Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

9 Penyebab Dahak Berdarah dan Cara Mengatasinya

Freepik/Benzoix
Freepik/Benzoix

Munculnya darah dalam dahak (hemoptisis) seringkali menjadi tanda yang mengkhawatirkan. Meski terkadang dianggap remeh, kondisi ini bisa mengindikasikan gangguan kesehatan serius, mulai dari infeksi ringan hingga masalah pada paru-paru. 

Mengutip dari The Lancet Respiratory Medicine menyebutkan, bahwa hemoptisis merupakan salah satu gejala utama yang sering dikaitkan dengan penyakit paru-paru kronis dan keganasan. Mengingat 10-15% kasus hemoptisis ini berakhir dengan komplikasi serius jika tidak segera ditangani .

Dengan memahami penyebab utama dan cara mengatasinya sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuhmu. Berikut ini Popmama.com akan mengulas informasi tentang 9 penyebab dahak berdarah dan cara mengatasinya

1. Infeksi saluran pernapasan

Freepik/Rawpixel.com
Freepik/Rawpixel.com

Infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia, menjadi salah satu penyebab paling umum dari dahak berdarah. Infeksi ini menyebabkan peradangan di dinding saluran pernapasan, sehingga pembuluh darah kecil menjadi rapuh dan mudah pecah. 

Hal ini sering terjadi pada individu yang mengalami batuk parah berulang kali. Pada kasus bronkitis akut, hemoptisis biasanya ringan dan sembuh setelah infeksi reda. Namun, pada pneumonia, dahak berdarah dapat disertai demam tinggi, nyeri dada, dan lemas.

Bronkitis dan pneumonia lebih sering terjadi pada perokok, individu dengan imunitas rendah, atau mereka yang terpapar polusi udara. Jika tidak segera diobati, infeksi ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti abses paru-paru atau sepsis.

Cara mengatasi:

  • Jika dahak berdarah muncul bersama gejala demam, nyeri dada, atau sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti rontgen paru-paru atau kultur dahak.
  • Antibiotik menjadi pilihan utama untuk infeksi bakteri, sementara infeksi virus dapat mereda dengan istirahat dan perawatan simptomatik.
  • Hindari merokok, polusi, atau udara dingin yang memperparah iritasi saluran napas. 

2. Tuberkulosis (TB)

Freepik/Lifestylememory
Freepik/Lifestylememory

Tuberkulosis atau TB adalah infeksi menular yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan jaringan serius. Gejala utama TB meliputi batuk berdarah, penurunan berat badan drastis, demam, dan keringat malam. 

Penyakit ini menyebar melalui udara, sehingga risiko penularannya tinggi pada lingkungan padat penduduk atau area dengan sanitasi buruk. Menurut WHO, sekitar 1,6 juta kematian disebabkan oleh TB setiap tahun.

Cara mengatasi:

  • Lakukan tes dahak untuk mendeteksi keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Rontgen paru juga diperlukan untuk menilai kerusakan jaringan.
  • TB membutuhkan terapi antibiotik selama 6-9 bulan tanpa putus. Obat-obatan seperti isoniazid dan rifampicin adalah pilihan utama.
  • Pasien harus menggunakan masker, menjaga ventilasi ruangan, dan menghindari kontak dekat dengan orang sehat selama masa pengobatan.

3. Emboli paru (penyumbatan pembuluh darah di paru)

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah (biasanya dari vena kaki) menyumbat arteri di paru-paru. Kondisi ini sering menyebabkan hemoptisis, disertai gejala lain seperti nyeri dada tajam, sesak napas, dan denyut jantung cepat. 

Emboli paru adalah kondisi darurat yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Penyebab utama emboli paru termasuk trombosis vena dalam (DVT), imobilitas berkepanjangan, atau kondisi yang memengaruhi pembekuan darah, seperti kanker. 

Cara mengatasi:

  • Tes D-dimer, CT angiografi, dan ultrasonografi vena kaki sering digunakan untuk memastikan diagnosis.
  • Terapi antikoagulan seperti heparin atau warfarin digunakan untuk mencegah pembekuan darah lebih lanjut. Dalam kasus yang parah, pembedahan atau penggunaan filter vena cava mungkin diperlukan.
  • Hindari duduk terlalu lama, terutama dalam perjalanan jauh, dan gunakan stoking kompresi untuk meningkatkan sirkulasi darah.

4. Kanker paru-paru

Freepik
Freepik

Hemoptisis yang disertai batuk kronis, nyeri dada, dan berat badan yang terus menurun bisa menjadi tanda kanker paru-paru. Tumor di paru-paru dapat merusak pembuluh darah kecil di sekitarnya, sehingga menyebabkan perdarahan. 

Dikutip dari American Cancer Society menunjukkan, bahwa sekitar 7-10% pasien kanker paru mengalami hemoptisis sebagai gejala awal. Kanker paru-paru sering kali terkait dengan kebiasaan merokok jangka panjang.

Cara mengatasi:

  • Pemeriksaan CT scan atau bronkoskopi diperlukan untuk memastikan keberadaan tumor dan menentukan stadium kanker.
  • Bergantung pada stadium, pengobatan dapat mencakup pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi. Pada tahap lanjut, imunoterapi juga menjadi pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
  • Hindari paparan asap rokok dan lakukan pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru-paru.

