Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Vitamin D Bantu Cegah Covid-19 Gejala Berat hingga Kematian

Unsplash/Masaomask
Unsplash/Masaomask

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE menyebut bahwa ada hubungan antara tingkat vitamin D dalam tubuh seseorang dengan gejala yang dialami saat terinfeksi Covid-19. 

Hasil kajian dari penelitian tersebut menemukan bahwa asupan vitamin D dapat mencegah tingkat keparahan akibat Covid-19. Hal ini juga berkaitan dengan anjuran berjemur di pagi hari bagi pasien Covid-19. 

Kali ini Popmama.com merangkum informasi seputar keterkaitan vitamin D dan tingkat keparahan Covid-19 dilansir dari keterangan pers di laman Science Daily. 

Simak beberapa fakta terbaru mengenai vitamin D ini yuk, Ma!

1. Hubungan vitamin D dan tingkat keparahan gejala Covid-19

Unsplash/Markusspiske
Unsplash/Markusspiske

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Bar-Ilan University itu mengambil sampel tingkat vitamin D dari 1.176 pasien Covid-19. Para peneliti menganalisis tingkat vitamin D dalam tubuh pasien sekitar dua minggu hingga dua minggu sebelum terinfeksi virus corona

Hasilnya menunjukkan seseorang yang memiliki tingkat vitamin D rendah dalam tubuh lebih mungkin mengalami gejala yang parah akibat Covid-19. Rinciannya adalah pasien Covid-19 dengan defisiensi vitamin D kurang dari 20 ng/mL lebih mungkin mengalami gejala berat dibanding pasien yang memiliki kadar vitamin D lebih dari 40 ng/mL. 

2. Hubungan vitamin D dan tingkat kematian Covid-19

Unsplash/Mufidpwt
Unsplash/Mufidpwt

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat kematian pada pasien Covid-19 dengan kadar vitamin D cukup, yakni 2,3 persen. Sedangkan, tingkat kematian pada pasien yang kekurangan vitamin D ialah 25,6 persen. 

Hasil penelitian tersebut sudah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan penyakit kronis yang diderita oleh pasien. Itulah sebabnya, penelitian ini menyebut bahwa kekurangan vitamin D bisa meningkatkan keparahan gejala Covid-19 hingga kematian. 

3. Rekomendasi untuk pasien Covid-19

Unsplash/Lp_fotografia
Unsplash/Lp_fotografia

Para peneliti kemudian merekomendasikan para pasien Covid-19 maupun masyarakat umum lainnya untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh. 

"Hasil kami menunjukkan bahwa disarankan untuk mempertahankan kadar vitamin D yang normal. Ini akan bermanfaat bagi mereka yang tertular virus (corona)," kata peneliti Amier Dror. 

4. Ada banyak sumber vitamin D yang bisa didapat

Unsplash/Jakegivens
Unsplash/Jakegivens

Hasil penelitian di atas juga berkaitan dengan anjuran pemerintah bagi pasien Covid-19 untuk berjemur di pagi hari. Pasalnya, sinar matahari bisa membantu tubuh untuk mengolah vitamin D. 

Setiap orang disarankan untuk berjemur selama 10-15 menit setiap hari. Vitamin D juga bisa didapat dari beberapa makanan, seperti susu, telur, dan kacang-kacangan. Apabila Mama ingin mengonsumsi suplemen vitamin D, pastikan telah konsultasi ke dokter terlebih dahulu. 

Itulah keterkaitan antara vitamin D dan tingkat keparahan gejala Covid-19. Tetap terapkan pola hidup sehat agar terhindar dari infeksi virus dan bakteri. 

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Benjolan Kanker Payudara Letaknya Dimana? Ini yang Paling Umum

21 Des 2025, 11:13 WIBLife