Tak Mau Cerai, Ini 5 Alasan Istri Bertahan pada Suami yang Selingkuh

Meski sudah disakiti, mengapa perempuan masih saja ingin mempertahankan?

7 Mei 2021

Tak Mau Cerai, Ini 5 Alasan Istri Bertahan Suami Selingkuh
Pexels/Alex Green

Seperti yang kita ketahui di masyarakat saat ini, begitu banyak laki-laki yang 'tersesat' atau berselingkuh hingga harus berbohong dan menipu istrinya.

Namun sebaliknya, meski sudah disakiti berkali-kali, kebanyakan perempuan rela untuk memafkan kesalahan sang Suami hanya agar rumah tangga mereka utuh dan tidak mengalami perceraian.

Pertanyaannya, mengapa kebanyakan perempuan rela bertahan pada laki-laki yang telah berselingkuh hingga membuat dirinya sakit? Dilansir dari laman Huffpost, berikut Popmama.com telah merangkum kelima alasannya.

Apakah alasanmu juga termasuk ke dalam beberapa daftar berikut ini?

1. Pada umumnya, perempuan lebih membutuhkan perhatian dan biaya kehidupan

1. umumnya, perempuan lebih membutuhkan perhatian biaya kehidupan
Freepik/ansila

Menurut penelitian, kebanyakan laki-laki sangat posesif terhadap tubuh pasangannya. Tak heran jika banyak suami yang sangat menjaga cara berpakaian sang Istri agar tidak terbuka.

Berbeda dengan perempuan, faktanya perempuan justru cenderung lebih membutuhkan perhatian dan sumber daya yang dimiliki oleh pasangannya. Tak heran jika saat laki-laki menyimpang secara seksual, perempuan justru lebih mudah untuk memaafkan.

Dengan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa alasan pertama mengapa perempuan lebih memilih bertahan pada suami yang berselingkuh daripada bercerai adalah ia merasa bahwa kini sumber daya dan perhatian keluarganya benar-benar terancam dan akan dialihkan ke tempat lain.

Editors' Pick

2. Kebanyakan perempuan percaya akan adanya kesempatan kedua

2. Kebanyakan perempuan percaya akan ada kesempatan kedua
Pixabay/Up-Free

Salah satu hal paling kejam yang dapat dilakukan laki-laki saat berselingkuh adalah berbohong kepada pasangannya hingga menyebutnya gila dan mengatakan bahwa itu semua hanya ada di kepalanya.

Hal itu menyebabkan perempuan meragukan apa yang dikatakan oleh tubuh dan instingnya hingga seringkali dapat menyebabkannya jatuh sakit.

Sebelum tahu pasti akan perselingkuhan sang Suami, perempuan akan merasa gila, tidak seimbang, tidak sehat, marah dan sakit hati.

Namun, begitu tahu pasti, dia tetap akan merasa sakit hati dan marah, tetapi akal sehatnya telah kembali dan ia bisa mengambil keputusan yang lebih bijak.

Maka dari itu, tak heran jika perempuan seringkali memaafkan pasangannya yang berselingkuh karena instingnya percaya akan kesempatan kedua dan berharap tidak akan ada kebohongan lain di kemudian hari.

3. Pada umumnya, perempuan mudah menyalahkan diri sendiri

3. umumnya, perempuan mudah menyalahkan diri sendiri
Freepik/Jcomp

Pada umumnya, perempuan cenderung sangat kritis terhadap diri sendiri dan mudah merasa bersalah karena bertanggung jawab terhadap orang lain, baik terhadap hidup sang Anak maupun sang Suami.

Alison Armstrong dari PAX menemukan bahwa kebanyakan perempuan memiliki kritik batin setiap harinya di kepala mereka.

Jika laki-laki yang berselingkuh mengatakan bahwa istrinya bertanggung jawab atas perselingkuhannya misalnya dengan mengucapkan "Kamu terlalu memperhatikan bayi atau kamu tidak pandai berdandan", maka tombol rasa bersalah pada perempuan bisa dengan mudah menyentilnya.

Jadi, jika kamu pernah memiliki pikiran tersebut, cepat-cepatlah hilangkan! Menikah dengan seorang laki-laki tanpa karakter, kehormatan, atau integritas yang baik adalah pengalaman yang melelahkan, memuakkan, dan menyakitkan bagi kebanyakan perempuan.

4. Kebanyakan perempuan membutuhkan perlindunganĀ 

4. Kebanyakan perempuan membutuhkan perlindunganĀ 
freepik.com/freepik

Meski terkesan primitif, namun bersama laki-laki sering kali membuat perempuan merasa lebih aman di dunia. Hal tersebut nyatanya terjadi pada seorang perempuan yang bercerita tentang suaminya yang tidak bekerja selama 10 tahun.

Ia menceritakan putranya yang sudah dewasa, kecanduan narkoba, dan tidak bekerja. Perempuan ini bekerja selama 18 jam sehari, dua pekerjaan setiap hari, sebagai ahli kecantikan di siang hari dan bartender di malam hari.

Meskipun secara logis, perempuan tersebut telah menjadi satu-satunya pencari nafkah keluarga selama lebih dari 10 tahun, namun ia tak menganggapnya sebagai hal yang berat.

Tak dapat dipungkiri, ada perasaan primitif dalam tubuh perempuan yang mengatakan bahwa ia lebih aman dengan adanya laki-laki di sisinya, meskipun pada kenyataannya laki-laki tersebut menyakiti hidupnya.

Tak hanya itu, perempuan juga mudah dirayu. Ungkapan "Maafkan aku, dia tidak berarti apa-apa bagiku, aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku, kamu adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku, kamu cantik" seringkali membuat perempuan terlena hingga mau memaafkan kesalahan laki-laki.

Dilain sisi, fakta mengejutkannya, Dr. Harley menemukan bahwa laki-laki yang selingkuh sangat sulit melepaskan kekasihnya dan sering kembali padanya lagi bahkan ketika mereka berjanji untuk tidak melakukannya.

Sebaliknya, perempuan yang selingkuh, kebanyakan akan tetap setia setelah tertangkap dan tidak akan tersesat lagi. 

5. Pada umumnya, perempuan peduli pada persepsi orang lain

5. umumnya, perempuan peduli persepsi orang lain
Freepik/free picture

Alasan terakhir adalah persepsi dan status masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa pasangan yang bercerai biasanya akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat, bahkan oleh keluarga terdekat.

Hal tersebutlah yang berusaha untuk dihindari oleh perempuan. Ia tak ingin reputasi keluarganya hingga kesehatan mental anaknya terganggu hanya karena omongan dari orang lain.

Untuk itu, ia berusaha untuk menekan egonya hingga menerima maaf dari sang Suami dan berharap agar suaminya tak akan melakukan kesalahan yang sama. 

Itu dia kelima alasan mengapa istri rela bertahan pada suami yang berselingkuh.

Ingat, tak semua perempuan berpikir demikian! Untuk itu jadilah perempuan yang kuat, baik dari segi mental maupun keuangan. Dengan begitu, kamu tak perlu takut lagi ketika harus menerima kenyataan terburuk rumah tangga, yakni perceraian.

Baca juga:

The Latest