Awas! Remaja Bisa Terjebak 5 Bahaya Hubungan Friends With Benefits

Ketahui apa itu Friends with Benefit dan bahayanya bagi remaja!

24 Agustus 2021

Awas Remaja Bisa Terjebak 5 Bahaya Hubungan Friends With Benefits
Freepik/cookie-studio

Belakangan  ini istilah friends with benefits (FWB) mungkin tidak asing bagi sebagian orang, terutama di kalangan remaja yang tinggal di kota-kota besar.

Umumnya, FWB dikaitkan dengan hubungan fisik tanpa perasaan dan menjadi pilihan bagi mereka yang tak ingin berkomitmen jangka panjang.

Friends with benefits digambarkan sebagai hubungan pertemanan dengan keintiman secara fisik dan seksual, tetapi tidak ada ikatan resmi atau komitmen untuk menjalani hubungan layaknya pacaran.

Jadi, setiap orang yang menjalani hubungan FWB akan terlihat lebih bebas untuk menunjukkan ketertarikan pada orang lain selain pasangan FWB mereka.

Hubungan friends with benefits kini mulai banyak dijalani oleh para remaja, salah satu alasannya mungkin karena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menjalani hubungan jangka panjang dan berkomitmen secara emosional.

Dilansir dari laman IDN Times dan Popbela, berikut Popmama.com telah merangkum 5 bahaya hubungan friends with benefit pada remaja.

Jangan sampai anak mama terjebak pada hubungan yang seperti ini!

1. Mengancam keseimbangan mental, fisik, dan materi

1. Mengancam keseimbangan mental, fisik, materi
Freepik/free picture

Bermula dari pengharapan, kemudian dikecewakan. Dengan melakukan hubungan FWB, salah satu pihak akan merasa dikalahkan setelah pihak lainnya merasa menang telah mendapatkan apa yang diincarnya.

Dengan begitu, sudah pasti perasaan anak mama akan menjadi kacau balau dan emosinya kemudian menjadi tidak terkontrol.

Jika tidak bisa ditahan, maka perasaan menyesal hingga dendam akan menjadi pemicu ketidakseimbangan mental anak, mengancam kesehatan fisiknya, bahkan ia akan mengalami kerugian materi bila pasangannya hanya mengincar materi saja.

Editors' Pick

2. Risiko penyakit menular seksual (PMS)

2. Risiko penyakit menular seksual (PMS)
Freepik/Beststudio

Tak dapat dipungkiri bahwa hubungan friends with benefits kerap melibatkan hubungan seksual, meski ada beberapa yang tidak.

Hubungan seksual tanpa komitmen ini termasuk hubungan yang berisiko, karena anak tidak mengetahui dengan siapa saja pasangannya pernah berhubungan intim sebelumnya.

Jika tidak hati-hati, orang yang menjalani hubungan FWB bisa berisiko terkena penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore, hepatitis B, atau HIV.

Risiko ini akan semakin tinggi apabila pelaku FWB sering berhubungan intim tanpa kondom dan berganti-ganti pasangan seksual. 

3. Menjebak anak dalam krisis kepribadian

3. Menjebak anak dalam krisis kepribadian
Freepik/dashu83

Menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab adalah konsekuensi dari menjalani hubungan FWB ini. Bagaimana tidak, terikat dengan komitmen saja enggan, sehingga pelaku FWB tidak terlatih untuk bertanggungjawab dengan diri sendiri dan perasaannya.

Siapa yang tidak bermimpi membangun rumah tangga dikemudian hari? Namun jika terus-terusan menjalani FWB, lalu bagaimana mereka akan membangun hubungan yang serius nantinya? Sedangkan dirinya sendiri yang memupuk jiwanya untuk tidak bertanggung jawab.

4. Mudah goyah karena tidak terbiasa dengan komitmen

4. Mudah goyah karena tidak terbiasa komitmen
Pexels/polina-tankilevitch

Sudah menjadi rahasia umum jika pelaku FWB itu adalah mereka-mereka yang tidak ingin terikat dalam komitmen. Mereka ingin bebas menjalani hubungan dengan siapapun yang mereka inginkan, tanpa dibatasi oleh pasangannya.

Mudah goyah, merasa bebas dan tidak terikat adalah sifat yang akan menguasai pelakunya saat menjalin hubungan FWB. Sudah dipastikan para pelaku FWB tidak hanya menjalin hubungan dengan satu orang saja dalam satu waktu. 

5. Galau berkepanjangan hingga mengancurkan masa depan

5. Galau berkepanjangan hingga mengancurkan masa depan
Freepik/solominphoto

Tak jarang dari mereka yang merasa kesulitan untuk keluar dari FWB. Rasa hati ingin keluar dari FWB, tapi terlalu sayang untuk meninggalkan hubungan yang sudah dibangun. Sebaliknya, menetap dalam FWB, hanya membuat hati sakit.

Oleh karena itu, pastikan anak mama tidak terjebak pada hubungan toksik seperti ini. Apalagi hubungan tersebut dapat menyebabkan masa depannya hancur. Tuntunlah anak remaja mama ke jalan yang benar sebelum terjadi penyesalan di kemudian hari.

Itu dia kelima bahaya hubungan friends with benefits pada remaja yang harus Mama ketahui. Di zaman yang serba maju seperti ini, tidak menutup kemungkinan jika pergaulan anak pun akan semakin luas.

Untuk itu, dibutuhkan peran orangtua dalam mengasuh, membimbing, dan mendidik anak dengan baik sesuai norma agama dan budaya yang ada di Indonesia.

Baca juga: 

The Latest