Seksualitas manusia sering sekali menjadi subjek perbincangan yang menarik dan memicu rasa ingin tahu.
Dalam dunia yang semakin terbuka terhadap variasi pengalaman manusia, fenomena squirting telah menjadi topik yang memicu kontroversi dan rasa ingin tahu.
Dilansir dari Journal of Sexual Medicine, squirt adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ejakulasi perempuan yang terjadi selama rangsangan seksual. Cairan yang dikeluarkan saat “squirt" memiliki karakteristik berbeda dengan urine atau cairan tubuh lainnya.
Mungkin kamu sering mendengar mitos dan informasi yang tercampur aduk tentang kemampuan seseorang dalam memancarkan cairan saat merasakan kenikmatan seksual.
Berikut ini Popmama.com akan membagikan cerita dewasa tentang kisah perempuan squirting yang memecahkan rekor dunia. Kamu akan menjelajahi kisah Lola Jean seorang super-squirter yang memperoleh perhatian dunia.
Penasaran? Yuk, mari disimak!
1. Kisah pertama kali saat dirinya menemukan kemampuan ajaib yang dimilikinya ini
Unsplash/Sarah Diniz Outeiro
Lola Jean pertama kali menemukan kemampuannya untuk memancarkan cairan ini tujuh tahun yang lalu, ketika sedang menerima seks oral dari seorang pasangan yang mengamati fenomena tersebut.
Saat itu, Jean yang berusia 26 tahun merasa penasaran dan terkejut dengan fenomena squirting ini.
2. Mulai belajar dari pengalaman yang ia dapatkan sebelumnya
Freepik
Meskipun awalnya asing bagi Jean, pemahaman tentang kemampuannya ini memberinya wawasan yang mendalam tentang tubuhnya dan kenikmatan yang bisa dihasilkan.
Fenomena squirting melibatkan pelepasan cairan tipis, jernih, dan tidak berbau dari organ kelamin selama merasakan kenikmatan seksual.
Jean menceritakan pengalamannya yang unik, termasuk kendala dalam kebersihan yang mengharuskannya untuk berhati-hati dalam aktivitas seksualnya.
Editors' Pick
3. Hingga pada akhirnya Jean berhasil memecahkan rekor dunia
Freepik/jcomp
Jean, yang kini bekerja sebagai pendidik seks, tidak terima ketika peneliti seks menyatakan bahwa kemampuan squirting dibatasi oleh jumlah cairan tertentu. Dia memutuskan untuk membuktikan pandangan itu salah.
Pada tahun 2019, Jean memecahkan rekor dunia dengan memancarkan lebih dari 1.250 mililiter cairan dalam waktu 25 detik, tanpa menggunakan alat bantu seks atau penetrasi.
4. Tak hanya itu pada kompetisi selanjutnya, ia tetap mempertahankan gelarnya
Freepik/cookie-studio
Di tahun 2022, Jean melanjutkan pencapaiannya dengan mempertahankan gelar dan bahkan memecahkan rekor yang ditetapkan sebelumnya.
Di acaranya yang diberi nama Cirque du Squirt, Jean memancarkan lebih dari 1.350 mililiter cairan dalam waktu 24 detik.
Prestasinya ini mengundang perhatian dan kekaguman, dan sekaligus menunjukkan keahliannya dalam fenomena yang jarang dipahami ini.
5. Mempunyai pikiran terbuka terkait kenikmatan seksual
Unsplash/Alexander Krivitskiy
Bagi Jean, pencapaian ini bukan semata-mata tentang angka atau rekor. Dia berharap untuk membuka pikiran orang tentang seksualitas dan kenikmatan di luar norma yang kita lihat di media.
Squirting adalah topik yang memicu perdebatan dan penelitian. Jean ingin mengajak orang untuk berbicara lebih jauh tentang pengalaman seksual yang kompleks dan beragam.
6. Pandangan ilmiah tentang squirting
Pexels/Valeria Boltneva
Penelitian tentang squirting masih terbatas, dan banyak kontroversi mengelilingi fenomena ini. Beberapa peneliti percaya bahwa squirting melibatkan campuran cairan urine dan cairan lainnya.
Meskipun begitu, ada bukti bahwa squirting dan ejakulasi perempuan adalah dua proses tubuh yang berbeda.
Beberapa orang berpendapat bahwa kemampuan squirting bisa dipelajari melalui stimulasi titik G, meskipun hal ini belum terbukti secara ilmiah.
Nah, itu tadi cerita dewasa tentang kisah perempuan squirting yang memecahkan rekor dunia. Kisah Lola Jean membuka jendela ke dalam dunia yang rumit dan menarik tentang seksualitas manusia.
Dengan mencetak rekor dunia dalam kemampuan yang jarang dipahami ini, Jean tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memicu percakapan yang lebih terbuka dan inklusif tentang seksualitas.