5. Bronkiektasis

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Bronkiektasis adalah kondisi kronis di mana saluran udara di paru-paru melebar secara permanen, sehingga rentan terhadap infeksi dan inflamasi. Peradangan kronis ini dapat merusak dinding pembuluh darah kecil di saluran napas, yang mengakibatkan munculnya darah dalam dahak. 

Gejala lain yang sering menyertai adalah batuk berdahak kronis, sesak napas, dan infeksi paru berulang. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat memburuk secara bertahap dan mengurangi kualitas hidup pasien jika tidak ditangani.

Cara mengatasi:

  • Dokter akan melakukan CT scan dada untuk memeriksa pelebaran saluran napas. Tes fungsi paru juga dilakukan untuk menilai tingkat kerusakan paru-paru.
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi yang terjadi.
  • Obat ekspektoran atau terapi inhalasi untuk membantu membersihkan lendir.
  • Fisioterapi dada dengan teknik khusus untuk mengurangi penumpukan dahak.
  • Hindari asap rokok, lakukan vaksinasi pneumonia dan flu, serta jaga kebersihan untuk menghindari infeksi.

6. Penyakit autoimun

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) atau sindrom Goodpasture, dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru dan ginjal. Peradangan ini sering kali menyebabkan perdarahan mikro di saluran napas, yang akhirnya muncul sebagai hemoptisis. 

Penyakit autoimun dapat menjadi tantangan besar untuk didiagnosis karena gejalanya sering menyerupai penyakit lain. Oleh karena itu, jika hemoptisis disertai dengan gejala sistemik, segera konsultasikan dengan dokter spesialis.

Cara mengatasi:

  • Tes darah seperti ANA (Antinuclear Antibody) atau biopsi jaringan mungkin diperlukan untuk mendiagnosis penyakit autoimun.
  • Terapi imunosupresif, seperti kortikosteroid atau obat-obatan seperti azathioprine.
  • Dialisis atau transplantasi ginjal mungkin diperlukan pada kasus yang memengaruhi ginjal.

7. Cedera atau trauma pada saluran napas

Freepik
Freepik

Cedera langsung, seperti akibat kecelakaan, prosedur medis seperti bronkoskopi, atau batuk yang terlalu keras, dapat merusak pembuluh darah kecil di saluran napas. Trauma ini sering menyebabkan darah dalam jumlah kecil pada dahak.

Batuk yang intens dan terus-menerus adalah penyebab umum hemoptisis ringan, terutama saat seseorang mengalami infeksi saluran napas atas. Dalam kasus lain, hemoptisis dapat terjadi akibat menelan benda asing yang mengiritasi saluran napas.

Cara mengatasi:

  • Berikan waktu bagi saluran napas untuk pulih dengan mengurangi aktivitas fisik berat.
  • Obat batuk atau pengencer lendir dapat mengurangi tekanan pada saluran napas.
  • Jika trauma berasal dari cedera berat, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi.

8. Penyakit jantung

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Penyakit jantung, seperti stenosis mitral atau gagal jantung kongestif, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi pulmonal, yang sering menyebabkan pembuluh darah kecil pecah dan menghasilkan hemoptisis.

Gejala lain yang menyertai bisa mencakup sesak napas saat beraktivitas, kelelahan ekstrem, dan bengkak di kaki. Jika tidak diobati, hipertensi pulmonal dapat menyebabkan gagal jantung sisi kanan.

Cara mengatasi:

  • Tes ekokardiografi dan kateterisasi jantung dapat membantu dokter menilai tekanan di pembuluh darah paru-paru.
  • Obat diuretik untuk mengurangi tekanan di pembuluh darah.
  • Terapi vasodilator untuk membuka pembuluh darah paru-paru.
  • Prosedur bedah mungkin diperlukan pada kasus stenosis mitral yang parah.

9. Paparan polusi atau zat beracun

Freepik/8photo
Freepik/8photo

Paparan jangka panjang terhadap polusi udara, asap kimia, atau zat beracun lainnya dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan. Hal ini dapat memicu iritasi kronis, peradangan, dan perdarahan mikro di saluran napas.

Bahan kimia seperti asbes atau radon juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, yang menjadi salah satu penyebab hemoptisis. Polusi udara perkotaan dan asap kendaraan adalah faktor risiko umum yang sering terabaikan.

Cara mengatasi:

  • Gunakan masker pelindung saat berada di lingkungan yang tercemar.
  • Lakukan tes fungsi paru jika kamu bekerja di lingkungan berisiko tinggi.
  • Terapi pernapasan dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru pada kasus kerusakan ringan.

Jadi, itu dia 9 penyebab dahak berdarah dan cara mengatasinya. Meski beberapa penyebabnya bersifat ringan, kondisi ini juga bisa menjadi tanda masalah serius yang memerlukan penanganan segera.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala ini terjadi pada dirimu atau orang terdekat. Lebih baik mencegah daripada menyesal di kemudian hari.

Share
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Sering Menahan Buang Air Kecil

05 Des 2025, 18:10 WIBLife