5 Perbedaan Mahram dan Muhrim, Sering Salah Pengertian

Mahram dan muhrim memiliki arti yang sangat berbeda namun sering salah digunakan

18 Maret 2024

5 Perbedaan Mahram Muhrim, Sering Salah Pengertian
Pexels/Smoke Weddings

“Tidak boleh berduaan, karena bukan muhrim.”

Mama pasti pernah mendengar kata muhrim tersebut terutama bagi seorang muslim. Hal itu ditunjukan bagi seseorang lawan jenis yang keturunan atau saudara tidak boleh bersentuhan atau berdekatan apalagi melangsungkan perkawinan dan haram hukumnya. 

Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya arti dari penjelasan tersebut bukan muhrim, melainkan mahram. Muslim di Indonesia terkadang sering salah dalam menggunakan istilah mahram dengan kata muhrim. 

Sebenarnya kata muhrim memiliki arti yang lain yang jauh berbeda dengan mahram. Kesalahan penggunaan istilah tersebut sudah mengakar dan seperti menjadi kebiasan yang sulit hilang. Namun, perlu Mama ketahui makna dari dua tersebut bagaimana kebenarannya. 

Untuk informasi lebih jelas, berikut Popmama.com merangkum perbedaan mahram dan muhrim secara lebih detail.

Disimak baik-baik, ya!

1. Mahram adalah lawan jenis yang haram untuk menikah, sedangkan muhrim adalah orang yang berihram dalam ibadah haji

1. Mahram adalah lawan jenis haram menikah, sedangkan muhrim adalah orang berihram dalam ibadah haji
Pexels/Pham Hoang Kha

Mahram menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya seseorang baik perempuan atau laki-laki yang masih termasuk sanak saudara dekat karena keturunan, sepersusuan, atau hubungan perkawinan, sehingga tidak boleh menikah di antaranya. 

Selain itu, mahram juga diartikan orang laki-laki baik suami, anak laki-laki yang mahramnya satu garis keturunan dianggap dapat melindungi perempuan yang akan melakukan ibadah haji.

Sementara muhrim dalam bahasa Arab artinya keadaan seseorang yang telah dalam melaksanakan ibadah haji atau umrah. Muhrim didefinisikan sebagai seseorang yang sedang mengerjakan ihram dalam ibadah haji.

Editors' Pick

2. Mahram berasal dari kata haram, Muhrim berasal dari kata ihram

2. Mahram berasal dari kata haram, Muhrim berasal dari kata ihram
Pexels/Lê Minh

Kata mahram diserap dari kata haram dalam bahasa Arab. Hal ini diartikan orang yang diharamkan untuk menikah terhadap garis keturunannya atau adanya hubungan perkawinan. 

Dalam bahasa Arab, kata muhrim diserap dari kata ihram (muhrimun) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji sebelum bertahallul.

Berarti kata mahram (mahramun) disini dipakai untuk menunjukkan orang-orang yang merupakan lawan jenis kita secara garis keturunan. Orang tersebut haram atau tidak boleh kita nikahi baik sementara atau selamanya. Sementara muhrim menunjukkan kegiatan seseorang dalam ibadah haji. 

3. Kategori mahram dalam nasab dan pernikahan sedangkan muhrim dalam haji dan ibadah

3. Kategori mahram dalam nasab pernikahan sedangkan muhrim dalam haji ibadah
Pexels/Andrea Piacquadio

Bisa kita lihat, bahwa mahram lebih membicarakan hal pernasaban, garis keturunan, persusuan maupun pernikahan yang diharamkan oleh Allah SWT. dalam hal laki-laki kepada perempuan. 

Kategori yang termasuk dalam haram karena nasab ini adalah; 

  1.  Ayah, termasuk juga kakek, baik kakek dari bapak maupun dari ibu termasuk juga bapak-bapak mereka keatas. Adapun ayah angkat tidak termasuk mahram

  2. Anak laki-laki, termasuk cucu dan keturunannya 

  3. Saudara laki-laki baik yang sekandung atau sebapak ataupun seibu saja dan keturunannya

  4. Anak laki-laki saudara (keponakan) baik dari saudara laki-laki maupun dari anak laki-laki saudara perempuan dan keturunannya

  5. Paman, baik paman dari bapak maupun dari ibu

Kata muhrim berarti orang yang memakai berihram (dalam ibadah umrah dan haji). Kata tersebut lalu diserap ke dalam bahasa Indonesia yang artinya juga hampir sama dengan kata mahram, yaitu orang yang sedang mengerjakan ihram, dan orang laki-laki yang dianggap dapat menjaga dan melindungi perempuan yang melakukan ibadah haji atau umrah. 

Padahal sebenarnya konteks kata muhrim selalu berkaitan dengan ibadah umrah dan/atau haji yang dilakukan, bukan tentang nasab dan pernikahan.

4. Pengertian kata mahram bisa berlaku untuk muhrim sehingga kata tersebut tumpang tindih

4. Pengertian kata mahram bisa berlaku muhrim sehingga kata tersebut tumpang tindih
Pexels/Jasmine Carter

Penggunaan kata mahram juga bisa diartikan seseorang yang mahram yaitu orang laki-laki yang dianggap dapat melindungi wanita yang akan melakukan ibadah haji (suami, anak laki-laki, dsb.). 

Sementara muhrim adalah kata subjek (pelaku) orang yang telah mengenakan pakaian ihram untuk haji atau umrah. Beberapa pendapat mengartikan mahram adalah orang yang dijadikan sebagai pengaman atau pendamping bagi wanita yang akan bepergian ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

Ketika kata mahram itu terserap dan digunakan bersamaan dengan kata muhrim yang artinya beribadah haji dengan ihram sehingga tumpang tindih. 

5. Alasan mahram dan muhrim menjadi kata yang sering salah arti

5. Alasan mahram muhrim menjadi kata sering salah arti
Pexels/Nitin Kumar

Sebagian orang jadi salah persepsi bahwa muhrim adalah orang laki-laki secara garis keturunan secara mahram yang boleh menjaga seorang perempuan ketika beribadah haji atau umrah berpakaian ihram. 

Maka dari itu, kata tersebut sering salah diartikan termasuk di Indonesia yang sudah sering salah menyebut dan mengartikan seseorang yang diharamkan yaitu muhrim. 

Tumpang tindih penggunaan kedua kata tersebut terjadi karena wanita yang sedang melaksanakan ibadah haji atau umrah (muhrim) memerlukan mahram sebagai pelindung. Oleh karena itu, sebagian orang menggunakan kata muhrim yang sebenarnya mengacu pada kata mahram.

Itulah beberapa penjelasan perbedaan antara mahram dan muhrim. Semoga dapat dimengerti ya, Ma.

Baca juga:

The Latest