Mengisap Jari saat Terluka Bikin Cepat Sembuh? Cek Dulu Faktanya!

Saat jari Naysila berdarah karena menyentuh pecahan kaca, tiba-tiba Dimas mengisap jari Nay

18 Oktober 2022

Mengisap Jari saat Terluka Bikin Cepat Sembuh Cek Dulu Faktanya
Pexels/Artem Podrez

Mama sudah nonton film 'Inang' belum? Di salah satu cuplikan film bergenre thriller-horror ini ada adegan yang sweet antara Naysila Mirdad dan Dimas Anggara, lho.

Saat jari Naysila terluka karena menyentuh pecahan kaca, tiba-tiba Dimas mengisap jari Nay yang berdarah.

"Saat kecil kalau luka kayak gini harus langsung disedot, lukanya pasti langsung berhenti," kata Dimas dalam cuplikan film 'Inang'.

Konon, mengisap jari saat terluka bisa bikin cepat sembuh. Benarkah begitu?

Agar lebih jelasnya, berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama fakta di balik kebiasaan mengisap jari saat terluka.

1. Menjilat luka terjadi secara naluriah

1. Menjilat luka terjadi secara naluriah
Freepik/jcomp

Saat dihadapkan dengan luka kecil atau memar, kebanyakan orang secara naluriah akan menjilati atau mengisap darah di bagian tubuh yang terluka. Paling sering adalah di bagian jari.

Ternyata tidak hanya pada manusia, hewan seperti anjing, kucing, harimau, singa, dan hewan lain yang memiliki lidah dan air liur, juga melakukan hal yang sama.

Bahkan ada idiom yang sering digunakan, ‘lick your wounds’ (jilatlah lukamu), yang berarti memanfaatkan waktu untuk mendapatkan kembali kekuatan atau kebahagiaan setelah kekalahan atau pengalaman buruk.

2. Mengisap luka, baik atau buruk?

2. Mengisap luka, baik atau buruk
Pexels/Artem Podrez

Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan oleh para peneliti Belanda dan dilaporkan di The FASEB Journal, menunjukkan bahwa menempatkan air liur pada luka terbuka memiliki banyak manfaat.

Tampaknya senyawa tertentu dari air liur yang disebut histatin, tidak hanya membunuh bakteri, mencegah infeksi, tetapi juga mempercepat penyembuhan.

Editors' Pick

3. Air liur bisa jadi obat

3. Air liur bisa jadi obat
Freepik/artphoto_studio

“Penelitian ini tidak hanya menjawab pertanyaan biologis mengapa hewan menjilati luka mereka,” kata Gerald Weissmann, MD, editor-in-chief dari The FASEB Journal.

“Ini juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti bekas pencabutan gigi, menyembuhkan jauh lebih cepat daripada luka kulit dan tulang yang sebanding. Ini juga mengarahkan kita untuk mulai melihat air liur sebagai sumber obat baru," katanya lagi.

Manfaat tambahan lain dari jilatan luka adalah luka kecil dapat dibersihkan dari kotoran seperti debu, jaringan yang terinfeksi, dan kontaminan lainnya.

4. Mengisap jari yang luka juga berisiko

4. Mengisap jari luka juga berisiko
Pexels/Anete Lusina

Meskipun ada protein dan enzim dalam air liur yang mendorong penyembuhan luka, perlu diingat bahwa mulut kita juga menjadi tuan rumah bagi sejumlah bakteri.

Diperkirakan ada lebih dari 100 juta mikroba yang menyusun lebih dari 600 spesies berbeda di setiap mililiter air liur. Bakteri ini sama sekali tidak berbahaya selama mereka tinggal di mulut dan tidak ada luka terbuka di dalamnya.

Faktanya, bakteri mulut bertanggung jawab atas beberapa penyakit paling umum pada manusia, terutama penyakit gusi dan kerusakan gigi, seperti gigi berlubang.

5. Kasus fatal karena menjilati atau mengisap luka

5. Kasus fatal karena menjilati atau mengisap luka
Pexels/Karolina Grabowska

Menjilati atau mengisap bagian tubuh yang terluka bisa jadi ide yang sangat buruk ketika kamu memiliki riwayat masalah kekebalan tubuh.

Salah satu kasus fatal dan aneh dilaporkan dalam makalah tahun 2002 yang diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Makalah tersebut menjelaskan bagaimana dokter di Jerman terpaksa mengamputasi ibu jari seorang pria penderita diabetes yang menjilat luka kecil akibat jatuh dari sepedanya.

Pasien diabetes menjadi korban necrotizing fasciitis atau yang dikenal dengan bakteri 'pemakan daging', yang dapat merusak jaringan hanya dalam waktu 12-24 jam. Tidak adanya perawatan medis yang mendesak dapat berakibat fatal.

Pemeriksaan lanjutan mengungkapkan ada dua jenis bakteri: Eikenella corrodens, yang biasa ditemukan di dalam mulut, dan Streptococcus anginosus, yang sering ditemukan di kulit dan tenggorokan, yang menyebabkan infeksi.

Perlu dicatat bahwa infeksi semacam ini jarang terjadi dan hanya terjadi jika korbannya rentan; dalam hal ini menderita diabetes.

6. Jangan biarkan hewan peliharaan menjilati lukamu

6. Jangan biarkan hewan peliharaan menjilati lukamu
Pexels/Makcim Goncharenok

Dan yang perlu diingat, jangan biarkan hewan peliharaan kesayangan kamu menjilati luka yang ada di tubuhmu.

Ada banyak bakteri dalam tubuh kita seperti halnya sel manusia. Flora ini, sebagaimana para ilmuwan menyebutnya, termasuk bakteri kulit, bakteri mulut atau bakteri usus, serta ragi dan eukariota lainnya.

Sistem kekebalan tubuh manusia telah beradaptasi dengan flora ini dan belajar untuk hidup selaras dengannya. Flora setiap orang unik dan tanpa adanya jenis bakteri ini, kamu tidak akan bisa bertahan hidup.

Namun, terkena bakteri asing seperti yang berasal dari liur hewan, bisa sangat berbahaya.

Itulah fakta seputar refleks mengisap atau menjilati jari yang terluka. Apakah Mama juga sering melakukannya?

Baca juga:

The Latest