Jangan Asal Pitas, Begini Fakta Kutu Kucing bagi Kesehatan

Agar tak asal pitas, pemilik anabul wajib tahu bahaya kutu bagi kesehatan

30 Mei 2023

Jangan Asal Pitas, Begini Fakta Kutu Kucing bagi Kesehatan
Freepik/prostooleh

Bagi pemilik hewan peliharaan khususnya kucing, kutu menjadi masalah utama yang cukup membuat kesal ya Ma. Selain sulit hilang, kutu ini mudah muncul kembali karena penularannya yang cepat. Apalagi jika di rumah Mama memiliki lebih dari satu hewan peliharaan.

Nah kutu kucing sendiri termasuk ke dalam parasit yang tumbuh hingga ukuran 1,6 inci. Walaupun tak bersayap, hewan parasit ini bisa melompat 150 kali lebih tinggi dibanding tubuhnya lho. Oleh karena itu, kutu kucing sulit ditangkap hanya dengan tangan. 

Untuk menghilangkan kutu kucing secara permanen, terkadang pemilik hewan harus mengeluarkan effort lebih. Mulai dari grooming, membeli sampo khusus kutu, hingga mencari kutu secara manual.

Kutu yang tidak kunjung ditangani dapat memicu penyakit lain pada hewan peliharaan, tak terkecuali manusia. Pada manusia sendiri, kutu kucing ini dapat menyebabkan alergi hingga dermatitis lho, Ma.

Lantas, apa saja bahaya dan fakta lainnya seputar kutu kucing bagi kesehatan manusia? Berikut Popmama.com rangkum. Simak sampai tuntas ya!

1. Jangan sesekali memitas kutu kucing

1. Jangan sesekali memitas kutu kucing
Greatpetcare.com

Penting untuk Mama ketahui, kucing bisa terinfeksi dengan kutu, yang mana kutu tersebut juga ikut terinfeksi dengan bakteri rickettsia typhi. 

Dikutip dari situs CDC, apabila kutu tersebut dipitas, ia akan mengeluarkan cairan yang mengandung bakteri tersebut sehingga bisa menyebabkan penyakit flea borne (murine) typhus jika menempel pada jari dan kemudian termakan.

Patut diwaspadai, flea borne (murine) typhus ini ditandai dengan demam dan menggigil, nyeri otot, kehilangan selera makan, mual, hingga muntah. Kemudian apabila terkena gigitan kutu, kulit manusia bisa terkena ruam-ruam.

2. Telur kutu yang dipitas bisa semakin berkembang biak

2. Telur kutu dipitas bisa semakin berkembang biak
Pexels/Cats.com

Kemudian, memitas kutu kucing bukan lah langkah yang tepat jika ingin membasminya. Hal ini justru hanya membuat telurnya semakin menempel di mana-mana lantaran kutu kucing dapat mengandung sebanyak 2 ribu telur.

Ketika dipitas, kutu kucing memang bisa mati, namun telur-telurnya belum tentu mati karena berjumlah banyak dan tidak kasat mata.

Telur-telur tersebut pun kemudian menempel di lantai, lalu tidak sengaja terinjak dan menempel lagi di karpet atau permukaan lainnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan kutu-kutu tadi bisa menetas dengan sendirinya.

Editors' Pick

3. Kutu juga bisa sebabkan anemia pada kucing

3. Kutu juga bisa sebabkan anemia kucing
Pexels/CongH

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kutu kucing jika tidak ditangani dengan cepat, lama kelamaan akan berkembang biak. Dan, apabila dibiarkan berkembang biak bisa saja berpotensi membuat kutu-kutu tersebut terinfeksi bakteri. 

Selain berefek pada manusia, kucing yang sudah banyak kutunya ini dikhawatirkan akan terkena anemia. Seperti yang kita tahu, makanan utama kutu adalah darah.

Kutu memiliki bagian mulut yang lancip, khusus untuk menusuk kulit kucing. Gigitan ini juga menyebabkan gatal pada kucing hingga menyebabkan kerontokan bulu. Dengan rontoknya bulu kucing pun juga akan berdampak pada manusia, mulai dari sebabkan alergi, gatal-gatal, hingga bersin dan gejala pilek. 

4. Kutu tidak hanya ditularkan dari hewan ke hewan

4. Kutu tidak ha ditularkan dari hewan ke hewan
Pexels/JaphethMas

Faktanya, kucing yang belum pernah berinteraksi dengan kucing lain yang terkena kutu juga bisa dengan mudah tertular kutu lho, Ma.

Hal itu bisa saja disebabkan adanya kutu yang menempel pada baju pemilik atau owner ketika pergi keluar rumah. Owner yang tidak menyadari bajunya tertempel mungkin saja langsung bermain dengan kucing peliharaannya, setiba di rumah. Di situlah penularan terjadi.

Selain itu, penularan kutu juga dapat disebabkan dengan kutu yang hinggap ke barang-barang yang dibawa dari luar ke dalam rumah.

5. Larva kutu bisa berkembang tanpa inang

5. Larva kutu bisa berkembang tanpa inang
Dailypaws.com

Selanjutnya, larva kutu atau telur kutu ternyata dapat bersembunyi di sudut rumah tanpa Mama sadari.

Larva atau telur kutu tersebut bisa dan dapat menempel pada karpet, permukaan sofa, tempat tidur, atau benda-beda lainnya yang sering dijadikan tempat anabul bermain. Nantinya kutu tersebut akan menetas dan berkembang menjadi kutu dewasa.

Apabila hal tersebut dibiarkan, kutu-kutu tadi bisa saja membuat Mama dan keluarga terinfeksi pada kulit dan pernafasan. Apalagi jika para anabul kesayangan belum diberikan vaksin ataupun. Bahaya bukan, Ma?

Oleh karena itu, Mama perlu sering-sering menyedot debut di sekitar karpet dan sofa agar kutu-kutu ikut disedot.

6. Bunuh kutu kucing dengan air panas atau air sabun

6. Bunuh kutu kucing air panas atau air sabun
greatpetcare.com

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, membasmi kutu kucing dengan cara dipitas sangat tidak dianjurkan. 

Maka dari, untuk membunuh kutu kucing ini Mama tidak perlu repot memitasnya satu persatu karena dapat menimbulkan bahaya. Cukup menyisir bulu kucing dengan sisir khusus kemudian celupkan kutu yang didapatkan ke dalam air panas.

Atau jika Mama terlanjur menemukan kutu secara manual dengan tangan, segera celupkan kutu dalam genggaman tangan, ke dalam air sabun. Kutu lama-lama akan pingsan dan mati.

Selalu ingat, jangan sesekali untuk memitas. Selain berbahaya, kutu juga mudah lompat. Mama tentu tidak ingin bukan ditempeli kutu kucing?

Itulah bahaya dan fakta seputar kutu kucing. Jika sudah melihat hewan kesayangan garuk-garuk, yuk segera periksa dan atasi permasalahan tersebut. Hewan sehat, Mama dan keluarga pun terlindungi. Semoga bermanfaat!

Baca juga: 

The Latest