8 Pelajaran dari Oma dan Don di Film Jumbo, Arti Keluarga Sejati
Jumbo adalah film animasi Indonesia yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy, mengisahkan petualangan seorang anak bernama Don dalam dunia penuh imajinasi. Film ini menampilkan visual memukau dengan latar budaya lokal yang kental dan cerita yang menyentuh hati.
Di balik kisah ajaibnya, Jumbo menyimpan banyak pesan mendalam yang relevan bagi segala usia, terutama lewat sosok Oma dan Don yang penuh makna dan inspirasi.
Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum terkait kumpulan pelajaran dari Oma dan Don di film Jumbo secara lebih detail.
Yuk, disimak pelajaran-pelajarannya!
Kumpulan Pelajaran dari Oma dan Don di Film Jumbo
1. Jadikan keluarga sebagai rumah
Oma Don menjadikan dirinya sebagai tempat berlindung dan rumah bagi Don, yang kehilangan orangtua sejak kecil. Kehadiran Oma sebagai figur pengganti orangtua memberikan rasa nyaman dan aman yang sangat dibutuhkan Don untuk tumbuh serta menghadapi dunia luar.
Keluarga bukan hanya soal ikatan darah, tetapi juga tentang menjadi tempat di mana seseorang bisa merasa diterima, didukung, dan dicintai tanpa syarat. Film ini mengingatkan pentingnya menjadikan keluarga sebagai rumah yang penuh kehangatan dan perlindungan.
2. Sebelum menjadikan rumah, jadilah rumah itu dalam keluarga terlebih dahulu
-6eycW6w4tk5NapzWq0sFVHMLMkIIX5vN.jpg)
Sebelum menjadikan rumah sebagai tempat ternyaman, kita perlu terlebih dahulu menjadi rumah itu sendiri bagi keluarga. Ini berarti hadir sepenuh hati, menciptakan ruang aman untuk bercerita, dan menunjukkan kasih sayang lewat tindakan nyata.
Menjadi rumah juga berarti memberi ruang untuk tumbuh, saling mendukung, dan menjaga nada bicara. Dari kebiasaan kecil hingga sikap yang konsisten, semua itu membentuk makna "rumah" yang sesungguhnya.
Hal ini ditunjukkan oleh Oma Don maupun Don. Keduanya selalu bersama-sama menghadapi dunia luar sebagai keluarga atau dengan istilah "rumah", sebagai tempat berlindung dan bersandar satu sama lain.
3. Jangan egois dan ingkar janji
-Oi0CTKM2IsKSvnXDYujaeqhVElQbrb1O.jpg)
Don terkadang menunjukkan sifat egois dan mementingkan dirinya sendiri. Sifat ini berdampak buruk tidak hanya pada dirinya, tetapi juga pada teman-temannya. Sikap egois ini membuat hubungan sosialnya menjadi renggang dan menimbulkan konflik.
Selain itu, tokoh ini juga tidak jarang menunjukkan sifat buruk lainnya, yaitu ingkar janji kepada teman-temannya. Hal ini tentu dipicu oleh sifat egois dari Don yang menjadikannya ingkar akan janjinya.
Film Jumbo ini mengajarkan bahwa egoisme dan ingkar janji bisa merusak hubungan, bahkan membuat kita kehilangan dukungan dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, penting untuk belajar empati, mengutamakan kepentingan bersama, dan selalu berusaha untuk menepati janji demi keharmonisan keluarga serta persahabatan.
4. Rayakan kemenangan dan kesedihan bersama
Oma Don selalu merayakan setiap kemajuan dan kemenangan Don tanpa rasa iri atau cemburu. Begitu pula, saat Don mengalami kesedihan, Oma hadir untuk memberikan dukungan tanpa membiarkan Don terlarut dalam kesedihan tersebut.
Hal ini mengajarkan bahwa dalam keluarga, setiap momen suka dan duka harus dihadapi bersama dengan penuh empati serta dukungan. Merayakan keberhasilan dan menguatkan saat kesulitan mempererat ikatan emosional antar anggota keluarga.
5. Cintai keluarga dengan tulus
-TfjMbszfKHNUcWFlMgQ1Y34HnsJR24cb.jpg)
Cinta keluarga dalam film Jumbo tergambar sangat tulus, terutama dari sosok Oma Don yang selalu memberikan kasih sayang tanpa syarat kepada Don meskipun ia sering menghadapi kesulitan. Cinta yang tulus ini menjadi fondasi kuat bagi Don untuk terus berjuang dan percaya diri meski kehilangan orangtua serta menghadapi perundungan.
Kasih sayang yang tulus juga mengajarkan bahwa keluarga adalah tempat di mana kita selalu diterima apa adanya, tanpa harus menyembunyikan kekurangan. Hal ini membangun rasa aman dan kepercayaan diri yang sangat penting bagi perkembangan pribadi Don.
6. Selalu ada untuk sesama di saat senang dan susah
Oma Don adalah sosok yang selalu ada untuk Don ketika ia mengalami kesusahan, terutama saat Don dijauhi teman-temannya. Kehadiran Oma sebagai sandaran dan pemberi nasihat membangun mental Don agar tidak menyerah dan terus berjuang.
Film Jumbo mengajarkan pentingnya menjadi pendukung setia bagi orang yang kita sayangi, terutama di masa sulit. Dukungan keluarga dan teman sangat krusial untuk membantu seseorang bangkit dari keterpurukan.
7. Saling menasihati sebagai keluarga dan berani menegur bila ada kesalahan
Oma Don tidak pernah memvalidasi kesalahan Don, dalam artian menasihatinya dengan kasih sayang setiap kali Don melakukan kesalahan. Nasihat ini menjadi momen penting bagi Don untuk introspeksi dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Saling menasihati dalam keluarga bukan hanya soal mengoreksi kesalahan, tetapi juga bentuk perhatian dan cinta yang ingin melihat anggota keluarga tumbuh dan berkembang secara positif. Film Jumbo ini menekankan pentingnya komunikasi dan bimbingan dalam keluarga.
8. Ikhlas menerima kehilangan dan jadikan kenangan sebagai kekuatan
Don belajar dari Oma untuk mengikhlaskan kepergian orangtuanya. Menghikhlaskan seseorang justru menjadikan kenangan indah sebagai kekuatan, bukan beban. Kenangan tersebut menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi Don untuk terus maju.
Pelajaran ini mengajarkan bahwa ikhlas bukan berarti melupakan, melainkan menerima kenyataan dan terus hidup dengan penuh harapan. Keluarga membantu Don memahami bahwa cinta dan kenangan akan selalu hidup dalam hati, menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan.
Itulah rangkuman terkait kumpulan pelajaran dari Oma dan Don di film Jumbo. Semoga pelajaran-pelajaran di atas dapat menjadi inspirasi tersendiri ya, Ma.
