5 Alasan Harus Nonton Black Panther: Wakanda Forever, Bisa Semua Umur!

Mengenang kepergian Chadwick Boseman dengan tenang, banyak adegan emosional sepanjang film

9 November 2022

5 Alasan Harus Nonton Black Panther Wakanda Forever, Bisa Semua Umur
Instagram.com/marvel

Di bulan November ini, Marvel Studios menghadirkan kembali kisah petualangan warga Wakanda dalam Marvel Studios’ Black Panther: Wakanda Forever.

Disutradarai oleh Ryan Coogler, sekuel dari film Marvel Studios’ Black Panther ini bercerita tentang Ratu Ramonda (Angela Bassett), Shuri (Letitia Wright), M'Baku (Winston Duke), Okoye (Danai Gurira) dan Dora Milaje (termasuk Florence Kasumba) yang berjuang untuk melindungi bangsa mereka dari campur tangan kekuatan dunia setelah kematian Raja T'Challa. 

Ada beberapa momen mengharukan selama film diputar. Mulai dari penghormatan terakhir untuk raja Wakanda yang diperankan oleh mendiang Chadwick Boseman sampai rasa berkabung Shuri atas kematian kakak tercintanya dalam film itu.

Berikut Popmama.com rangkum alasan nonton Black Panther: Wakanda Forever, bisa untuksemua umur.

1. Menjadi film kemunculan sosok Namor

1. Menjadi film kemunculan sosok Namor
Instagram.com/marvel

Meskipun baru muncul dalam bentuk live action, sejatinya Namor adalah karakter pertama Marvel Comics yang sudah eksis sejak tahun 1939 lalu. Penonton dijamin kagum dengan kekuatan yang dimilikinya dalam film ini.

Namor bisa bernapas di dalam air. Namun, karena keturunan manusia juga dia bisa bernapas di darat tanpa alat bantu. Melalui komik Black Panther Vol. 4 #11, Marvel menjelaskan bahwa Namor adalah salah satu makhluk terkuat di muka Bumi. 

Kekuatan fisik Namor sendiri berada di atas rata-rata. Tentunya kekuatan fisiknya ini berpengaruh juga terhadap stamina dan refleks Namor. Begitu juga kekebalan tubuhnya yang bisa menahan berbagai jenis serangan, benturan keras, serta suhu yang ekstrem.

Pernah disinggung karena mirip Aquaman dari DC Universe, memang tidak salah. Namun, yang membedakan karakter Namor yakni ia pun memiliki kemampuan terbang karena ia pun adalah seorang Homo superior alias mutant. Ada sayap kecil yang tumbuh di pergelangan kakinya. Sayap tersebut memungkinkan Namor untuk terbang cepat dan melakukan manuver di udara.

Kisah dan asal-usul kemunculan Namor dijelaskan di film Black Panther: Wakanda Forever. Termasuk bagaimana ia akhirnya bisa berkonflik dengan Shuri di sana.

Film ini akan memperkenalkan Tenoch Huerta Mejía sebagai Namor, penguasa negara bawah laut yang tersembunyi. Ia akan mewakili Talokan, peradaban bawah laut tersembunyi versi Marvel dari dunia Atlantis yang ada di dalam komik.

Editors' Pick

2. Tak sekedar film, jadi pengingat untuk mengenang Boseman sebagai King T’Challa

2. Tak sekedar film, jadi pengingat mengenang Boseman sebagai King T’Challa
Dok. Disney Indonesia

Bagi penggemar setia MCU (Marvel Cinematic Universe) dari dulu, akan ada beberapa scene emosional dalam film. Penonton akan diajak kilas balik sekaligus 'mengheningkan cipta' sejenak untuk mengenang pemeran sosok T’Challa, Chadwick Boseman.

Biasanya setiap scene di Marvel selalu ditemani dengan scoring (badksound) megah yang membangkitkan semangat. Di film ini, penonton akan pula menikmati cukup sering terutama di awal film ungkapan 'tangisan kesedihan' untuk mengenang orang tercinta.

Pada scene awal, akan banyak adegan tanpa scoring. Bukan tanpa sebab, karena Marvel memang sengaja menjadikan salah satu adegan tersebut untuk mengenang kiprah sang Raja Wakanda sekaligus Black Panther itu.

Produser Black Panther: Wakanda Forever, Nate Moore, mengungkapkan sekuel film ini memang bercerita tentang pusaka (legacy) dari T’Challa serta Wakanda yang terus berusaha maju selepas kepergiannya.

