“Bank Indonesia berkomitmen mendukung pemberdayaan UMKM, khususnya UMKM perempuan melalui berbagai kebijakan, strategi, dan dukungan infrastruktur yang pro-UMKM dan pro-inovasi. Bank Indonesia terus mendorong terciptanya lingkungan usaha yang sehat dan inklusif untuk mendorong UMKM Indonesia menjadi otot penggerak ekonomi nasional,” kata Sri Noerhidajati, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia, Rabu (7/5/25).
SisBerdaya 2025, Ajang UMKM Perempuan dan Disabilitas Bisa Naik Kelas

Kesempatan perempuan dan disabilitas untuk berdaya kini semakin terbuka lebar dengan pelatihan bisnis dan pendanaan UMKM. Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 kembali hadir mendukung pelaku UMKM, khususnya perempuan non disabilitas dan disabilitas untuk mengembangkan usahanya ke pasar yang lebih luas.
Program dari DANA bersama Ant International yang sudah memasuki tahun ketiga ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan gender, mendorong inovasi, dan juga mendukung pertumbuhan bisnis dari para perempuan secara berkelanjutan.
Setelah sukses membantu para pelaku UMKM selama dua tahun terakhir, program SisBerdaya dan DisBerdaya kembali membuka pendaftaran di tahun 2025 ini.
Program yang berjalan di tahun 2025 ini fokus memberikan pelatihan pemahaman bisnis hingga pemanfaatan Artificial Inteligence (AI). Hal ini dilakukan untuk mewujudkan perempuan dan disabilitas yang melek teknologi selama berwirausaha.
Simak penjelasan lebih lanjut seputar program SisBerdaya 2025, ajang UMKM perempuan dan disabilitas bisa naik kelas yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!
Pemerintah Dukung Pemberdayaan Perempuan dan Disabilitas Lewat UMKM

Bukan hanya memiliki peran strategis di lingkup keluarganya saja, perempuan juga memiliki andil yang cukup besar dalam perekonomian nasional. Hal ini diperkuat dengan studi dari UN Women yang menyebutkan bahwa secara global, perekonomian akan tumbuh lebih kuat jika lebih banyak perempuan bekerja.
Oleh karena itu, dukungan untuk perempuan agar berani bekerja dan membuka usaha tetap dibutuhkan sebab realitanya, pelaku usaha masih didominasi oleh laki-laki.
Pada tahun 2022, UN Women menunjukkan bahwa tingkat partisipasi perempuan dalam perekonomian (dunia) hanya sebesar 10 persen sedangkan 80 persen lainnya masih didominasi laki-laki.
Hal ini yang memperkuat Bank Indonesia yang bekerja sama dengan DANA Indonesia dan Ant International mendukung pemberdayaan perempuan lewat pengembangan UMKM. Perempuan harus dapat beradaptasi dengan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan mempermudah usaha yang dilakukan.
Pelaku UMKM Perempuan dan Disabilitas Harus Melek Teknologi

Menurut data Kementerian Koperasi, 65 persen dari total 65 juta UMKM yang ada di Indonesia dikelola oleh perempuan. Artinya, perempuan memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian negara.
Perkembangan zaman yang semakin canggih membuat para pelaku usaha juga harus beradaptasi dengan pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam bisnis UMKM akan meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan membuka peluang baru untuk pertumbuhan usaha.
Teknologi QRIS yang digunakan dalam pembayaran mendukung kemudahan para pelaku UMKM perempuan mengelola transaksi yang terstruktur dan tercatat secara digital. Selain QRIS, adanya Artificial Intelligence (AI) juga sangat mendukung kemajuan dan kemudahan perempuan sebagai pelaku UMKM.
“Semua apalagi generasi yang sekarang itu kan gadget sekali gitu ya, mau nggak mau kalau kita mau sampai pasar kita ke sana kita harus belajar gitu ya.. Mau tidak mau kita harus mendorong diri kita sebagai emak-emak ini untuk tetap belajar tentang teknologi AI gitu ya. Kemarin juga kita baru di upgrade lagi tentang AI, senang sekali, wah ternyata ada aplikasi-aplikasi yang bisa kita pakai gitu ya,” kata Tries Yuliany Fransiska, pemenang SisBerdaya 2024 dan pemilik usaha Tries Hands, dalam Konferensi Pers SisBerdaya dan DisBerdaya, Rabu (6/5/25).
Perempuan dan Disabilitas Masih Kesulitan Mengembangkan UMKM

Pemberdayaan perempuan yang mendominasi pelaku usaha nasional penting dilakukan karena UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian negara. Sayangnya, peran perempuan hingga disabilitas yang hadir membangun UMKM seringkali terhambat karena berbagai tantangan yang dihadapi.
"Survei internal kami pada 2024 menunjukkan bahwa 74 persen UMKM perempuan kesulitan mengakses pasar. Selain itu, 57 persen mengalami hambatan dalam meningkatkan keterampilan. Sementara itu, 51 persen kesulitan membangun jejaring. Tantangan lain meliputi kurangnya mentoring hingga literasi digital,” jelas Olavina Harahap, Direktur Komunikasi DANA, Rabu (6/5/25).
Program SisBerdaya dan DisBerdaya hadir sebagai sarana pelatihan para perempuan dan disabilitas pelaku UMKM untuk memperluas akses terhadap teknologi, pemahaman seputar keuangan, hingga pendampingan bisnis untuk meningkatkan daya saing
SisBerdaya sendiri menyasar kategori pertama mikro untuk usaha dengan pendapatan 10-30 juta rupiah per bulan dan 0-3 karyawan dan ultra mikro untuk usaha dengan pendapatan 1-10 juta rupiah dan 4-10 karyawan. Sementara itu, DisBerdaya ditujukan khusus untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha.
DANA Hadirkan Kompetisi UMKM Perempuan hingga Disabiltas

Program SisBerdaya dan DisBerdaya ini memberikan pelatihan, pendampingan, dan kompetisi bisnis untuk memberdayakan para perempuan dan disabilitas yang menjadi pelaku usaha. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2023 lalu, program ini telah memberi dampak pada lebih dari 6.500 UMKM.
Bukan hanya memberikan pelatihan saja, para pelaku UMKM juga mendapat efek luar biasa berkat adanya program ini. Pelatihan dan kompetensi ini membuat rata-rata kapasitas produksi finalis dan pemenang meningkat hingga 126 persen dan meningkat rata-rata pendapatan UMKM hingga 113 persen.
Kembali hadir di tahun 2025, sebanyak 5.000 UMKM perempuan ditargetkan bergabung dalam program SisBerdaya dan DisBerdaya. Bisnis UMKM yang mereka jalani diharapkan dapat semakin meningkat lewat pembekalan dan kemudahan akses akan teknologi terbaru yang menjadi fokus di tahun ini.
Pendaftaran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dibuka mulai 7-29 Mei 2025. Sebanyak 30 peserta dengan proposal terbaik akan mendapatkan pendampingan intensif secara luring di Jakarta dan berkesempatan memenangkan total hadiah hingga 750 juta rupiah.
Itu dia penjelasan mengenai SisBerdaya 2025, ajang UMKM perempuan dan disabilitas naik kelas. Program pemberdayaan ini membantu meningkatkan UMKM perempuan dan disabilitas untuk berkembang semakin luas untuk memajukan perekonomian lokal.
Mama yang memiliki bisnis UMKM bisa ikut mendaftar program ini! Tertarik mencoba?



















