Jokowi Janjikan Harga Minyak Goreng Curah Kembali Rp 14 Ribu

Semoga harga minyak goreng terus stabil ya, Ma

23 Mei 2022

Jokowi Janjikan Harga Minyak Goreng Curah Kembali Rp 14 Ribu
Instagram.com/jokowi

Presiden Joko Widodo mengaku sudah berstrategi untuk membuat harga komoditas minyak goreng (migor) kembali normal di pasaran.

Jokowi menjanjikan harga minyak goreng curah kembali ke harga Rp14 ribu perliter dalam dua pekan ke depan.

“Kuncinya, ini sudah ketemu. Insyaallah dalam satu dua minggu, minyak goreng akan berada di harga Rp14 ribu,” ujar Jokowi saat berbicara di hadapan relawan Pro Jokowi di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (21/5/2022).

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengaku telah mengecek harga migor curah di Pasar Muntilan. Katanya, harga migor curah di pasar itu sudah berada di angka Rp14.500 per liternya.

Lalu, apa saja penyebab kenaikan harga komoditas minya goreng melonjak sejak akhir tahun 2021 hingga sekarang? Berkut Popmama.com telah merangkum beberapa faktanya dilansir dari IDN Times.

1. Produsen minyak lebih pilih ekspor ke luar negeri

1. Produsen minyak lebih pilih ekspor ke luar negeri
Freepik/freepik

Jokowi menjelaskan bahwa harga komoditas di internasional mengalami kenaikan. Terutama di Benua Eropa dan Amerika. Hal itu menyebabkan harga di dalam negeri ikut tertarik.

Selanjutnya, sikap produsen minyak di dalam negeri memilih mengekspor minyak goreng ke luar negeri dibanding memasok di dalam negeri.

Dampaknya, tidak hanya terjadi kenaikan harga minyak goreng, namun juga stok minyak goreng menjadi langka.

Editors' Pick

2. Jokowi telah membuat kebijakan

2. Jokowi telah membuat kebijakan
Youtube.com/Sekretariat Presiden

Untuk menyelesaikan persoalan minyak goreng yang langka dan mengalami kenaikan harga. Jokowi pun akhirnya mengambil beberapa kebijakan.

Salah satu kebijakan itu ialah melarang ekspor produk CPO (kelapa sawit) dan turunannya. Kebijakan tersebut berlaku pada 28 April 2022 hingga 22 Mei 2022.

Mulai Senin, 23 Mei 2022, produsen minyak goreng boleh kembali mengekspor CPO dan produk turunannya.

3. Dampak dari kebijakan berpengaruh kepada tenaga kerja sawit

3. Dampak dari kebijakan berpengaruh kepada tenaga kerja sawit
Freepik/tawatchai07

Jokowi mengaku bahwa kebijakan yang diambilnya memiliki dampak tersendiri. Larangan ekspor CPO dan produk turunannya membuat harga tandan sawit jatuh.

Hal tersebut berpengaruh pada 17 juta orang tenaga kerja, baik petani maupun pekerja sawit. Kebijakan itu juga berpengaruh pada income negara.

“Negara ini mencari keseimbangan seperti itu tidak mudah. Jangan dipikir gampang. Ini tidak mudah (menurunkan minyak goreng),” tutur Jokowi.

4. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menjadi anjlok

4. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menjadi anjlok
Dok. Hasil survei IPI

Kenaikan harga bahan pokok, termasuk minyak goreng, berdampak cukup parah terhadap tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) pada periode 5 Mei 2022-10 Mei 2022, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi ada di angka 58,1 persen. 

Bila dilihat tren saat ini, maka approval rating serupa terjadi pada Juni 2015 lalu. Ketika itu tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 40,7 persen. 

Direktur eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa setiap tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi anjlok, biasanya disertai dengan tingkat inflasi yang meningkat.

Pada Juni 2015 lalu, tingkat inflasi di tanah air menembus angka 7 persen. Sementara, saat ini, angka inflasi nyaris menyentuh angka 4 persen. 

5. Faktor yang menyebabkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun

5. Faktor menyebabkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun
Instagram.com/Jokowi

Sebelumnya, menurut Burhanuddin, faktor yang menyebabkan tingkat kepuasan menurun terhadap Jokowi yang paling tinggi ialah penanganan Covid-19.

"Setelah Covid-19 bisa terkendali, sumber ketidakpuasan adalah harga kebutuhan pokok meningkat," ungkap Burhanuddin seperti dikutip dari YouTube IPI pada Minggu (22/5/2022). 

Angka yang menyebut tidak puas terhadap kinerja Jokowi karena harga-harga sembako naik mencapai 28,9 persen. Di posisi kedua, penyebab publik tidak puas terhadap kinerja Jokowi ialah bantuan yang tidak merata, termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng. Angkanya mencapai 10,7 persen. 

Penyebab keempat, responden tidak puas dengan kinerja Jokowi yakni karena pemerintah dianggap gagal menangani mafia minyak goreng. Oleh karena itu, harga terus melambung, bahkan angkanya mencapai 7,4 persen.

Kita tunggu saja keputusan terbaru dari pemerintah, ya. 

Baca juga:

The Latest