Karya Seniman Indonesia Ditumpahkan dalam Kulkas Bergaya Retro

Terbukti, bahwa seni dapat ditumpahkan di segala media

12 Agustus 2018

Karya Seniman Indonesia Ditumpahkan dalam Kulkas Bergaya Retro
Popmama.com/Onic Metheany

Bagaimana jadinya ya, jika kulkas super besar disulap menjadi media untuk menorehkan imajinasi dari para seniman.

MODENA Indonesia mewujudkan hal tersebut dengan kembali menghadirkan koleksi karya seni terbatas dari lemari pendingin seri Retro yang menjadi medium ekspresi bagi seniman Indonesia melalui pameran “Masterpiece Retrofridge”.

Pada tahun ini, MODENA menggandeng Darbotz, Indra Dodi, dan Naufal Abshar. Ketiga seniman tersebut memiliki ciri khas berbeda dalam berkarya.

Mereka menggoreskan passion, imajinasi, dan pengalamannya ke tingkatan di mana proses kreativitas menyatu dalam kanvas yang sama dengan kekuatan desain.

Bagaimana mengagumkannya karya yang ditumpahkan dalam sebuah kulkas dua pintu ini? Take a look!

SUBCONSCIOUS dari Darbotz

SUBCONSCIOUS dari Darbotz
Dok. Modena Indonesia

Darbotz mengaku sangat senang ketika dipilih untuk menjadi bagian dalam Masterpiece Retrofridge. Ia mengatakan bahwa pihak MODENA Indonesia membebaskan dirinya untuk berkarya tanpa tekanan apapun.

Pada karya yang ia namakan SUBCONSCIOUS ini, ia terilhami bagian dari pikiran yang tidak sepenuhnya sadar, namun mempengaruhi tindakan dan perasaan seseorang.

Untuk membuat karya dengan media kulkas, Darbotz menghabiskan waktu hanya seminggu saja.

Ketika Darbotz melukis, tanpa sadar ia memilih tempat, menentukan warna, dan melakukan apapun yang ia inginkan. “Perumpamaan sederhana yang sama ketika Anda lapar di malam hari dan membuka kulkas, makan apa pun yang tersisa di dalamnya,” jelasnya.

Ya, Darbotz benar-benar melukis bedasarkan realitas kehidupan tanpa kepalsuan. Dia memiliki pesan yang begitu nyata pada setiap karyanya. Salute!

Editors' Pick

The Big Man Story dari Indra Dodi

The Big Man Story dari Indra Dodi
Dok. Modena Indonesia

Ketika mengetahui bahwa tawaran yang datang padanya memiliki misi untuk kemanusiaan, Indra Dodi langsung berpikir tentang sosok manusia yang besar.

Ia merefleksikan pengalaman hidupnya melalui figur imajiner serta aksentuasi kata dan warna dalam The Big Man Story, sebuah sosok superhero yang memiliki pengaruh besar kepada orang lain.

Wajah-wajah pada lukisan Indra Dodi memvisualisasikan ceritanya sendiri. Penampilan fisik adalah metafora dari suasana kejiwaan yang menjabarkan karakter spesifik dan attitude seseorang. “Manusia boleh tinggi atau pendek, gemuk atau kurus,” ungkap Indra Dodi, “yang membuat perbedaan adalah ekspresi," tambahnya.

“Bukan hanya itu, besar yang saya maksud menggambarkan sosok manusia yang besar hati dan bijaksana serta saling peduli dengan satu sama lain, disini saya ingin menyatukan antara karya yang saya buat dengan misi dari MODENA,”  kata Indra Dodi dalam press conference yang diadakan di MODENA Eksperience Center Suryo beberapa waktu lalu.

Sama dengan Darbotz, karyanya diatas kulkas hanya menghabiskan waktu sekitar seminggu saja lho.

Timeless Robot dari Naufal Abshar

Timeless Robot dari Naufal Abshar
Dok. Modena Indonesia

Naufal Abshar membuat ilustrasi yang diberi judul Timeless Robot. Dari karyanya ia bernostalgia masa kecilnya tentang robot yang senantiasa tersimpan dalam memorinya.

Karya ini menunjukkan pergeseran waktu bagaimana kemanusiaan berkembang. Kotak mainan adalah saksi kemajuan teknologi. Bukan hanya sebatas mainan, ia mewakili imajinasi, ekspresi, dan identitas. “Kami menyebutnya mainan Retro,” ujar pecinta karakter Star Wars ini.

Untuk membuat mahakarya gambar robot yang ikonik, Naufal memerlukan waktu 10 hari saja. Amazing!

Hasil lelang disumbangkan dalam misi kemanusiaan

Hasil lelang disumbangkan dalam misi kemanusiaan
Dok. Modena Indonesia

Karya ketiga seniman ini di pamerkan dalam gelaran Art Jakarta pada tanggal 02-05 Agustus 2018 di The Ritz Calton, Jakarta Pacific Place.

Pada hari terakhir tanggal 05 Agustus di main stage diadakan Art Charity Auction. Robert Widjaja, Direktur MODENA Indonesia mengatakan dari hasil lelang tersebut, tiga kulkas Retro MODENA yang telah dijadikan kanvas oleh ketiga seniman Indonesia ini berhasil mengumpulkan 170 juta.

Hasil lelang tersebut, didonasikan kepada Yayasan Doctor Share untuk Floating Hospital, rumah sakit apung pertama di dunia yang berdiri di atas perairan Maluku.

Penyelenggaraan Masterpiece Retrofridge begitu menginspirasi. Bagaimana tidak, MODENA berhasil menyatukan antara keperluan rumah tangga, seni, dan misi kemanusiaan. Semoga event serupa dapat kembali diselenggarakan.

The Latest