Miris, Begini 4 Fakta Siswi SMP di Bandung Diperkosa di Dalam Angkot

Korban diperkosa di dalam angkot dan dibiarkan menangis hingga pagi hari

19 Mei 2022

Miris, Begini 4 Fakta Siswi SMP Bandung Diperkosa Dalam Angkot
Freepik/bedneyimages

Seorang siswi kelas tiga SMP berusia 15 tahun di Kabupaten Bandung Barat baru saja menjadi korban pemerkosaan oleh sopir angkutan kota (angkot) jurusan Cililin-Cijenuk, pada Senin (9/5/2022) lalu.

Pelakunya diketahui bernama Deri Aryanto (32). Aksi bejat tersebut dilakukan di kawasan Cipongkor, KBB, sekitar pukul 23.00 WIB. Korban diperkosa di dalam angkot yang ditumpanginya menjelang tengah malam.

Korban sempat melakukan perlawanan, namun apa daya pelaku lebih kuat hingga korban harus mengalami kejadian nahas tersebut.

Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah rangkum sederet fakta siswi smp di Bandung diperkosa di angkot.

1. Korban diperkosa di dalam angkot pada malam hari

1. Korban diperkosa dalam angkot malam hari
Freepik/atlascompany

Seorang sopir angkot Cijenuk-Cililin, Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bernama Deri Aryanto tega melampiaskan nafsu bejatnya pada seorang bocah perempuan berusia 15 tahun.

Kapolsek Sindangkerta AKP Yogaswara mengatakan bahwa peristiwa itu bermula saat korban bersama seorang temannya hendak pergi ke rumah teman mereka yang berlokasi di daerah Cililin. Mereka menuju lokasi dari Cipongkor.

Keduanya memutuskan untuk berjalan kaki karena tidak punya uang untuk membayar ongkos angkot. Di tengah perjalanan, mereka bertemu pelaku yang tiba-tiba saja datang menawari tumpangan.

Meski sempat menolak, namun pada akhirnya korban mau diantarkan pelaku ke daerah Cililin. Di tengah perjalanan, korban mendapati pelaku hendak memperkosanya sehingga ia berusaha melawan, namun sayang dirinya kalah kuat.

Usai melakukan aksi jahatnya, pelaku langsung mengantar korban ke Cililin dan kabur.

"Dari situ pelaku langsung memperkosa korban, kejadiannya sekitar satu menit. Setelah selesai pelaku langsung pindah ke jok sopir untuk tidur sementara korban ini menangis di jok belakang angkot sampai pagi hari. Saat pagi korban langsung diantar ke Cililin dan pelaku kabur," kata Kapolsek Sindangkerta AKP Yogaswara.

Editors' Pick

2. Sempat diberikan obat tidur, namun menolak

2. Sempat diberikan obat tidur, namun menolak
Freepik/freepik

Sebelum diperkosa, pelaku sempat memberikan korban minuman ringan serta sebutir pil yang diduga merupakan obat tidur. Hal itu dilakukan agar korban tidak melawan saat hendak diperkosa.

"Betul korban sempat diberi minuman sama pil (obat). Tapi jenisnya masih belum diketahui dengan pasti, tapi dugaan kami itu sejenis obat tidur," ujar Yogaswara.

Korban menolak minuman dan pil yang diberikan pelaku. Tetapi, teman korban justru meminumnya hingga membuatnya tertidur pulas di dalam angkot yang ditumpangi mereka.

"Kalau korban ini menolak, tapi temannya minum. Oleh korban obat dari pelaku dibuang," ucap Yogaswara.

3. Melakukan kekerasan fisik dan mendapat ancaman verbal

3. Melakukan kekerasan fisik mendapat ancaman verbal
Freepik/KamranAydinov

Tidak hanya diberikan obat tidur agar tak melawan, pelaku juga sampai mendorong dan memberikan ancaman secara verbal agar korban menuruti perkataannya. Korban terpaksa hanya bisa pasrah mendapat perlakuan seperti itu.

"Untuk ancamannya verbal, jadi pelaku bilang 'cicing maneh, moal dileupas ku urang' (diam kamu tidak akan saya lepaskan). Kemudian korban langsung diperkosa di dalam angkot tersebut," jelas Yogaswara.

4. Pelaku langsung melarikan diri setelah mengantarkan korban

4. Pelaku langsung melarikan diri setelah mengantarkan korban
Freepik/Jcomp

Setelah menggagahi korban, lelaki yang berprofesi sebagai sopir angkot itu langsung pindah ke kursi kemudi untuk tidur. Ia membiarkan korbannya menangis sampai pagi di kursi belakang. Di pagi hari, korban diantarkan pelaku ke daerah Cililin.

Setelah mengantarkan korban, pelaku langsung melarikan diri. Korban dan keluarganya baru melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setempat empat hari setelahnya, tepatnya pada Jumat (13/5/2022).

"Orangtua korban ini baru melapor ke Polsek Sindangkerta tanggal 13 Mei. Dari situ kami langsung lakukan pengejaran terhadap pelaku dan diamankan hari itu juga," tutur Yogaswara.

Semoga dari kejadian ini bisa membuat kita sadar dan lebih berhati-hati bahwa kejahatan bisa dilakukan di mana saja.

Baca juga:

The Latest