Bank Digital, Transformasi Layanan Perbankan di Era Teknologi

Bank digital sedang marak muncul akhir-akhir ini seiring perkembangan teknologi. Sudah beralih?

27 Agustus 2021

Bank Digital, Transformasi Layanan Perbankan Era Teknologi
Freepik/our-team

Teknologi internet semakin berkembang dengan pesat. Saat ini sudah merambah ke berbagai macam layanan, tak terkecuali perbankan.

Beberapa tahun lalu, industri perbankan mengoperasikan layanan mobile banking dan online banking. Kedua layanan tersebut disambut baik oleh nasabah.

Namun, perkembangan perbankan tidak berhenti sampai di situ. Kini perbankan mulai mendirikan unit usaha baru, yaitu bank digital.

Beberapa tahun belakangan, bank digital mulai bermunculan di Indonesia. Jenius yang diperkenalkan Bank BTPN pada 2016 lalu menjadi salah satu yang populer.

Dari tahun ke tahun, beberapa bank konvensional lainnya ikut menyediakan layanan perbankan digital, seperti Digibank (DBS), TMRW (UOB), D-Save (Danamon), Permata ME (Permata Bank), Bank Jago (ARTO), Blu BCA Digital (BCA), Wokee (Bank Bukopin), dan LINE Bank (KEB Hana Bank).

Menjamurnya bank digital membuat banyak orang bertanya, apa sebenarnya bank digital itu?

Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai bank digital dari berbagai sumber. Check this out!

1. Definisi bank digital

1. Definisi bank digital
Freepik/vectorpocket

Perlu dipahami bahwa definisi bank digital dan perbankan digital adalah dua hal yang agak berbeda walau tetap berkaitan.

Melansir dari Forbes, bank digital secara adalah transformasi layanan perbankan dari cara tradisional menjadi daring atau online. Perbankan digital menggabungkan layanan online banking dan mobile banking dalam satu wadah.

Online banking adalah segala fitur untuk mengakses layanan perbankan melalui website bank yang bersangkutan. Nasabah bisa melakukan log in akun ke dalam website tersebut untuk mengecek saldo, membayar tagihan, mengajukan pinjaman atau kartu kredit, dan layanan perbankan tradisional lainnya.

Sementara mobile banking adalah pemanfaatan layanan perbankan melalui aplikasi mobile yang terpasang di smartphone nasabah. Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi resmi yang dikeluarkan dan dimiliki oleh pihak bank.

Biasanya akun yang digunakan untuk log in aplikasi mobile banking sama seperti log in di website bank.

Sementara itu, bank digital memiliki layanan yang lebih dari sekadar perbankan digital. Biasanya bank digital juga menawarkan tools manajemen keuangan yang unik di aplikasinya.

Nasabah diberikan kemudahan untuk menabung atau mengatur peputaran uang bulanan. Ada pula bank digital yang belum memiliki fitur-fitur ekstra nan menarik tapi menawarkan hasil persentase tahunan atau annual percentage yield (APY) yang lebih tinggi.

Bank digital juga memiliki fitur untuk memudahkan nasabahnya mengakses tabungan, mengajukan pinjaman, dan juga berinvestasi untuk masa depan.

Editors' Pick

2. Syarat bank digital menurut OJK

2. Syarat bank digital menurut OJK
Freepik

Melansir akun resmi Instagram OJK (Otoritas Jasa Keuangan), @Ojkindonesia, bank digital di Indonesia tetap diwajibkan memiliki minimal satu kantor fisik berupa kantor pusat dan memenuhi persyaratan operasional sebagai bank digital.

Adapun syarat bank digital, yaitu dapat beroperasi melalui pendirian Bank Berbadan Hukum Indonesia (BHI) baru sebagai bank digital atau transformasi dari Bank BHI yang sudah ada menjadi bank digital.

Bank BHI yang beroperasi sebagai bank digital juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Memiliki model bisnis dengan penggunaan teknologi yang inovatif dan aman dalam melayani kebutuhan nasabah.
  • Memiliki kemampuan untuk mengelola model bisnis perbankan digital yang prudent dan berkesinambungan.
  • Memiliki manajemen risiko secara memadai.
  • Memenuhi aspek tata kelola termasuk pemenuhan direksi yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi informasi dan kompetensi lain sesuai dengan ketentuan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan.
  • Menjalankan perlindungan terhadap keamanan data nasabah.
  • Memberikan upaya yang kontributif terhadap pengembangan ekositem keuangan digital dan inklusi keuangan.

3. Izin khusus bank digital

3. Izin khusus bank digital
Freepik

OJK tidak menerbitkan izin khusus terkait bank digital karena OJK tidak membedakan antara bank tradisional yang sama sekali belum memiliki layanan digital, bank yang telah memiliki layanan perbankan digital, bank yang menerapkan model bisnis bank digital secara hybrid, bank digital hasil transformasi dari bank tradisional atau bank yang terbentuk melalui pendirian bank baru (fully digital bank).

"Karena itu, pemberian label dari OJK bukan suatu hal yang prinsip," jelas OJK.

Untuk Bank BHI yang mengklaim sebagai bank digital, OJK mengimbau untuk berpedoman kepada ketentuan mengenai bank digital serta wajib memenuhi ketentuan peraturan perundangan-undangan yang diberlakukan untuk Bank BHI dan bukan hanya menjadikan label bank digital sebagai gimmick bisnis semata.

Bank BHI yang beroperasi sebagai bank digital, baik melalui pendirian bank BHI baru atau transformasi ke bank digital, wajib memenuhi persyaratan untuk menjalan perlindungan terhadap keamanan data nasabah sesuai POJK (Peraturan OJK) yang berlaku.

4. Kelebihan bank digital

4. Kelebihan bank digital
Pexels/Artem Beliaikin

Bank digital memiliki sejumlah kelebihan, antara lain:

  • Semua aktivitas perbankan bisa dilakukan secara online. Nasabah tidak harus ke kantor bank jika ingin melakukan aktivitas, seperti mengecek saldo.
  • Bisa diakses kapan dan di mana saja selama 24 jam selama terhubung dengan internet.
  • Layanan perbankan digital memberikan jaminan keamanan yang lebih baik dimana ada proteksi firewall berlapis untuk mencegah peretasan.
  • Menawarkan berbagai kemudahan dari segi transaksi maupun otorisasi.
  • Nasabah mendapatkan pelayanan yang cepat karena tidak harus antri berjam-jam.
  • Lebih hemat biaya karena paperless dan tidak perlu membuang bahan bakar dan tenaga untuk datang ke bank.

5. Kekurangan bank digital

5. Kekurangan bank digital
Freepik

Bank digital meskipun sangat nyaman dan mudah diakses tetapi bukan sama sekali tidak ada kekurangan. Kekurangan yang dimiliki bank digital, antara lain:

  • Nasabah tidak bisa melakukan aktivitas perbankan sama sekali jika ada masalah dengan internet. 
  • Sistem keamanan perbankan digital memang aman tetapi tetap ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba melakukan hacking seperti mencuri data pribadi atau membobol rekening.
  • Nasabah bisa melakukan transaksi tidak terkendali alias boros karena kemudahan yang ditawarkan oleh layanan perbankan digital.

Itulah ulasan mengenai bank digital. Bagaimana, tertarik untuk beralih ke bank digital? 

Baca Juga:

The Latest