Perlu Diketahui, Inilah 5 Hal Mengenai Areola Selama Menyusui

Menyusui dapat memengaruhi areola dalam beberapa cara, lho!

22 Juni 2022

Perlu Diketahui, Inilah 5 Hal Mengenai Areola Selama Menyusui
Freepik/wayhomestudio

Ketika masa kehamilan dan setelah persalinan, maka tubuh mengalami beberapa perubahan yang cukup besar. Mama mungkin terkejut mengetahui bahwa payudara dan bagian seputaran areloa juga mengalami banyak perubahan, bahkan lebih setelah si Kecil lahir.

Sementara areola sendiri adalah area kulit melingkar berwarna gelap di sekitar puting. Areola memiliki kelenjar yang disebut kelenjar Montgomery, yakni bertugas mengeluarkan minyak pelumas. Dimana minyak ini melindungi puting dan kulit dari lecet, terutama ketika menyusui.

Agar lebih jelas, sebaiknya Mama lanjutkan membaca informasi mengenai 5 hal areola selama menyusui. Berikut Popmama.com berikan ulasan selengkapnya:

1. Apa fungsi areola di sekitar payudara?

1. Apa fungsi areola sekitar payudara
Freepik/valuavitaly

Payudara termasuk bagian dari anatomi seksual perempuan. Bagi mereka, payudara berfungsi untuk menyusui dan seksual yang membawa kesenangan tersendiri. Dimana bagian anatomi payudara yang terlihat adalah puting dan areola.

Selama kehamilan, kelenjar Montgomery yang terletak di areola. Ini cenderung menonjol dan lebih terlihat. Benjolan kecil tersebut sepenuhnya normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Dilansir dari Verywellhealth, di sekitar puting terdapat areola yang berupa area kulit lebih gelap dari bagian payudara lainnya. Areola mungkin kecil atau besar, ada pula yang bulat atau oval. Selama kehamilan, areola sering tumbuh dengan diameter dan mungkin tetap lebih besar. Terkadang lebih gelap, bahkan setelah kehamilan.

Fungsi utama dari areola secara umum dianggap untuk membantu menyusui. Kelenjar juga menghasilkan sedikit aroma. Seperti penggelapan areola, aroma kelenjar Montgomery diyakini membantu bayi baru lahir menemukan puting dan mulai menyusui secara lebih mudah.

Editors' Pick

2. Bagaimana ukuran, warna dan bentuk areola selama menyusui?

2. Bagaimana ukuran, warna bentuk areola selama menyusui
Freepik/wayhomestudio

Setelah kelahiran bayi, kadar estrogen dan progesteron menurun dengan cepat. Sekitar hari ketiga atau lebih setelah kelahiran, pada waktu ini payudara mungkin terjadi perubahan dan mulai mengeluarkan ASI.

Namun untuk beberapa perempuan, ukuran dan warna maupun bentuknya berbeda-beda. Berikut beberapa tanda mengenai areola payudara:

  • Ukuran

Sebenarnga, ukuran puting dan areola payudara selama menyusui bervariasi.  Biasanya ukuran areola adalah antara 3 cm dan 6 cm (1,2 inci-2,4 inci).

Tetapi ukuran puting dan areola terkadang dapat berkorelasi dengan ukuran payudara, bahkan gen juga dapat berperan. Sementara puting dan areola berubah ukuran selama masa kehamilan dan menyusui adalah hal yang normal.

  • Warna

Bahwa areola sering kali lebih gelap dari puting itu sendiri. Tergantung pada warna kulit, warnanya bisa berkisar dari merah muda pucat hingga cokelat tua.

Perubahan hormonal, kehamilan dan menyusui dapat mengakibatkan perubahan warna pada puting maupun areola. Biasanya terjadi perubahan warna puting susu yang merah, ungu atau ungu tua. Warnanya akan kembali saat hormon menjadi normal dan setelah kehamilan.

  • Tekstur atau bentuk

Mama mungkin melihat areola yang melingkar dari kulit berpigmen di sekitar puting menjadi lebih gelap dan menimbulkan benjolan kecil. Perubahan ini sebenarnya terjadi selama kehamilan, tetapi banyak perempuan tidak menyadarinya sampai menyusui.

Bahkan tekstur kulit puting biasanya halus, sedangkan areola bisa bergelombang dan seperti jerawat. Namun penebalan kulit, kemerahan, pembengkakan dan kehangatan menjadi indikasi kondisi serius seperti kanker payudara inflamasi.