3. Penonton diajak berduka atas kematian T’Challa dari sisi Shuri

3. Penonton diajak berduka atas kematian T’Challa dari sisi Shuri
Instagram.com/marvel

Kematian memang berat dirasakan setiap orang yang begitu kehilangan. Cerita Black Panther: Wakanda Forever tak hanya menyajikan kemegahan pertarungan yang epik, lebih dari itu penonton akan diajak untuk melihat pergulatan batin Shuri yang terluka dalam film.

Dari awal film, Letitia Wright memerankan karakternya itu begitu menawan. Shuri dalam film Black Panther sebelumnya terkesan ceria dan membangkitkan mood, rasanya hilang dari film ini. Ia begitu marah pada dunia dan menyalahkan diri sendiri karena kehilangan kakaknya itu.

Di sini pun menunjukkan bagaimana akhirnya Shuri bisa berdamai dengan semua amarahnya. Di awal film ia ingin membakar seluruh dunia beserta isinya karena kemarahannya atas kepergian T’Challa. 

Menunjukkan, Black Panther: Wakanda Forever bukan sekedar film tentang bagaimana tampuk kepemimpinan T’Challa akan berganti. Namun, juga perjuangan pendewasaan karakter Shuri selanjutnya yang akan berperan besar dalam MCU.

4. Eksistensi perempuan-perempuan kuat dalam kepemimpinan Wakanda

4. Eksistensi perempuan-perempuan kuat dalam kepemimpinan Wakanda
Instagram.com/marvel

Selepas Raja T’Challa meninggal dunia, Ratu Ramonda (Angela Bassett) kembali memerintah. Di sini akan diperlihat bagaimana ia memimpin rakyat Wakanda yang bisa dibilang kehilangan harapan atas kepergian sang Black Panther.

Satu sisi ia berduka, tetapi masih bisa kuat untuk mengemban takhta atas nama rakyat Wakanda. Ia pun harus bertahan agar sumber utama Wakanda tidak direbut pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Belum lagi, kemunculan Namor dalam film ini akan membuat penonton makin kagum dengan sosok ratu satu ini.

Upaya penyelesaian konfliknya dilakukan dengan elegan. Ekspresi marah, haru, emosional tetapi harus tetap terlihat kuat untuk rakyat begitu apik ditunjukkan Angela Bassett.

Di film ini juga akan ada campur tangan War Dog Nakia (Lupita Nyong'o). Kekasih dari Raja T’Challa selama hidupnya itu memegang peran penting dalam film tersebut. Terakhir, tentunya Shuri yang pada akhirnya berubah dan menunjukkan dirinya untuk Wakanda.

Film Black Panther: Wakanda Forever bisa menjadi gebrakan apik bagaimana sepanjang filmnya kepemimpinan perempuan direpresentasikan dengan kuat. Pada pundak-pundak merekalah harapan rakyat Wakanda diemban dan dibangun lagi.

5. Banyak scene emosional, tetap seru untuk dinikmati

5. Banyak scene emosional, tetap seru dinikmati
Dok. Disney Indonesia

Jadi film untuk mengenang kepergian Chadwick Boseman, bukan berarti sepanjang film penonton akan banyak mendapatkan scene sedih atau haru. Film ini tetap nikmat untuk ditonton dengan segala keseruannya.

Terutama scoring ciamik yang memadukan betapa kayanya musik-musik tradisional Afrika. Tabuhan genderang menjadi hal indah yang ditambahkan dan memanjakan telinga selama film diputar di layar. Bisa dibilang film ini sudah punya banyak ciri khas, tetapi scoring di film kedua Black Panther ini sangat jauh di atas level tersebut. 

Seperti janji dari Marvel Studios’, Black Panther: Wakanda Forever akan membangkitkan kembali kisah seru mengenai pertarungan hingga bagaimana keluarga menghadapi kehilangan. Tentunya yang penggemar ingin lihat adalah dalam film ini kembali menunjukkan kecanggihan teknologi yang khas seperti di film Black Panther sebelumnya yang dinantikan penggemar di seluruh dunia.

Marvel Studios’ Black Panther: Wakanda Forever disutradarai oleh Ryan Coogler dan diproduseri Kevin Feige dan Nate Moore. Penonton bisa menyaksikannya di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu, 9 November 2022.

Baca juga:

The Latest