"Dahulu aku melarang kalian untuk menziarahi kubur, tetapi sekarang berziarahlah, karena itu dapat mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Muslim)
Hadorot Ziarah Kubur: Makna, Dalil, dan Bacaan Lengkap

Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Dalam tradisi Islam, sebelum membaca Surat Yasin atau tahlilan, umat Muslim sering kali membaca doa hadorot sebagai bentuk penghormatan kepada para nabi, wali, orang saleh, dan keluarga yang telah meninggal dunia.
Hadorot sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "menghadirkan." Dalam konteks ziarah kubur, hadorot bermakna menghadirkan niat dan doa yang ditujukan untuk mereka yang telah wafat.
Bacaan ini sering dibaca sebelum Surat Yasin dengan tujuan memohon rahmat dan ampunan bagi ahli kubur serta meneguhkan hati para peziarah agar selalu mengingat kematian dan kehidupan akhirat. Banyak yang meyakini bahwa membaca doa hadorot sebelum Surat Yasin membawa keberkahan tersendiri.
Lantas, bagaimana tata cara membaca hadorot yang benar? Berikut Popmama.com bahas lebih lanjut tentang hadorot ziarah kubur serta keutamaannya berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Yuk, simak informasinya!
Pengertian Hadorot dalam Ziarah Kubur

Hadorot dalam konteks ziarah kubur adalah doa yang dipanjatkan kepada Allah sebagai bentuk penghormatan, dan permohonan ampun bagi arwah yang telah berpulang. Kata "hadorot" berasal dari bahasa Arab yang berarti "hadir" atau "menghadiri," yang dalam praktiknya berarti menghadirkan niat dan doa untuk para ahli kubur.
Hadorot adalah doa yang biasanya dibaca oleh umat Muslim sebelum membaca Surat Yasin. Tujuan utama dari bacaan ini adalah untuk mendoakan orang-orang yang telah wafat, termasuk para ahli kubur, serta sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Doa hadorot dan Surah Yasin umumnya dibaca dalam rangkaian tahlilan atau saat mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Meskipun bukan suatu kewajiban, bacaan hadorot sering dijadikan sebagai doa pembuka sebelum melantunkan Surat Yasin.
Surat Yasin memiliki keutamaan tersendiri karena mengandung berbagai ajaran keimanan, tanda-tanda kebesaran Allah, peringatan tentang kematian dan hari kiamat, kisah para nabi, serta perjuangan para syuhada.
Dalam Islam, ziarah kubur memiliki makna yang mendalam. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berziarah ke makam agar dapat mengingat kematian dan kehidupan akhirat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
Melalui ziarah kubur, seorang Muslim dapat merenungi kehidupan dan kematian serta memanjatkan doa bagi mereka yang telah mendahului.
Hukum Membaca Hadorot

Membaca doa hadorot merupakan amalan sunnah yang tidak bersifat wajib, tetapi dianjurkan dalam Islam. Amalan ini dianggap sebagai perbuatan baik yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT. Doa hadorot memiliki kemiripan dengan bacaan tawasul dan dzikir yang juga dianjurkan dalam ajaran Islam.
Tawasul sendiri adalah bentuk permohonan kepada Allah dengan menyebut dan menjadikan Nabi Muhammad SAW, sebagai perantara dalam doa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan berdoa kepada-Mu dengan bertawasul kepada nabi-Mu, Muhammad, Nabi yang penuh kasih sayang. (Wahai Rasul), aku bertawajjuh kepada Tuhanku dengan bertawasul kepadamu agar permohonanku ini dikabulkan. Ya Allah, terimalah syafaat Beliau untukku." (HR. Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih).
Hadis ini menunjukkan bahwa bertawasul kepada Rasulullah SAW adalah sebuah amalan yang dibenarkan dalam Islam, sebagaimana juga membaca doa hadorot menjadi salah satu bentuk doa untuk memohon keberkahan dan syafaat.
Tata Cara dan Bacaan Hadorot dalam Ziarah Kubur

Saat membaca hadorot dalam ziarah kubur, dianjurkan untuk mengawalinya dengan istighfar, syahadat, dan shalawat sebanyak satu kali. Setelah itu, dilanjutkan dengan bacaan berikut:
1. Menghadiahkan Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya
الى حضرة النبي المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم واله وازواجه واولاده وذرياته، الفاتحة
"Ilaa hadhrotin Nabiyyil Mushthafaa, Muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, Wa aalihii wa azwaajihii wa auladihi wa dzurriyatihi, Al-Faatihah."
Artinya: "Teruntuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah." (kemudian membaca surat Al-Fatihah satu kali)
2. Menghadiahkan Al-Fatihah kepada para nabi, wali, dan orang saleh
ثم الى حضرة اخوانه من الانبياء والمرسلين والاولياء والشهداء والصالحين والصحابة والتابعين والعلماء والمصنفين وجميع الملايكة المقربين خصوصا سيدنا الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه، الفاتحة
"Tsumma ilaa hadhratin ikhwaanihi minal anbiyaai wal mursaliin wal auliayaai wa syuhadaai wa shaalihin wa shahaabati wat taabi'iina wal 'ulamaai wal mushannifiin wajami'il malaaikatil muqarrabiin khushusan sayyidina asy syaikh 'Abdul Qadir Al Jailaani radhiyallahu 'anhu al faatihah."
Artinya: "Kemudian kepada para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama, serta malaikat yang selalu dekat kepada Allah. Secara khusus kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Al-Fatihah." (kemudian membaca surat Al-Fatihah satu kali)
3. Menghadiahkan Al-Fatihah kepada seluruh umat Muslim yang telah wafat
ثم الى جميع اهل القبور من المسلمين والمسلمات والمومنين والمومنات من مشارق الارض الى مغاربها برها وبحرها خصوصا اباءنا وامهاتنا واجدادنا وجداتنا ومشايخنا ومشايخ مشايخنا ولمن اجتمعنا ههنا بسببه وخصوصا الفاتحة
"Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati wal mukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribiha barriha wabahrihaa khushusan aabaa ana wa ummaatina wa ajdadina wajaddatina wamasyaa yikhina wamsyaa yikhi masyaa yikhina walimanij tama'naa hahuna bsiababihi wa khushushan ila.... (sebutkan nama almarhum)."
Artinya: "Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum Muslimin, baik laki-laki maupun perempuan, dari seluruh penjuru dunia, baik yang berada di darat maupun di laut. Secara khusus kepada ayah dan ibu kami, kakek dan nenek kami, para guru kami, serta kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini. Dan khususnya kepada (sebutkan nama almarhum). Al-Fatihah." (kemudian membaca surat Al-Fatihah satu kali)
Setelah membaca doa hadorot ziarah kubur, dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca surat Yasin dari ayat 1 hingga 83. Dengan melakukan hal ini, diharapkan pahala bacaan tersebut sampai kepada mereka yang telah wafat serta menjadi bentuk ibadah untuk membawa keberkahan bagi pembacanya.
















-mK8CjymsZWs7qkIsDisTIpGRjXh0KRVv.png)

