Sudah Ditemukan di Jakarta, Berikut Fakta Virus Corona Varian Eta

Apakah varian yang satu ini sama berbahayanya dengan varian Corona lainnya?

9 Juli 2021

Sudah Ditemukan Jakarta, Berikut Fakta Virus Corona Varian Eta
Pixabay/Mohamed_hassan
Ilustrasi

Nampaknya, berbagai macam varian virus Corona kian hari bermunculan di Indonesia. Setelah diberitakan ada kasus infeksi akibat virus Covid-19 varian Kappa, sudah ada lagi terdeteksi varian lainnya yang sebelumnya tidak ada, yaitu varian Eta.

Berdasarkan data dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada Selasa (6/7/2021), ditemukan bahwa 271 kasus Covid-19 disebabkan oleh lima varian virus Corona, yakni Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Delta (B.1.617.2), serta dua varian baru, Kappa (B.1.617.2) dan Eta (B.1.525).

Untuk saat ini, virus Corona varian Eta masih diklasifikasikan sebagai variant of interest (VoI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, varian yang satu ini dikabarkan sudah menyebar di 70 negara!

Untuk informasi selengkapnya, Popmama.com telah merangkum fakta tentang virus Corona varian Eta yang sudah ditemukan di Jakarta.

1. Sudah ada kasus Covid-19 akibat varian Eta di Jakarta

1. Sudah ada kasus Covid-19 akibat varian Eta Jakarta
Freepik/Tawatchai07
Ilustrasi

Sejauh ini, kasus Covid-19 terutama di DKI Jakarta umumnya disebabkan oleh varian Delta, yakni ada total 195 kasus per Selasa (6/7/2021). Tidak hanya itu saja, varian Alpha, Beta, dan Kappa juga berkontribusi terhadap munculnya kasus infeksi baru.

Akan tetapi, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI juga mencatat kehadiran varian terbaru, yakni varian Eta, di Jakarta. Sudah tercatat 4 kasus yang diakibatkan oleh varian yang satu ini.

Padahal, kasus infeksi yang ada awalnya hanya dipicu oleh varian Alpha, Beta, dan Delta. Lebih jelasnya, tercatat 33 kasus varian Alpha, 4 kasus varian Beta, dan 57 kasus varian Delta pada 23 Juni 2021.

Angka tersebut bisa dikatakan mengalami peningkatan tiga kali lipat ditambah dengan munculnya 2 varian virus Corona baru.

Editors' Pick

2. Varian Eta pertama kali ditemukan di Inggris dan Nigeria

2. Varian Eta pertama kali ditemukan Inggris Nigeria
Freepik/prostooleh
Ilustrasi

Jika virus Corona varian Delta dan Kappa pertama kali ditemukan di India, varian yang satu ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pertama kali muncul di Inggris atau Nigeria.

CDC juga menyebutkan bahwa pada kedua negara tersebut, kasus yang diakibatkan oleh infeksi varian Eta tercatat pada Desember 2020 silam.

3. Masih termasuk ke dalam Variant of Interest (VoI)

3. Masih termasuk ke dalam Variant of Interest (VoI)
Unsplash/Viktor Forgacs
Ilustrasi

WHO masih menggolongkan varian yang satu ini sebagai Variant of Interest. Maksudnya, data yang menunjukkan sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, dan ketahanan terhadap sistem imun manusia dari varian Eta masih butuh dipelajari lebih jauh lagi.

Apalagi, varian yang merupakan mutasi dari E484K (EeK) ini senantiasa terus diawasi oleh para peneliti dikarenakan memiliki mutasi pada gen protein spike virus penyebab Covid-19.

4. Sudah tersebar di 70 negara

4. Sudah tersebar 70 negara
Pexels/anton-uniq
Ilustrasi

GISAID, institusi Jerman yang khusus mempelajari data genetika virus, menunjukkan sebuah data bahwa varian berlabel B.1.525 ini sudah menginfeksi 70 negara di berbagai belahan dunia.

Kasus infeksi akibat varian Eta terbanyak ditemukan di Kanada dengan angka mencapai 1.415 kasus. Kemudian, disusul dengan 1.190 kasus di Amerika Serikat, 738 kasus di Jerman, 691 kasus di Perancis, dan negara lainnya, seperti Inggris, Denmark, Italia, Spanyol, dan Nigeria.

Di benua Asia sendiri, India menjadi penyumbang kasus Covid-19 akibat virus Corona varian Eta terbesar, yaitu mencapai 226 kasus. Tidak hanya di India saja, Bangladesh, Jepang, Singapura, Filipina, dan bahkan Indonesia juga telah ‘dilawat’ oleh varian ini.

5. Belum diketahui banyak tentang keganasan virus Corona varian Eta

5. Belum diketahui banyak tentang keganasan virus Corona varian Eta
Freepik/benzoix
Ilustrasi

Dikarenakan masih tergolong variant of interest, para peneliti belum dapat berbicara banyak soal keganasan dari varian Eta. Mereka masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan penularan dan tingkat keparahan dari gejala yang ditimbulkan.

Meskipun masih belum diketahui secara detail bahayanya, tetap harus hati-hati ya, Ma. Apalagi, virus Corona varian Eta sudah ditemukan beberapa kasus di Indonesia.

Itulah informasi tentang fakta virus Corona varian Eta yang sudah ditemukan di Jakarta. Karena semakin banyak varian yang muncul, ini menandakan bahwa Mama dan keluarga harus semakin berhati-hati.

Jaga selalu kesehatan dan patuhi protokol kesehatan yang berlaku ya, Ma!

Baca juga:

The Latest