Alasan Tidak Menceritakan Sakitnya Melahirkan pada Ibu Hamil
Sebaiknya jangan ceritakan tentang rasa sakit saat melahirkan pada ibu hamil.
19 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa sakit melahirkan memang hanya dapat diketahui oleh perempuan yang pernah mengalaminya saja. Oleh karena itu tidak jarang perempuan yang tengah hamil anak pertama bertanya-tanya mengenai hal ini pada perempuan lain yang sudah pernah melahirkan.
Namun, kerap kali jawaban yang diberikan justru membuat si ibu hamil ketakutan.
Buruknya, situasi ini sebenarnya justru bisa meningkatkan risiko pada saat persalinan berlangsung. Penulis buku berjudul “The Positive Birth Book”, Milli Hill, menjelaskan apa yang terjadi saat ibu melahirkan.
Cek selengkapnya di Popmama.com.
Editors' Pick
1. Hal yang terjadi saat ibu melahirkan
- Jeda di Setiap Kontraksi
Banyak perempuan yang merasa penasaran mengenai apa yang terjadi pada waktu jeda di antara kontraksi. Menurut Milli, pada jeda tersebut mama tidak akan merasakan sakit.
Berdasar pada pengalamannya sendiri, beberapa perempuan mengatakan bahwa pada waktu jeda tersebut biasanya akan timbul perasaan senang yang bercampur dengan semangat.
- Prosentase Rasa Sakit
Selama 8 jam proses persalinan ibu hanya akan merasakan 23% rasa sakit, sisanya sebanyak 77% tidak merasakan sakit. Pada proses persalinan yang lama, biasanya akan memakan waktu sampai dengan 36 jam.
Akan tetapi mama tetap mempunyai 60% waktu jeda antar kontraksi di mana mama ternyata tak merasakan sakit sama sekali, begitu tulis Milli.
2. Menceritakan sakitnya melahirkan bisa menimbulkan rasa takut
Pada proses persalinan, pikiran mama bisa sangat memengaruhi. Sebagai contoh, beberapa dokter anestesi akan menceritakan mengenai para ibu yang berpikir jika ia sudah diberikan suntikan epidural (obat pengurang rasa sakit), namun, sebenarnya dokter tersebut belum memberikannya.
Mama kemudian dapat menjalani kontraksi berikutnya dengan lebih baik, bahkan tidak merasakan rasa sakit melahirkan.
Inilah yang juga terjadi ketika seseorang menceritakan proses persalinan. Saat mama mendengar cerita dari para ibu yang pernah melahirkan tentang melahirkan itu sakit, kalimat ‘menyakitkan’ dan ‘sangat kuat’ kerap kali diucapkan berulang-ulang.
Hal ini menunjukkan jika sensasi yang di rasakan bisa sangat jauh berbeda dengan kenyataannya.
Sebab, mama sendiri pastinya tidak akan mampu untuk mengungkapkan sensasi yang mama alami saat persalinan dengan kata-kata.
Cara seorang ibu melahirkan diperlakukan pada saat persalinan pun dapat menjadi penyebab mengapa persalinan terasa menyakitkan. Penny Simkin, seorang pakar persalinan mengatakan jika kalimat yang diucapkan kepada mama juga akan memengaruhi sakit yang mama alami.
Terdapat perbedaan besar pada kata ‘menderita’ dan ‘sakit’.