Dok. Internet
Dok. Internet

Baru-baru ini mencuat soal adanya aplikasi Smart Wallet yang diduga sebagai aplikasi bodong dengan menipu pengguna melalui salah satu fitur mereka. 

Sebagai informasi, Smart Wallet adalah sebuah aplikasi mobile yang dirancang untuk mengelola dan menyimpan informasi keuangan pengguna secara digital.

Berbeda dengan dompet fisik yang menyimpan uang tunai dan kartu, aplikasi Smart Wallet menyediakan platform untuk menyimpan, mengatur, dan mengakses informasi tentang kartu kredit, debit, loyalitas, tiket, dan dokumen identifikasi lainnya secara elektronik.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta aplikasi Smart Wallet yang diblokir OJK. 

Simak informasinya, yuk!

1. Aplikasi Smart Wallet diblokir oleh OJK

Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA
Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal Otoritas Jasa Keuangan (Satgas PASTI OJK) terungkap memblokir akses dan link aplikasi Smart Wallet pada tanggal 19 Maret lalu.

Pemblokiran itu dilakukan mengacu pada hasil investigasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI. Aplikasi ini diblokir karena dinilai melakukan kegiatan penghimpunan dana berkedok robot trading dengan sistem multi-level marketing.

"Smart Wallet terindikasi melakukan aktivitas penipuan dan tidak memiliki izin otoritas terkait," tulisnya dari laman OJK.

2. Para pengguna buat grup tersendiri dan menuntut pimpinan aplikasi Smart Wallet

Pexels/iam hogir
Pexels/iam hogir

Fakta terbaru bahwa para pengguna dari aplikasi Smart Wallet sedang membuat grup obrolan khusus yang berguna untuk berbagi pengalaman, dan mengumpulkan bukti-bukti untuk selanjutnya ditindak ke kepolisian.

Sebagai informasi, beragam ahli hukum turut bergabung dalam grup tersebut untuk memberikan bantuan hukum kepada korban. Berdasarkan informasi yang beredar dari dalam grup, terungkap bahwa besaran dana yang hilang mencapai puluhan juta rupiah setiap anggota.

Mereka juga bercerita tentang pengalaman menjadi korban skema ponzi lainnya seperti net 89, robot trading, dan zombingo.

Perlu diketahu, skema ponzi merupakan modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu. 

3. Tutor aplikasi Smart Wallet yang gunakan identitas palsu

freepik/freepik
freepik/freepik

Diketahui, ternyata ada banyak tutor aplikasi Smart Wallet yang menggunakan identitas palsu. Mereka kerap menggunakan nama palsu, foto, dan nomor hp yang palsu.

Para tutor menyembunyikan identitas aslinya agar tidak diketahui oleh para pengguna atau member, namun ada juga yang memperlihatkan identitas dan dirinya secara asli.

4. Smart Wallet diduga libatkan buzzer

freepik/freepik
freepik/freepik

Seiring nada penipuan yang ditujukan ke aplikasi Smart Wallet, kabarnya aplikasi ini diduga melibatkan buzzer setelah banyaknya akun anonim memberikan komentar positif. Apalagi komentarnya mengarah kepada rayuan persuasif terhadap aplikasi Smart Wallet di dalam grup.

Dugaan buzzer Smart Wallet ini tercium sebab 'para buzzer' ini membela habis-habisan aplikasi yang sudah jelas terindikasi penipuan. Tugas mereka tidak lain untuk merayu dan meyakinkan agar para member tidak panik, dan tak sedikit dari pengguna yang percaya dengan rayuan manis itu.

5. Smart Wallet tawarkan promo gila-gilaan

Pexels/iMin Technology
Pexels/iMin Technology

Aplikasi Smart Wallet menawarkan promo secara fantastis, bahkan dapat dikatakan tidak masuk akal untuk sebuah aplikasi keuangan. Aplikasi ini sempat memberikan promo dengan iming-iming keuntungan 200 persen.

Tentu, banyak pengguna yang beralasan promo ini tidak logis dan cenderung kiasan saja. Pasalnya para petinggi aplikasi Smart Wallet menawarkan keuntungan besar di waktu yang singkat, namun tidak ada jaminan proteksi keamanan bagi para pengguna.

6. Diteken agar terus-menerus berdeposit

Pexels/Tima Miroshnichenko
Pexels/Tima Miroshnichenko

Faktanya, di tengah pengguna yang kesulitan untuk withdraw (WD), para tutor aplikasi Smart Wallet terus menekan pengguna untuk melakukan deposit.

Padahal jika para petinggi aplikasi tersebut benar-benar akan mengembalikan uang, maka bisa saja uang para pengguna yang sudah didepositkan dipotong dan tak perlu meminta member memberikan depositnya lagi. Tetapi yang terjadi terbalik, mereka terus menekan uang para pengguna.

7. Smart Wallet tak terdaftar di London Exchange

Pixabay/Ekoanug
Pixabay/Ekoanug

Sebagai informasi, aplikasi Smart Wallet tidak benar-benar mendaftarkan ke London Exchange seperti yang diiming-imingi.

Petinggi aplikasi Smart Wallet juga terbukti tak memiliki kerja sama dengan DBS. Sepanjang kasus ini, Smart Wallet telah ketahuan beragam alasan dan kebohongan yang terucap.

8. Tak bisa withdraw dari tanggal 5 Maret 2024

Pexels/Anna Nekrashevich
Pexels/Anna Nekrashevich

Lebih lanjut, sebelumnya aplikasi Smart Wallet mengumumkan informasi bahwa sejak tanggal 5 Maret 2024 mengalami gangguan dan tidak dapat melakukan proses transaksi withdraw.

Telah diketahui juga bahwa untuk sementara waktu aplikasi ini tidak dapat melakukan withdraw hingga tertanggal 20 Maret 2024, dengan alasan aplikasi Smart Wallet sedang mendaftarkan aplikasinya di London Exchange.

Nah, itulah fakta aplikasi Smart Wallet yang lagi viral belakangan ini. Jika ada tawaran menggiurkan mengenai suatu aplikasi informasi keuangan, jangan percaya terlebih dahulu, ya. Pastikan aplikasi tersebut sudah terdaftar resmi di OJK dan memiliki pengamanan proteksi khusus.

Share
Topics
Editorial Team
Erick akbar
EditorErick akbar
Follow Us

Latest in Life

See More

15 Desain Pagar Rumah Minimalis, Inspirasi Eksterior Rumah

19 Des 2025, 09:38 WIBLife