Deddy Corbuzier Menyesal Tunda Vaksinasi Covid-19

Padahal selama ini Deddy gencar mempromosikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat

27 Agustus 2021

Deddy Corbuzier Menyesal Tunda Vaksinasi Covid-19
Instagram.com/mastercorbuzier

Presenter sekaligus YouTuber, Deddy Corbuzier, kembali tampil setelah berhasil melewati masa kritis badai sitokin pasca terinfeksi Covid-19. Deddy kembali tampil di kanal podcast-nya, Close The Door, yang tayang di YouTube.

Pemilik 15,4 juta subscribers ini membahas pengalamannya tersebut dengan beberapa narasumber. Salah satunya dengan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjadi narasumber di podcast Deddy Corbuzier yang berjudul “ Ya Saya Jujur Tidak Vaksin!! Ayo Kita Debat!!”.

Kepada Menkes Budi, Deddy pun menceritakan pengalaman dirinya terpapar Covid-19 dan mengalami badai sitokin. Deddy juga mengaku belum pernah divaksin Covid-19.

Padahal selama ini ia gencar mempromosikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

Tayangan podcast antara Deddy Corbuzier dan Menkes Budi Gunadi Sadikin ini menjadi sorotan publik. Sampai saat ini video tersebut telah ditonton sekitar 1,9 juta kali.

Nah, ingin tahu informasi selengkapnya? Melansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, berikut Popmama.com telah mengulasnya informasinya.

1. Mengaku belum pernah divaksin Covid-19

1. Mengaku belum pernah divaksin Covid-19
YouTube/Deddy Corbuzier

Dalam tayangan podcast Deddy Corbuzier yang berjudul “Ya Saya Jujur Tidak Vaksin!! Ayo Kita Debat!!”, Menkes Budi bertanya langsung mengapa Deddy menghilang selama beberapa hari.

“Jadi, kenapangilang dua minggu?” tanya Menkes Budi dikutip dari podcast Deddy Corbuzier, Rabu (25/8/2021).

"Hampir mati, Pak," jawab Deddy sambil tersenyum.

Kemudian Deddy menceritakan kondisinya yang sempat kritis dan mengalami badai sitokin diduga karena belum divaksin Covid-19.

"Saya hampir mati gara-gara Pak Budi lho Pak, iya lho Pak, beneran lho Pak, saya bisa ngomong gitu lho Pak. Gara-gara saya pada saat itu membantu Menkes pawai vaksin untuk manula, jadi saya belum divaksin," ungkapnya.

"Astaghfirullah," jawab Menkes Budi.

Mendengar pengakuan Deddy, Menkes Budi pun terkejut karena tidak menyangka Deddy pada saat itu belum menerima vaksin Covid-19.

Deddy mengatakan, alasannya belum menerima vaksin Covid-19 karena mengutamakan para lanjut usia (lansia) untuk terlebih dulu untuk mendapatkan vaksin.

"Saya pada saat itu campaign 'ini manula-manula harus divaksin, yang muda jangan rebutan vaksin, kasih dulu yang tua, yang muda masih sehat, kasih yang tua,” ujar Deddy mengulang ucapannya ketika dulu kampanye vaksin.

"Enggak mungkin dong saya ngomong gitu terus minta vaksin, kan enggak mungkin Pak. Jadi kena," sambungnya disertai tawa.

Deddy juga merasa bahwa jumlah vaksin di Indonesia terbatas.

"Pada saat itu saya tahu vaksin masih sedikit jumlahnya, saya tahu orang tua lebih butuh, ya saya nggak vaksin,” ucap Deddy.

2. Menyesal tunda vaksinasi Covid-19

2. Menyesal tunda vaksinasi Covid-19
Instagram.com/mastercorbuzier

Deddy mengaku telah menyesal menunda divaksin Covid-19. Sebelumnya ia sempat merasa bahwa jumlah vaksin di Indonesia terbatas sehingga menurutnya lebih baik vaksin diberikan kepada orang lain dulu seperti lansia, bukan orang sehat seperti dirinya.

