Tren Vaginoplasty untuk Mengencangkan Organ Intim setelah Persalinan

2. Proses vaginoplasty

Freepik/peoplecreations

Vaginoplasty atau dikenal juga dengan posterior colporrhaphy adalah prosedur yang dirancang untuk mengencangkan organ intim perempuan pasca persalinan.

Tujuan melakukan vaginoplasty ini biasanya untuk menyenangkan pasangannya. Selain itu mungkin ada juga yang karena alasan kesehatan selain untuk kenikmatan dan keindahan.

Menurut beberapa ahli dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengungkapkan bahwa hasil dari operasi ini yang katanya dapat meningkatkan sensitivitas masih menjadi bahan perdebatan.

Itu tandanya belum terbukti faktanya.

Proses vaginoplasty menyatukan otot-otot yang terpisah serta kulit mukosa ekstra dari sisi belakang organ intim wanita yang kemudian diangkat.

Di bawah kulit, jaringan dikencangkan dengan jahitan yang kuat. Setelah saluran organ intim wanita telah dikencangkan, kulit mukosa dijahit tertutup.

Jika ada kulit di bagian luar yang menonjol atau terlihat kurang menarik, melalui vaginoplastu juga dapat dikurangi demi hasil yang lebih enak dilihat.

3. Vaginoplasty sifatnya memperbaiki bukan mengatasi keseluruhan

Freepik/nensuria

Prosedur vaginoplasty tidak seharusnya dilakukan jika alasannya hanya untuk memuaskan keinginan pasangan saja.

Jika seorang perempuan merasa nyaman dengan tubuhnya, pasangannya pun juga ikut merasakan hal yang sama. Demikian pula, operasi tidak seharusnya dilakukan sebagai cara untuk “memperbaiki” hubungan.

Vaginoplasty menyimpan pro dan kontra, sebagian kasus mungkin berhasil mengatasi keresahannya dengan melakukan vaginoplasty, tapi bagi sebagian perempuan prosedur ini sifatnya hanya memperbaiki bukan mengatasi secara keseluruhan.

Vaginoplasty bukanlah satu-satunya pilihan untuk menjadi solusi kamu. Senam kegel dan senam vagina lainnya juga bisa digunakan untuk menguatkan otot-otot dasar panggul.

4. Diawali dengan anestesi

Freepik/javi_indy

Proses vaginoplasty bisa diawali dengan anestesi lokal. Tapi dengan alasan khusus kadang dilakukan anestesi umum atau bius total.

Kalau kamu ingin melakukan ini, sudah yakin belum nih?

5. Risiko bedah vaginoplasty

Freepik/nensuria

Risiko dari melakukan vaginoplasty mirip dengan banyak operasi umum lainnya. Risiko vaginoplasty antara lain infeksi, perdarahan, bekas luka yang sulit sembuh, bekas luka yang parah, dan pembekuan darah.

Namun, jika dilakukan dengan ahli bedah yang sudah terampil maka akan meminimalisir risiko yang bisa terjadi pada Mama.

Itulah 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang bedah vaginoplasty. Jika kamu berminat melakukan ini, mungkin bisa dipelajari terlebih dulu plus dan minusnya. Jangan sampai menyesal pastinya.

Baca juga

• Pemulihan yang Bisa Dilakukan setelah Operasi ERACS
• 6 Tips Merawat Luka Bekas Operasi Caesar agar Cepat Pulih
• Posisi Seks setelah Operasi Caesar, Ketahui Mana yang Boleh!