- Sakit punggung
- Masalah pencernaan
- Wasir
- Tekanan darah rendah
Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang? Yuk, Cek Faktanya!

- Tidur telentang aman di awal kehamilan.
- Ukuran rahim membesar dapat menekan pembuluh darah besar.
- Tidur telentang dapat menyebabkan komplikasi seperti sakit punggung dan tekanan darah rendah.
Selama masa kehamilan, terutama saat perut sudah semakin membesar, mulai terjadi perubahan fisik yang membuat sulit untuk tidur. Mulai dari perut yang membesar, rasa tidak nyaman, sampai sulit menemukan posisi tidur yang tepat. Karena itu, beberapa ibu hamil mungkin memilih posisi telentang karena terasa paling mudah.
Namun, ternyata posisi tidur telentang ternyata tidak direkomendasikan pada usia kehamilan tertentu. Posisi telentang dapat menekan pembuluh darah besar di tubuh, yang berperan penting dalam mengalirkan darah dan oksigen ke janin. Kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan ibu sekaligus perkembangan bayi dalam kandungan.
Penting untuk memahami bahayanya dan posisi tidur yang tepat untuk ibu hamil. Berikut Popmama.com telah siapkan penjelasan kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang.
1. Apakah ibu hamil boleh tidur telentang?

Tidur telentang masih aman dilakukan ibu hamil di awal masa kehamilan. Dilansir dari UMPC Health Beat, sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa tidur telentang hingga usia kehamilan 30 minggu tidak berkaitan dengan peningkatan risiko seperti lahir mati, preeklamsia, atau berat badan lahir rendah.
Namun, penelitian lain menemukan bahwa orang cenderung lebih lama berada dalam posisi telentang saat memulai tidur dalam posisi tersebut. Karena itu, ibu hamil disarankan mulai membiasakan tidur miring, terutama setelah usia kehamilan 28 minggu.
2. Kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang?

Saat memasuki usia kehamilan 20 minggu, ukuran rahim mulai membesar dan dapat menekan pembuluh darah besar seperti aorta dan vena cava inferior ketika ibu tidur telentang. Melansir dari Cleveland and Clinic, kondisi ini bisa mengurangi aliran darah kembali ke jantung, sehingga suplai oksigen untuk ibu dan janin ikut menurun.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi peningkatan risiko pada ibu hamil yang tidur telentang sepanjang malam. Jika ibu hamil tidur telentang dan mengalami pusing, sesak napas, atau jantung berdebar, segera ubah posisi tidur.
3. Bahaya tidur telentang bagi ibu hamil

Tekanan yang terjadi saat ibu hamil tidur telentang dapat menurunkan curah jantung dan sirkulasi darah ke rahim, sehingga bayi tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya.
Menurut American Pregnancy Association, tidur telentang juga dapat menyebabkan komplikasi lain, termasuk:
4. Posisi tidur yang tepat untuk ibu hamil

Memilih posisi tidur dengan perut yang sudah membesar menjadi sebuah tantangan baru bagi ibu hamil. Berikut beberapa posisi tidur yang bisa ibu hamil coba:
- Tidur tengkurapPada trimester pertama, ibu hamil masih menemukan kenyamanan saat tidur tengkurap. Namun, seiring perut membesar, posisi ini tidak lagi nyaman.
- Tidur dengan menopang tubuhSetelah 20 minggu kehamilan, sebaiknya ibu hamil tidak tidur telentang sepanjang malam. Sebagai alternatif, ibu hamil dapat menyangga tubuh dengan bantal untuk membantu menjaga aliran darah tetap lancar.Coba untuk meletakkan bantal di antara punggung dan kasur. Dengan begitu, meskipun berguling, posisi tidur tetap sedikit miring.
- Tidur miring ke satu sisiJika ibu hamil tidur dengan posisi miring, baik ke arah kanan maupun kiri, aliran darah tetap mengalir dengan baik.
Nah, itulah penjelasan mengenai kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang. Semoga bermanfaat untuk Mama.


















