“Jadi ada beberapa KB yang bisa berefek pada menstruasi, misalnya penggunaan KB IUD, itu sering kali bikin pendarahan di luar tanggal haid. Kemudian juga volume darah akan lebih banyak dan cramping juga akan lebih banyak,” kata dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG - KFER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (OBGYN), saat ditemui Popmama.com di acara ‘Press Conference Charm: Peluncuran Tagline Baru ‘Ekspresikan Diri Tanpa Henti’’ di Glasshouse Habitate Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Benarkah Penggunaan KB Berpengaruh pada Siklus Menstruasi?

- KB IUD berdampak pada volume darah saat haidBeberapa jenis KB, seperti IUD, dapat menyebabkan pendarahan di luar siklus haid dan meningkatkan volume darah menstruasi.
- KB suntik 3 bulan menyebabkan perempuan tidak alami menstruasiPenggunaan KB suntik 3 bulan dapat menghentikan menstruasi karena kandungan hormon progestin dosis tinggi yang mencegah ovulasi.
- KB implan menyebabkan tidak menstruasiPemasangan KB implan melepaskan hormon progestin secara terus-menerus, menghambat ovulasi, dan menyebabkan tidak terjadinya menstruasi.
Bagi para Mama yang ingin menunda untuk punya anak, alat kontrasepsi atau KB (Keluarga Berencana) kerap jadi pilihan. Namun, tak jarang muncul pertanyaan, benarkah penggunaan KB berpengaruh pada siklus menstruasi?
Sebab, ada beberapa perempuan mengaku mengalami perubahan seperti haid menjadi lebih singkat, lebih lama, bahkan tidak datang sama sekali setelah menggunakan KB tertentu.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan, terlebih jika tidak dibarengi dengan informasi yang tepat. Lantas, apa sebenarnya pengaruh alat kontrasepsi terhadap siklus menstruasi?
Yuk, simak informasinya telah Popmama.com siapkan berdasarkan penjelasan dari OBGYN.
1. KB IUD berdampak pada volume darah saat haid

Beberapa jenis alat kontrasepsi memang dapat memberikan efek samping terhadap pola menstruasi, termasuk menyebabkan perubahan dalam jadwal dan intensitas haid.
Salah satu contohnya adalah penggunaan KB jenis IUD (Intrauterine Device). Pengguna IUD sering kali mengalami pendarahan di luar siklus haid yang seharusnya, atau dikenal dengan istilah spotting.
Tak hanya soal waktu, perubahan juga bisa terjadi pada volume darah yang keluar selama menstruasi. Penggunaan IUD cenderung menyebabkan darah haid menjadi lebih banyak dibanding biasanya, serta disertai dengan kram perut (cramping) yang terasa kuat.
2. KB suntik 3 bulan menyebabkan perempuan tidak alami menstruasi

Penggunaan KB suntik 3 bulan berpotensi menyebabkan efek samping berupa tidak menstruasi atau amenore.
“KB suntik 3 bulan sering kali menyebabkan tidak menstruasi,” ujar dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG - KFER.
Hal ini disebabkan oleh kandungan hormon progestin dosis tinggi yang bekerja mencegah ovulasi dan menipiskan lapisan dinding rahim, sehingga tidak terjadi peluruhan yang biasanya keluar sebagai darah haid.
Kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan tidak berbahaya, namun bisa membuat sebagian perempuan khawatir jika belum memahami efeknya dengan baik.
3. KB implan menyebabkan tidak menstruasi

Salah satu efek samping yang cukup umum dari pemasangan KB implan adalah tidak terjadinya menstruasi atau amenore. Hal ini terjadi karena implan melepaskan hormon progestin secara terus-menerus dalam jumlah kecil, sehingga menghambat ovulasi dan menyebabkan lapisan endometrium (dinding rahim) tidak menebal seperti biasanya.
Akibatnya, tidak ada darah yang perlu diluruhkan setiap bulan, sehingga menstruasi pun tidak terjadi. Kondisi ini aman dan tidak berbahaya selama terjadi akibat pengaruh hormon dari alat kontrasepsi yang digunakan.
“Begitu pula dengan pemasangan implan yang menyebabkan tidak menstruasi. Justru menurut saya kalau nggak menstruasi akibat pemakaian KB itu nggak papa, nggak ada masalah,” ungkap dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG - KFER.
Nah, itu dia penjelasan dari dokter OBGYN mengenai pengaruh penggunaan KB terhadap siklus haid. Yang terpenting adalah tetap memantau kondisi tubuh dan rutin berkonsultasi dengan dokter yang ahli di bidangnya ya, Ma.



















