Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Akibat Jalan Rusak Ibu Hamil Harus Ditandu 7 Km untuk Melahirkan

ilustrasi melahirkan (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi melahirkan (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Mama Nina ditandu sejauh 7 kilometer oleh warga desa untuk melahirkan di Puskesmas terdekat.
  • Setelah melahirkan, Mama Nina harus kembali berjalan kaki melewati jalur yang sama untuk pulang ke desanya.
  • Kepala Desa Dusun Bonta Somba berharap pemerintah memperbaiki akses jalan di wilayah mereka untuk memperlancar kegiatan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pertanian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perjuangan seorang Mama untuk melahirkan memang selalu luar biasa, penuh keteguhan hati dan pengorbanan tanpa batas. Begitu juga dengan kisah seorang Mama dari Maros, Sulawesi Selatan, yang baru-baru ini viral di media sosial. Dalam kondisi hamil besar dan siap melahirkan, Mama ini harus ditandu sejauh 7 kilometer oleh warga desa melewati jalan rusak dan berlumpur demi bisa sampai ke Puskesmas.

Kisahnya sukses bikin banyak orang terharu sekaligus prihatin, Ma. Di tengah segala keterbatasan, semangat warga yang gotong royong membantu juga menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan di desa tersebut.

Popmama.com sudah merangkum kisah lengkap perjuangan Mama yang ditandu sejauh 7 kilometer demi melahirkan anaknya dengan selamat. Yuk, simak cerita selengkapnya, Ma!

1. Ditandu sejauh 7 kilometer melewati jalan rusak

FOTO HANYA ILUSTRASI
Popmama.com/Zefanya Aurell.N/AI

Ma, belakangan ini media sosial lagi dihebohkan dengan kisah haru dari salah satu Mama tangguh asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Namanya Mama Nina, yang viral karena perjuangannya luar biasa saat hendak melahirkan. Ia harus ditandu sejauh 7 kilometer oleh warga desa hanya untuk bisa sampai ke Puskesmas terdekat.

Bayangin, Ma, perjalanan panjang itu harus dilalui lewat jalan yang rusak parah dan berlumpur. Nggak ada kendaraan yang bisa lewat karena kondisi jalan yang sudah puluhan tahun nggak pernah diperbaiki. Meski begitu, warga tetap bergotong royong membantu Mama Nina agar bisa mendapatkan pertolongan medis dengan selamat.

Menurut keterangan kepala desa setempat, peristiwa seperti ini ternyata bukan yang pertama kali terjadi. Banyak warga yang juga mengalami hal serupa ketika harus pergi berobat atau melahirkan. Kisah Mama Nina ini pun jadi sorotan publik dan memunculkan harapan besar agar pemerintah segera memperhatikan akses jalan di wilayah tersebut.

Mama Nina bukan hanya melahirkan seorang bayi, tapi juga melahirkan kesadaran banyak orang tentang pentingnya infrastruktur yang layak, terutama untuk keselamatan ibu dan anak di daerah terpencil.

2. Perjuangan tak berujung, Mama Nina harus kembali jalan kaki setelah melahirkan

FOTO HANYA ILUSTRASI
Popmama.com/Zefanya Aurell.N/AI

Ma, kisah perjuangan Mama Nina dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini bikin haru sekaligus miris. Setelah ditandu sejauh 7 kilometer di jalan berlumpur menuju Puskesmas Tompubulu untuk melahirkan, perjuangannya belum berhenti di situ. Dua hari setelah berhasil melahirkan bayi laki-laki dalam kondisi sehat, Nina justru harus kembali berjalan kaki melewati jalur yang sama untuk pulang ke desanya.

Bayangkan, Ma, kondisi tubuhnya yang masih lemah pasca melahirkan, ditambah medan berat dengan jalan rusak dan licin, membuat perjalanan itu penuh risiko.

Kisah Mama Nina ini jadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya perhatian terhadap fasilitas kesehatan dan infrastruktur di daerah terpencil. Karena setiap Mama berhak melahirkan dengan aman dan nyaman, tanpa harus mempertaruhkan nyawa di jalan yang nggak layak dilalui.

3. Harapan warga untuk pemerintah agar perhatikan akses jalan desa

Akibat Jalan Rusak Ibu Hamil Harus Ditandu 7 Km untuk Melahirkan (2).jpg
Popmama.com/Zefanya Aurell.N/AI

Ma, di balik kisah haru perjuangan Mama Nina, ternyata ada suara hati warga yang juga ingin perubahan nyata. Kepala Desa Dusun Bonta Somba, Suparman, menyampaikan harapannya agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki akses jalan di wilayah mereka.

“Saya sangat berharap agar pemerintah memperhatikan wilayah kami, terutama di akses jalan supaya bisa memperlancar kegiatan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan juga pertanian,” ungkap Suparman.

Harapan itu bukan tanpa alasan, Ma. Jalan yang rusak parah membuat warga sulit beraktivitas, apalagi jika menyangkut hal mendesak seperti berobat atau melahirkan. Bahkan anak-anak sekolah pun harus berjuang melewati jalan rusak setiap hari.

Kisah ini jadi tamparan lembut bagi kita semua bahwa akses jalan bukan sekadar fasilitas, tapi juga bentuk keadilan sosial. Semoga ke depan, pemerintah benar-benar memberikan perhatian lebih agar warga di pelosok seperti Bonta Somba bisa hidup lebih layak dan aman ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy