- Gatal yang sangat intens
- Bercak merah atau abu-abu kecokelatan
- Benjolan kecil yang mengeluarkan cairan saat digaruk
- Kerak kering berwarna kuning yang dapat menjadi tanda infeksi
- Kulit menebal dan bersisik
- Kulit terasa perih atau seperti terbakar
6 Gejala Flare up Eksim, Apakah Berbahaya?

- Gejala - gejala eksim
- Kulit gatal, kering, kasar, meradang, dan teriritasi
- Muncul di bagian tubuh tertentu
- Bisa menjadi lebih ringan seiring bertambahnya usia
- Penyebab eksim meradang
- Riwayat keluarga, gen tertentu, melemahnya lapisan kulit
- Peradangan tipe 2 sebagai penyebab utama eksim sedang hingga berat
- Faktor lingkungan seperti alergen, infeksi bakteri, virus atau jamur
Eksim atau dermatitis apotik merupakan suatu kondisi yang umumya terjadi jangka panjang pada kulit.
Karakteristik yang terjadi pada orang yang memiliki eksim biasanya adalah timbulnya bercak kulit yang terasa gatal dan meradang.
Eksim yang kambuh dikenal sebagai flare eksim, kondisi ini adalah kondisi dimana gejala eksim semakin parah, ditandai oleh peningkatan rasa gatal, kemerahan, peradangan, dan kulit kering, atau pecah-pecah.
Faktor yang memicunya timbul bisa bermacam-macam seperti stres, alergi, iritan, atau, perubahan cuaca.
Gejala yang muncul saat flare-up umumnya lebih intens dibanding saat kulit sedang stabil. Jika tidak ditangani dengan tepat, flare-up eksim bisa meningkatkan resiko kulit yang rusak menjadi lebih rentan terhadap bakteri atau virus.
Di artikel ini Popmama.com merangkum beberapa gejala flare up eksim yang penting dikenali agar bisa ditangani sejak dini. Dilansir dari healthline.com berikut gejala flare eksim yang umum terjadi.
1. Gejala - gejala eksim

Perlu diketahui gejala utama pada eksim adalah kulit yang gatal, kering, kasar, mengelupas, meradang, dan teriritasi.
Eksim dapat muncul di bagian tubuh mana saja, namun biasanya muncul di bagian lengan siku, belakang lutut, kulit kepala, dan pipi.
Eksim juga bukan penyakit menular, terkadang gejalanya bisa mejadi lebih ringan seiring bertambahnya usia.
Gejala lainnya meliputi:
Menggaruk eksim juga akan memperparah iritasi dan peradangan, serta bisa menyebabkan infeksi yang perlu diobati dengan antibiotik.
Dalam beberapa kasus, eksim ringan bisa ditangani di rumah dengan menghindari pemicudan menjaga kelembapan kulit.
2. Penyebab eksim meradang

Menurut allergyasthmanetwork.org, ada beberapa penyebab eksim tipe ringan. Eksim mungkin saja bisa muncul karena adanya riwayat keluarga yang mempunyai masalah kulit ini, gen tertentu dapat membuat seseorang rentan terhadap eksim.
Setelah itu melemahnya lapisan kulit juga sering kali menjadi penyebab eksim. Kondisi ini biasanya disebabkan karena kekurangan protein flagrin di kulit, yang meyebabkan kulit menjadi sangat kering.
Terdapat juga peradangan tipe 2, ini merupakan penyebab utama eksim sedang hingga berat. Peradangan bisa dipicu dengan protein dalam tubuh yang menyebabkan kadar histamin dan eosinofil tinggi.
Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan kulit yang parah, gejala jangka panjang, dan bahkan kerusakan jaringan jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu seseorang dengan kondisi apotik lain seperti asma atau alergi juga beresiko terkena eksim.
Eksim yang parah dapat diperburuk dengan kondisi lingkungan, termasuk:
- Alergen (serbuk sari, jamur, bulu hewan peliharaan, makanan).
- Infeksi bakteri, virus atau jamur.
- Iritasi kulit seperti bahan kimia dalam produk pembersih.
- Tungau debu, tikus, kecoa, dan hama rumah tangga lainnya.
- Hormon.
- Suhu ekstrem (baik panas maupun dingin) dan kelembaban.
- Asap tembakau.
3. Seberapa berbahaya eksim pada kulit?

Eksim yang parah pada dasarnya tidak berbahaya ataupun menyebabkan kematian, namun gejala dan dampaknya bisa menjadi serius.
Salah satu cirinya adalah munculnya siklus “gatal-garuk”, hal ini membuat sang penderita terus menggaruk yang memicu peradangan dan memperburuk rasa gatalnya.
Semakin digaruk, kondisi kulit semakin iritasi dan bisa pecah, berdarah, bahkan mengeluarkan cairan. Jika kondisinya terus-menerus berlanjut, lapisan perlindungan kulit akan terbuka terhadap resiko infeksi. Kuman akan mudah masuk melalui luka dan memicu infeksi serius.
Sebuah survei yang dilakukan National Eczema Asspciation, bahwa 3 dari 10 penderita eksim mengalami depresi akibat kondisi kulit yang mereka alami.
Gatal yang terus-menerus akan mengganggu penampilan, menghambat kualitas tidur, serta menyulitkan aktivitas harian.
4. Bagaimana cara diagnosis eksim?

Sebenarnya eksim tidak punya cara khusus yang bisa memastikan diagnosis. Biasanya, dokter akan menganalisis gejala yang terjadi pada pasien, seperti rasa gatal, kemerahan, atau kulit kering yang meradang.
Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi kulit secara langsung untuk menilai apakah gejala tersebut sesuai dengan karakterisik eksim.
Selain itu, diagnosis bisa juga dilakukan dengan biopsi kulit, yakni pengambilan sampel kecil kulit pasien untuk di periksa lebih lanjut di lab oleh dermatopatolog.
Dokter juga bisa menyarankan patch test untuk membantu mengidentifikasi alergen atau zat yang memicu eksim, terutama jika dicurigai adanya dermatitis kontak
Tes ini dilakukan dengan menempelkan zat tertentu di kulit menggunakan plester khusus. Jika kulit menjadi merah, meradang, atau gatal, bisa jadi indikasi bahwa zat tersebut adalah pemicunya.
Meskipun patch test dapat membantu mengungkap pemicu eksim, penting diingat bahwa tes ini bukan alat diagnosis utama, melainkan hanya sebagai pelengkap untuk mengenali faktor penyebab flare-up yang mungkin tersembunyi.
Nah, itu tadi merupakan beberapa gejala flare up eksim yang penting kamu ketahui. Semoga penjelasannya membantu ya.



















