Istri Tidak Nurut kepada Suami, Bagaimana Aturan dalam Islam?

Yuk, ketahui aturan dalam Islam apabila istri tidak nurut kepada suami!

13 Maret 2024

Istri Tidak Nurut kepada Suami, Bagaimana Aturan dalam Islam
Freepik/pressfoto

Pernikahan merupakan hal yang didambakan bagi banyak orang. Suami sebagai kepala rumah tangga yang berhak memimpin keluarga, sedangkan istri berkewajiban mengurus rumah tangga. Masing-masing peran di dalam rumah tangga harus diisi dan saling melengkapi. 

Dalam Islam, tepatnya di surah an-Nisa (4) ayat 34 disebutkan bahwa perempuan-perempuan yang baik harus patuh terhadap suaminya. Selain itu, surah tersebut mengingatkan kalau suami merupakan pemimpin bagi kaum perempuan. 

Namun dalam pemenuhannya, ada beberapa faktor yang membuat rumah tangga mengalami pertikaian. Adanya pertikaian memungkinkan istri yang tidak nurut kepada suami. Istilah ini disebut nusyuz. Nusyuz juga berarti dalam rumah tangga terjadi kekacauan atau tidak dalam semestinya. 

Sebaiknya ketika terjadi pertengkaran, suami tidak tersulut emosi dan istri harus bisa meredamnya. Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum aturan dalam Islam mengenai istri tidak nurut kepada suami secara lebih detail.

Yuk, disimak!

Tuntutan Emansipasi Wanita Bisa Meninggalkan Fitrahnya sebagai Istri

Tuntutan Emansipasi Wanita Bisa Meninggalkan Fitrah sebagai Istri
Freepik/drazenzigic

Di zaman sekarang, banyak istri yang mulai menuntut kebebasan bertindak. Ada yang ingin masih berkarier, berkumpul dengan teman  atau melakukan berbagai aktivitas mereka seperti saat sebelum menikah. 

Istri merasa hak mereka untuk tidak selalu berada dirumah mengurusi rumah tangga. Ketika kewajibannya sebagai istri ditinggalkan dan akhirnya terbengkalai, suami juga tidak terurus. 

Hal ini boleh saja tetapi istri harus selalu ingat bahwa tanggung jawab utamanya diantaranya taat kepada suami, mengikuti tempat tinggal suami, melayani kebutuhan biologis suami, menjaga diri saat suami tak ada dan tidak keluar rumah tanpa izin suami.

 Dalam agama telah diatur bahwa kedudukan istri sebagai ibu rumah tangga yang menunjukan mulianya seorang wanita.

Editors' Pick

Istri Tidak Taat, Suami Boleh Marah

Istri Tidak Taat, Suami Boleh Marah
Freepik

Ada riwayat dalam hadits Abu Umamah Radhiyallahu Anhu yang menyatakan bahwa ibadah seorang istri tidak akan diterima apabila suaminya marah kepadanya. Namun hal marahnya suami perlu diperjelas penyebabnya. 

Marahnya suami kepada istri seperti yang disebutkan dalam hadits, adalah kemarahan dalam perkara yang dibenarkan dan dalam batasan syar’i. 

Misalnya pelanggaran agama yang dilakukan oleh seorang istri, berulang kali diingatkan tidak kunjung berubah kemudian membuat suaminya marah. Bukan perkara kecil tetapi sesuatu yang berbahaya dan mengancam agamanya.

Ketika suami sedang marah, istri perlu meredamnya dengan menenangkan diri sendiri dan juga suami agar tidak tersulut emosi.

Surganya Istri atas Keridaan Suami

Surga Istri atas Keridaan Suami
Freepik/gpointstudio

Beberapa ulama mengatakan asas perlakuan seorang istri kepada suaminya adalah Tholabu Ar-Ridha yaitu mencari (kerelaaan atau keridaan) suami. 

Seperti hadis At-Tirmidzi yang berbunyi: 

“Wanita manapun yang meninggal dan suaminya dalam keadaan rida (kepadanya), niscaya dia masuk surga.” (HR. At-Tirmidzi)

Tanggung jawab suami yang besar harus diseimbangi dengan ketaatan istri. Selama suami tidak memerintahkan berbuat maksiat, surganya istri atas taat kepada suami merupakan kewajiban besar istri yang harus dijalankan. 

Hal ini dijelaskan pada HR. Thabrani bahwa:

“Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena dia adalah surga dan nerakamu.” (HR. Thabrani)

Suami Perlu Membimbing Istri

Suami Perlu Membimbing Istri
Freepik/jcomp

Dalam Islam mengajarkan para suami apabila memberikan bimbingan kepada istri agar patuh. Dengan memberikan cara yang baik, lembut dan dengan nasehat yang tertib. 

Di Alquran juga ditegaskan bahwa pasangan suami istri harus saling melindungi, menasehati, serta menjaga kehormatan masing-masing. Suami perlu memberikan kenyamanan dan keindahan kepada istri. 

Suami sebagai pemimpin akan mendapat pahala yang besar karena melaksanakan tugas tanggung jawab membimbing istrinya. 

Hal tersebut yang sudah menjadi ketetapan Allah SWT mempunyai hikmah dan tujuan yang sangat baik. Istri sholehah yang taat kepada suami mendapat ridanya suami juga akan mendapat rida Allah SWT. 

Baca juga:

The Latest