5 Alasan Penting Orangtua Mengajarkan Pendidikan Seks kepada Anaknya

Tak ada salahnya mencoba terbuka dan jadi teman yang nyaman untuk sharing!

27 Juni 2021

5 Alasan Penting Orangtua Mengajarkan Pendidikan Seks kepada Anaknya
Freepik/master1305

Saat masih muda, kita seringkali ditutup mata oleh orangtua kita ketika sedang menonton film di televisi ketika ada adegan dewasa muncul.

Tanpa bertanya mengapa itu terjadi, kita hanya diam dan menuruti apa yang orangtua lakukan, dan itu tidak berjalan lama saat kita beranjak dewasa.

Beberapa orangtua ada yang membuka ruang obrolan mengenai seks edukasi terhadap anaknya, ini jelas pertanda baik untuk saling memahami tentang masalah seks di kemudian hari.

Ada beberapa alasan mengapa orangtua mengajarkan pendidikan seks kepada anaknya, kali ini Popmama.com merangkum alasan tersebut untuk Mama simak!

1. Membuka ruang nyaman dalam membicarakan seks dengan Mamanya

1. Membuka ruang nyaman dalam membicarakan seks Mamanya
Freepik/wayhomestudio

Mungkin tida ingin menjadi kolot, dengan membuka ruang obrolan ini diharapkan menciptakan lingkungan yang terbuka dan jujur.

Dalam kondisi ini, seorang anak bisa dengan bebas bertanya kepada Mamanya apa yang ingin ia tanyakan terkait seks.

Tidak dapat dipungkiri, konten dewasa bertebaran dimanapun, termasuk di jagat maya yang mengaksesnya pun lebih mudah.

Saat Mama membuka ruang itu, biarkan anak bertanya tanpa mempermalukannya. Terkhusus membahas soal area reproduksi, terutama reproduksi perempuan.

Belum lagi, Mama bisa menambahkan topik tentang menstruasi, atau PMS dan rentannya kehamilan di usia remaja.

Editors' Pick

2. Untuk mengetahui pentingnya kesehatan seksual

2. mengetahui penting kesehatan seksual
Pexels/Any Lane

Kesehatan seksual memang penting ditanamkan ke anak yang sudah remaja. Karena rasa ingin tahunya besar, puaskan semuanya dengan pengetahuan yang baik.

Saat memberi tahu, pastikan sang anak bertanggung jawab dan tahu risiko dan kondisinya. Alasan seks di usia dini yang tidak baik untuk kesehatan pun turut disampaikan ya.

Pasalnya, kebanyakan yang sudah mengandung di usia belia salah satunya kurangnya pemahaman seksual dan risiko yang akan muncul.

Ajarkan bagian tubuh mana yang tidak boleh diakses orang lain, dan ajari untuk tidak saling melecehkan antar teman.

Kebiasaan itu akan tertanam hingga dia besar, dan menjadi pribadi yang lebih hati-hati.

3. Untuk mencintai tubuhnya sendiri

3. mencintai tubuh sendiri
Pexels/Andrea Piacquadio

Masa remaja adalah masa pertumbuhan, terkadang banyak remaja yang terjebak pada isu tubuh, seperti tidak percaya diri dengan kulit atau lain-lain.

Diusahakan mama mengajari berbagai jenis tubuh, ada yang kurus, melengkung, gemuk, kecil, tinggi, pendek, dan itu semua cantic serta unik.

Dengan pemahaman tersebut, anak tidak akan minder dan memperlakukan temannya dengan ejekan atau perundungan.

Itu berfungsi juga untuk sang anak mencintai tubuhnya sendiri, baik dalam dan luar tubuhnya. Doronglah anak ingin berpakaian apa saja asalkan itu membuatnya merasa senang dan cantik.

4. Membantu anak untuk mengetahui batasan yang sebenarnya

4. Membantu anak mengetahui batasan sebenarnya
Pexels/Andrea Piacquadio

Saat beranjak remaja, terkadang ada anak yang memulai berpacaran, atau kita bilangnya cinta yang didasari coba-coba.

Saat anak kita diperlakukan tidak baik, peran orangtua mesti memberitahukan setiap batasan yang dimiliki seseorang.

Memang sih, kita tidak bisa mengontrol dia dengan siapa saja, tetapi dengan memberitahukan dia pantas mendapatkan yang baik dan perlu meninggalkan seseorang toxic perlu diajarkan.

Kenali juga risiko berpacaran terhadap seks, ajari setiap batasan dan orangtua senantiasa mengontrol hal tersebut.

5. Agar anak selalu mendapat dukungan orangtuanya

5. Agar anak selalu mendapat dukungan orangtuanya
Pexels/Julia M Cameron

Ketika anak merasakan ada yang ganjal ketika di pergaulannya, dan terkait soal seks, kebanyakan anak urung menceritakan ke orangtua, karena sering dimarahi dan tidak diberi perhatian.

Jika mengalami seperti itu, jadilah teman dan orang yang selalu mendukung di berbagai kondisi.

Hal itu akan membuat dia semakin nyaman bertanya, tahu lebih banyak juga. Orangtua pun mendapat banyak perspektif dan mengontrol pergaulan anaknya agar ke arah yang lebih baik dan sehat.

Nah itu tadi beberapa alasan yang mungkin bisa jadi masukan kepada orangtua yang ingin mencoba terbuka masalah pendidikan seks dan kesehatan reproduksi.

Semoga dapat membantu Mama yang sedang membangun ruang aman dan nyaman terhadap anak dalam mengajari hal penting seperti ini ya!

Baca juga: 

The Latest