Deddy bahkan mengaku kepada teman-temannya bahwa dirinya belum menerima vaksin demi 'melindungi' orang lain.

"Vaksin kita jumlahnya masih dikit, kita yang sehat-sehat tahan dulu deh, kasih orang yang butuh dulu deh," ucap Deddy.

Ternyata pemikiran Deddy salah besar. Tanpa vaksin, tubuh seseorang justru akan berada dalam bahaya ketika terinfeksi Covid-19.

"Saya nggak tahu Pak, saya jadi berpikir bodoh atau gimana," kata Deddy kepada Menkes Budi.

Menkes Budi menilai pengorbanan yang dilakukan Deddy untuk menunda vaksinasi Covid-19 bisa dikatakan benar tetapi bisa juga dikatakan salah.

"Itu clinically wrong, ethically right. Secara klinis sih kalo kita bilang, ya orang ingin melindungi dirinya sendiri tapi secara etis what you have done bodoh. Andai kata semua manusia kayak gitu, neraka kosong," kata Menkes Budi.

Deddy lantas tertawa mendengar jawaban dari Menkes dan bertanya-tanya mengapa saat itu ia tidak meminta jatah vaksin pada Menkes. Pasalnya, akan lebih mudah baginya mendapatkan vaksin Covid-19 karena ia dekat dengan seorang Menkes Budi Gunadi Sadikin.

"Waktu kena (badai sitokin), waduh bodoh banget. Kenapa kemarin gue nggak minta aja (vaksin Covid-19)?" ujar Deddy sambil tertawa.
 

3. Vaksin meringankan gejala ketika terinfeksi Covid-19

3. Vaksin meringankan gejala ketika terinfeksi Covid-19
Freepik/rawpixel-com

Dalam tayangan podcast Deddy Corbuzier tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, dengan penyebaran Covid-19 Varian Delta yang saat ini sangat cepat, maka sebaiknya semua orang divaksin Covid-19. Apapun jenis vaksinnya.

Menurutnya, vaksin meringankan gejala pada pasien ketika terinfeksi Covid-19. Misalnya, jika seharusnya seseorang mengalami gejala berat, maka gejalanya menjadi sedang, sedang menjadi ringan, dan ringan menjadi tidak bergejala.

"Banyak orang yang pakai Sinovac termasuk yang nakes itu kalau sudah dua kali dosis, kena bisa sembuh," ujarnya.

Namun, orang yang sudah divaksin masih bisa terkena Covid-19 tetapi respons tubuh untuk mematikan virus lebih cepat. Mereka yang sudah divaksin juga mungkin tidak akan mengalami Ground Glass Opacity (GGO) atau kalau terkena GGO, GGO-nya rendah.

Dilansir Medical News Today, GGO merupakan kondisi abnormalitas pada paru-paru seseorang yang ditandai adanya area berwarna abu-abu pada hasil rontgen atau CT scan paru.

Normalnya, paru-paru akan berwarna hitam ketika di-rontgen dan ini menunjukkan paru-paru adalah jaringan lunak.

Namun, pada kasus Covid-19, hasil rontgen paru menunjukkan area berwarna putih atau abu-abu. Ini menunjukkan bahwa jaringan paru pada pasien Covid-19 mengalami pemadatan jaringan.

Menkes Budi juga mengatakan bagi mereka yang baru sembuh Covid-19 dianjurkan mengambil vaksin Covid-19, yaitu tiga bulan setelahnya.   

"Karena mereka yang sudah terkena virus, maka antibodi tinggi titer bisa di atas 200 selama setahun, jika di tambah vaksin bisa lebih tinggi tapi sekarang stok vaksin masih kurang, jadi diimbau tunggu tiga bulan setelah sembuh," ujarnya.

Itulah tadi informasi mengenai Deddy Corbuzier yang ternyata belum divaksin Covid-19 sebelum terkena Covid-19 dan badai sitokin. Semoga ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

Baca Juga:

The Latest