- Orlistat. Bekerja dengan menghambat enzim yang memecah lemak di usus.
- Chitosan. Merupakan zat alami yang diklaim dapat mengikat lemak dalam saluran pencernaan.
- Kafein. Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan metabolisme dan energi.
- Ephedra (atau Ma Huang). Merupakna ramuan khas Tiongkok yang populer sebagai suplemen penurun berat badan. Meskipun sudah dilarang di banyak negara, masih ditemukan di beberapa produk ilegal karena efek pembakar lemaknya.
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Fat Blocker? Cek Faktanya!

Setelah melahirkan, tidak sedikit ibu menyusui yang ingin segera mengembalikan bentuk tubuhnya seperti semula. Keinginan ini wajar, apalagi jika berat badan naik cukup signifikan selama masa kehamilan.
Nah, salah satu cara yang sering dilirik adalah mengonsumsi fat blocker atau suplemen pembakar lemak.
Namun, pertanyaannya, apakah konsumsi fat blocker aman untuk ibu menyusui? Sebab, pada masa menyusui, apa yang Mama konsumsi bisa memengaruhi kualitas dan kandungan ASI.
Berikut ini Popmama.com berikan ulasan selengkapnya mengenai bolehkah Ibu menyusui minum fat blocker
1. Apa itu fat blocker?

Fat blocker adalah jenis suplemen atau obat yang dirancang untuk menghambat penyerapan lemak dari makanan di saluran pencernaan. Produk ini sering dipasarkan sebagai solusi cepat untuk menurunkan berat badan, terutama bagi mereka yang kesulitan menjaga pola makan.
Beberapa kandungan umum dalam fat blocker antara lain:
Menurut Cleveland Clinic, eberapa bahan ini bisa memiliki efek samping atau interaksi yang membahayakan, terutama bagi ibu menyusui.
2. Bolehkah ibu menyusui minum fat blocker?

Jika Mama sedang menyusui, penggunaan fat blocker tidak disarankan. Sebab, banyak kandungan di dalamnya yang berpotensi masuk ke dalam ASI dan belum diuji keamanannya untuk bayi.
Beberapa bahan seperti kafein dan ephedra diketahui bisa melewati ASI dan masuk ke tubuh bayi. Efeknya bisa beragam, mulai dari gangguan tidur, peningkatan detak jantung, hingga masalah pencernaan pada si kecil, demikian menurut Healthline.
Hingga saat ini, belum ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi fat blocker aman untuk ibu menyusui.
Jadi, meskipun Mama ingin menurunkan berat badan dengan cepat, penting untuk mempertimbangkan kesehatan bayi dan memilih cara yang lebih aman, ya.
3. Tips diet aman saat menyusui

Meski demikian, Mama tak perlu khawatir, ya. Sebab, menurunkan berat badan saat menyusui tetap bisa dilakukan dengan cara yang sehat dan aman, tanpa membahayakan kualitas ASI atau kesehatan si Kecil.
Berikut beberapa tips yang bisa Mama coba untuk menurunkan berat badan di rumah:
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi protein, seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan.
- Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, oats, dan ubi, untuk memberi energi tanpa menaikkan gula darah secara drastis.
- Minum air putih yang cukup, karena hidrasi akan membantu produksi ASI dan metabolisme tubuh.
- Makan dalam porsi kecil tapi sering, agar metabolisme tetap aktif dan tubuh tidak merasa kelaparan.
- Tetap aktif bergerak, misalnya dengan jalan kaki, yoga ringan, atau melakukan aktivitas fisik yang aman pasca melahirkan.
- Tidur yang cukup, karena kurang tidur bisa memengaruhi hormon pengatur nafsu makan.
- Konsultasi ke ahli gizi atau dokter, agar program diet Mama sesuai dengan kondisi tubuh dan tidak mengganggu proses menyusui.
Faktanya, fat blocker memang terdengar menarik untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Tapi, sebagai ibu menyusui, Mama perlu ekstra hati-hati karena apa pun yang dikonsumsi bisa berpengaruh pada si Kecil.
Daripada mengambil risiko, lebih baik fokus pada pola makan sehat dan aktivitas fisik ringan yang aman untuk Mama dan bayi, ya.



