3. Apa saja masalah yang terjadi pada areola?

3. Apa saja masalah terjadi areola
Freepik/Drazen Zigic

Ma, menyusui membuat perubahan areola dalam beberapa cara. Terutama jika bayi menyusu dengan pelekatan yang buruk. Bahkan menyebabkan abrasi atau iritasi lain pada jaringan areola. Selain itu, kerusakan pada areola dapat memengaruhi keberhasilan dan kenyamanan menyusui.

Dirilis dari Thebump, jika kamu memilih untuk menyusui maka areola kemungkinan akan tetap lebih besar dan gelap. Bahwa areola gelap atau hitam adalah bagian alami dari kehamilan. Umumnya tidak dianggap sebagai penyebab kekhawatiran dan tidak perlu mengambil tindakan medis. 

Di bawah ini adalah beberapa masalah yang sering terjadi pada areola:

  • Areola menjadi pecah-pecah

Areola dapat menjadi sakit atau pecah-pecah karena pelekatan yang tidak tepat. Sering kali disebabkan oleh bayi yang hanya mengisap puting susu daripada menempel pada kulit areola. Selain itu, puting dan areola yang pecah-pecah paling sering disebabkan oleh menyusui. Kondisinya ditandai dengan kulit merah dan teriritasi pada atau di sekitar puting.

  • Iritasi

Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang paling sering terjadi selama masa menyusui. Ini terjadi ketika bakteri, yaitu dari mulut bayi memasuki saluran susu melalui celah di puting susu. Tak hanya itu, beberapa kondisi kulit seperti eksim, psoriasis dan dermatitis juga bisa saja berkembang pada areola. Kondisi ini akan menyebabkan menyusui menjadi menyakitkan. 

  • Pembengkakan

Pembengkakan adalah normal dan dapat berkembang ketika ASI mulai membanjiri payudara. Biasanya antara hari kedua dan keenam setelah bayi mulai menyusu. Begitu susu mulai masuk ke saluran, ada juga banjir cairan getah bening dan darah yang menyebabkan jaringan di payudara membengkak.

Gejala umum pembengkakan payudara termasuk payudara bengkak, kencang dan nyeri. Pembengkakan membuat areola terasa keras dan puting rata, sehingga sangat sulit bagi bayi untuk menyusu.

4. Penyebab areola menghitam selama menyusui?

4. Penyebab areola menghitam selama menyusui
Freepik/master1305

Selama menyusui, Mama tiba-tiba menyadari bahwa areola terlihat berbeda?

Seperti banyak gejala dan efek samping kehamilan, areola berwarna gelap atau hitam kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan kadar hormon.

Sementara pertumbuhan dan penggelapan areola, ini membantu bayi baru lahir menemukan puting lebih mudah dan memfasilitasi pelekatan.

Dikutip dari Tampabayparenting, penyebab utama dari areola yang gelap dan puting yang gelap adalah hormon. 

Progesteron dan estrogen menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak pigmen. Inilah sebabnya mengapa perempuan melihat bercak-bercak dan bercak-bercak kulit gelap, pelebaran areola, nyeri dan pembengkakan payudara.

Bahwa penggelapan dan pelebaran areola yang gelap selama menyusui, mungkin merupakan adaptasi bayi yang baru lahir. Dampak baiknya adalah membuatnya lebih mudah dilihat dan dibedakan dari yang lain. 

5. Kapan harus ke dokter?

5. Kapan harus ke dokter
Freepik/katemangostar

Tanpa estrogen, jaringan kelenjar menyusut dan membuat payudara lebih kecil dan kurang penuh. Perubahan juga terjadi pada puting. Bahkan area di sekitar puting (areola) menjadi lebih kecil dan hampir menghilang.

Sebagian besar waktu, memiliki areola gelap atau hitam tidak berbahaya. Tetapi ada beberapa gejala tambahan yang harus diperhatikan ya, Ma. Jika Mama mengalami salah satu dari berikut ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter:

  • Kemerahan
  • Benjolan
  • Mengelupas
  • Mengupas
  • Rasa gatal
  • Perasaan geli
  • Keputihan berdarah atau kuning

Kehamilan dan menyusui memang akhirnya membuat perempuan memiliki pertanyaan dan keluhan.

Tapi jangan khawatir, setelah beberapa hari dan minggu pertama Mama akan terbiasa. Sebagian besar ketidaknyamanan mulai mereda. Jika tidak membaik, segeralah bicarakan dengan dokter atau bidan.

Itulah kelima hal mengenai areola selama masa menyusui. Jika merasa sakit, Mama harus segera mencari bantuan dengan berkonsultasi pada dokter atau bidan.

Baca juga:

The Latest