Berkat Teknologi, Vaksin mRNA HIV akan Segera Hadir

Kabar baiknya, para peneliti sudah meluncurkan uji klinis fase pertama terhadap tiga vaksin mRNA HIV

31 Agustus 2022

Berkat Teknologi, Vaksin mRNA HIV akan Segera Hadir
Freepik

Sejak awal kemunculan hingga saat ini, HIV (Human Immunodeficiency Virus) masih menjadi penyakit menular yang menakutkan bagi dunia. Sayangnya, saat ini jumlah penderita HIV-AIDS secara global sudah mencapai puluhan juta orang.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2020 sebanyak 37,7 juta warga dunia mengidap HIV-AIDS. Angka ini bertambah pada tahun 2021 yang di mana jumlah itu sudah mencapai 38,4 juta warga dunia.

Perlu diketahui, HIV-AIDS lebih sering menular melalui hubungan seks tanpa kondom, seperti melalui kelamin, anal, maupun seks oral.

Tak hanya itu saja, penyakit ini juga dapat menular melalui penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV.

Selain itu, HIV-AIDS pun bisa menular melalui ibu hamil yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui. Hal itu sangat berisiko untuk menularkan HIV kepada bayinya.

Kini, setelah puluhan tahun lamanya para peneliti melakukan penelitian, vaksin HIV kabarnya akan segera hadir.

Berikut Popmama.com berikan rangkuman beberapa faktanya secara lebih detail.

1. Penemuan vaksin Covid-19 memacu pengembangan vaksin HIV

1. Penemuan vaksin Covid-19 memacu pengembangan vaksin HIV
Pexels/Artem Podrez

Meski sudah hampir empat puluh tahun penelitian, hingga saat ini masih belum ada vaksin yang mampu untuk mengatasi HIV-AIDS.

Namun, diskusi baru-baru ini pada Konferensi AIDS Internasional ke-24 di Montreal memberikan beberapa harapan bahwa situasi mungkin akan berubah.

Kira-kira setahun setelah dunia pertama kali menyadari kehadiran Covid-19, dua vaksin yang secara efektif mengurangi risiko penyakit ini telah disetujui untuk digunakan oleh Food and Drug Administration Amerika Serikat.

Pelajaran yang didapat selama pengembangan vaksin tersebut kemudian memacu upaya untuk mengembangkan vaksin terhadap HIV-AIDS.

2. Para peneliti telah mengembangkan vaksin HIV

2. Para peneliti telah mengembangkan vaksin HIV
Freepik/Jcomp

Menurut informasi yang beredar, para peneliti kabarnya telah mengembangkan vaksin HIV, yang terbukti secara efektif dalam melindungi sekitar 66 persen primata bukan manusia dari infeksi HIV.

Menurut para ilmuwan, membuat vaksin untuk melawan HIV berbeda dengan membuat vaksin untuk melawan penyakit lain.

HIV diketahui memiliki keragaman genetik lebih dari virus lainnya. Dilansir dari Forbes, menurut Dr. Lynn Morris dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan, HIV bahkan bisa bermutasi pada tingkat yang sangat tinggi.

Inilah yang akhirnya mengakibatkan HIV menunjukkan lebih banyak keragaman struktural, sehingga menggagalkan respons kekebalan tubuh.

3. Para peneliti telah meluncurkan uji klinis fase pertama

3. Para peneliti telah meluncurkan uji klinis fase pertama
Freepik/prostooleh

National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), yang merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH), kabarnya sudah meluncurkan uji klinis fase pertama yang mengevaluasi tiga vaksin HIV eksperimental berdasarkan platform messenger RNA (mRNA).

Perlu diketahui, teknologi mRNA juga digunakan dalam beberapa vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan.

Penelitian yang disebut HVTN 302 ini akan dilakukan oleh Jaringan Uji Coba Vaksin HIV (HVTN) yang berbasis di Pusat Penelitian Kanker Fren Hutchinson.

Studi HVTN 302 akan memeriksa tiga vaksin mRNA HIV eksperimental, yaitu BG505 MD39.3 mRNA, BG505 MD39.3 gp151 mRNA, dan BG505 MD39.3 gp151 CD4KO mRNA.

Penelitian yang dilakukan tersebut akan mengevaluasi keamanan dan potensinya dalam menginduksi respons imun tubuh.

Dikutip dari laman NIH, setiap kandidat vaksin yang diteliti, dirancang untuk menyajikan protein lonjakan yang ditemukan pada permukaan HIV yang memfasilitasi masuknya ke dalam sel manusia.

Menurut informasi yang beredar, tidak satu pun dari tiga kandidat vaksin yang dapat menyebabkan infeksi HIV. Ketiganya pun mengkodekan protein stabil yang berbeda tetapi sangat terkait.

Uji klinis yang dilakukan tersebut diharapkan akan selesai pada Juli 2023 mendatang.

Jadi, itulah rangkuman informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber tentang vaksin HIV. Adanya kabar ini tentu membuat kita semua berharap agar manfaat dari vaksin mRNA HIV dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

Nah, untuk perkembangan informasi mengenai vaksin HIV, kita tunggu saja kabar terbarunya nanti ya, Ma.

Baca juga:

The Latest