Warisan Stephen Hawking untuk Ketiga Anaknya

Ilmuwan besar, Stephen Hawking meninggal di usia 76 tahun, Rabu, 14/3, lalu.
Ia tidak hanya meninggalkan warisan besar berupa ilmu pengetahuan, terutama di bidang fisika, tetapi juga harta untuk ketiga anaknya.
Hawking memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan istri pertamanya, Jane Wilde. Masa kecil ketiga anak Hawking: Robert, Lucy, dan Timothy, digambarkan di film The Theory of Everything yang dibintangi oleh Eddie Redmayne dan Felicity Jones.
Harta Senilai 20 Juta Dollar

Hawking yang menderita penyakit langka Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) memiliki harta senilai 20 juta Dollar US. Menurut situs The Richest, harta tersebut didapat Hawking dari royalti buku dan penghargaan-penghargaan yang diterimanya di bidang sains.
Media Inggris, The Mirror, mengatakan bahwa Sang Ilmuwan mewariskan semua hartanya untuk anak-anaknya itu.
Kemarin, Robert, Lucy, dan Timothy, memberikan penghormatan terakhir untuk ayah mereka.
"Kami sangat berduka cita hari ini karena kepergian ayah tercinta. Dia ahli sains yang hebat dan banyak warisan ilmu dan penelitiannya untuk diwariskan. Keberanian dan kegigihan ayah, rasa humornya dan kecerdasannya menginspirasi kami dan dunia," kata anak-anak Hawking.
Satu kata-kata dari Hawking yang paling berkesan untuk anak-anaknya diungkapkan juga.
"Ayah pernah bilang, 'Semesta tidak akan cukup jika manusia tidak punya rumah dimana mereka bisa menemukan orang yang dicintai'. Kami akan sangat merindukannya," lanjut anak-anak Hawking.
Inilah Sang Pewaris

Ketiga anak Hawking ini lahir dari rahim Jane Wilde. Meski diakui sebagai anaknya, hingga kini rumor bahwa Timothy bukan anak kandung Hawking masih beredar. Menurut kabar, Timothy adalah anak Jane dari seorang guru musik. Kemelut keluarga ini juga menjadi salah satu adegan di film The Theory of Everything.
Anak sulung, Robert Hawking kini berusia 50 tahun. Ia dikenal sebagai seorang ahli komputer di Microsoft. Ia memegang banyak hak paten untuk ciptaannya di bidang teknik komputer.
Robert telah menikah dan memberikan dua cucu untuk Hawking. Pria yang tinggal di Seattle ini, menurut Mirror.com sangat mencintai Sang Ayah bahkan saat ia kecil, ia membantu Sang Ibu mengurus ayahnya itu.
"Waktu kecil, Robert melakukan banyak hal untuk ayahnya. Bahkan, anak kecil ini tidak seharusnya menerima beban seberat itu," ungkap Jane Wilde.
Lucy Hawking, anak perempuan satu-satunya , menjadi wartawan dan penulis. Ia menulis banyak buku sains untuk anak-anak. Salah satu buku Lucy yang paling terkenal adalah George's Secret Keys to Universe. Buku yang ditulis Lucy bersama Sang Ayah sudah diterjemahkan dalam 38 bahasa dan diterbitkan di 43 negara.
Si Bungsu, Timothy, kini berusia 38 tahun, bekerja di perusahaan mainan ternama, Lego. Timothy mengenang masa kecilnya bersama Sang Ayah, "Dulu saya berusaha memahami apa yang ayah ucapkan lewat mesinnya. Tidak terlalu jelas, tetapi akhirnya saya bisa memahaminya."
"Waktu saya kecil, saya sering menumpang di kursi roda ayah dan berimajinasi sedang naik mobil balap. Saya juga sering memnggau ayah dengan memasukan kata-kata kasar di program alat bantu bicaranya," lanjut Timothy.
Hawking, Ayah yang Hangat

Hawking memang dikenal sebagai ayah yang cerdas, hangat, dan sangat mencintai anak-anaknya.
Semua orang di dunia pasti mengingat kutipan kata-katanya yang paling terkenal, "Hidup akan jadi tragis kalau tidak punya rasa humor."
Selamat jalan, Stephen Hawking!



















