7 Hal Ajaib yang Terjadi pada Tubuh Perempuan setelah Melahirkan

Sebagai proses adaptasi, ada banyak perubahan pada tubuh saat itu

6 Juni 2023

7 Hal Ajaib Terjadi Tubuh Perempuan setelah Melahirkan
Pexels/Tracey Shaw

Setelah melewati proses persalinan, Mama tentu akan merasa lelah dan belum bertenaga lagi. Nah, saat itulah tubuh mulai beradaptasi, Ma.

Ya, tubuh yang baru saja mengalami perubahan dari mulai kehamilan sampai persalinan, kemudian akan mulai perlahan-lahan menyesuaikan diri. Baru kemudian, tubuh dan segala komponennya bisa kembali pulih seperti semula.

Pada masa ini, diharapkan Mama bisa cukup istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi, agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik.

Apa saja hal-hal unik yang terjadi pada tubuh pasca persalinan, ya? Berikut Popmama.com rangkuman informasinya, Ma:

1. Luka jahitan

1. Luka jahitan
Pexels/Pixabay

Jika Mama melewati proses episotomi maupun mengalami perobekan alami saat melahirkan, maka biasanya akan dilakukan penjahitan oleh dokter.

Pasca persalinan, luka bekas jahitan itu pun akan mulai menutup sedikit demi sedikit. Mama mungkin akan masih merasakan nyeri, bahkan berbulan-bulan setelah persalinan.

Tapi selama tidak menimbulkan gejala infeksi lebih lanjut, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang terpenting, tetap jaga kebersihannya, Ma.

Bersihkan secara rutin setiap hari, dianjurkan dengan air hangat. Keringkan sebelum Mama berpakaian. Obat rasa nyeri bisa diminum sesuai anjuran dokter jika diberikan.

2. Buang air kecil lebih sering

2. Buang air kecil lebih sering
Pexels/Hafidz Alifuddin

Salah satu hal yang dianggap menakutkan pasca persalinan adalah rasa nyeri saat buang air kecil. Meski demikian, usahakan tetap rutin buang air kecil dan jangan menahannya terlalu lama, Ma.

Menurut National Health Services UK, kebiasaan ini bisa menimbulkan risiko infeksi saluran kemih dan justru membuat tekstur urine Mama semakin pekat. Saat Mama akhirnya buang air kecil, rasanya pun jadi lebih nyeri.

Pastikan Mama cukupi kebutuhan cairan agar tekstur urine tetap cair dan tidak terlalu pekat.

Konsultasikan pada dokter atau bidan apabila Mama terus-menerus merasakan nyeri atau muncul sensasi terbakar saat buang air kecil. Bisa jadi itu gejala infeksi.

Dari segi asupan, perbanyak makan buah dan sayuran segar, serta sumber karbohidrat seperti gandum dan roti.

Editors' Pick

3. Sulit buang air besar

3. Sulit buang air besar
Freepik

Selain pipis, hal lain yang juga terasa menakutkan bagi para Mama baru adalah buang air besar. Terlebih jika saat proses persalinan Mama mengalami penjahitan.

Agar feses tidak terlalu keras dan memicu sembelit, dokter biasanya akan menganjurkan Mama untuk banyak minum air putih dan mengonsumsi serat.

Jika perlu, obat pencahar juga biasanya akan diresepkan oleh dokter. Gunanya adalah membuat tekstur feses menjadi lebih lunak.

Saat buang air besar, carilah posisi yang membuat Mama paling nyaman. Hindari terlalu mengedan karena justru bisa melukai bekas luka jahitan Mama.

4. Sering ngompol

4. Sering ngompol
Pixabay/Emkanicepic

Posisi kandung kemih yang sedang kembali ke posisi awal setelah sebelumnya terhimpit rahim membuat urine kadang tak bisa ditahan. Akibatnya, tanpa disadari Mama jadi sering ‘bocor’.

Umumnya kondisi ini terjadi saat Mama tertawa, batuk atau mungkin sedang bergerak secara tiba-tiba.

Tenang, Ma. Setelah beberapa hari atau pekan biasanya kondisi ini akan semakin berkurang. Untuk mempercepat proses pemulihan, Mama bisa melakukan dasar panggul atau Kegel.

Namun apabila sudah mulai mengganggu, Mama bisa memeriksakannya ke dokter.

5. Perdarahan

5. Perdarahan
Pixabay/Silviarita

Meski sudah melewati proses persalinan, selama beberapa hari atau minggu ke depan biasanya Mama akan tetap mengalami perdarahan melalui vagina.

Volume darah yang keluar awalnya akan sangat banyak, kemudian sedikit demi sedikit berkurang. Gunakan pembalut khusus bersalin dan jangan lupa ganti secara rutin.

Malas mengganti pembalut bisa memicu kelembapan di area vagina, yang bisa menyebabkan infeksi dan memperlambat proses pemulihan.

6. Payudara membesar

6. Payudara membesar
Freepik

Sebagai proses persiapan untuk menyusui, tubuh akan menyesuaikan payudara untuk memproduksi susu. Kelenjar payudara pun akan semakin aktif dan menjadi tampak lebih besar dari semula.

Jangan lupa gunakan bra khusus untuk mempermudah akses Mama menyusui si Kecil. Pilih ukuran yang sesuai. Hindari memakai bra terlalu ketat karena bisa menimbulkan iritasi.

Agar produksi air susu ibu (ASI) tetap terjaga, pastikan Mama rutin mengeluarkan ASI, baik dengan disusui langsung maupun dengan dipompa menggunakan breast pump.

7. Perut tampak longgar

7. Perut tampak longgar
Pexels/Kat Jayne

Perut yang tadinya besar karena diisi oleh janin, kini menjadi kosong setelah si Kecil dilahirkan. Penampilan perut pun akan menjadi longgar dan tidak lagi rata seperti sebelumnya.

Tak perlu khawatir, Ma. Ini karena perut masih berada dalam tahap adaptasi juga. Otot-otot perut yang tadinya meregang kini tengah berupaya kembali merapat.

Latih otot perut dengan rutin berolahraga. Jangan lupa sesuaikan juga diet seimbang Mama agar tak semakin terjadi penumpukan lemak di area perut.

Meski terasa melelahkan, momen-momen adaptasi tubuh pasca persalinan ini sungguh ajaib Ma. Tubuh berada dalam proses pemulihan, sehingga perlu dibantu Mama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Cukupi istirahat, minum air putih dan makan makanan bergizi.

Baca juga: 

The Latest