Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Tepat Menguatkan Pasangan setelah Mengalami Keguguran

Langkah Tepat Mendukung Pasangan Usai Keguguran
freepik/freepik
Intinya sih...
  • Mendukung pasangan setelah keguguran membutuhkan komunikasi lembut, ruang untuk berduka, serta validasi emosi yang konsisten.
  • Bantuan praktis dan kesiapan mendampingi pemeriksaan atau konseling sangat membantu proses pemulihan fisik dan mental.
  • Papa juga berhak merasakan duka dan perlu merawat emosinya sendiri agar tetap mampu hadir bagi pasangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keguguran adalah salah satu pengalaman paling menyakitkan dan nggak mudah untuk dijalani. Saat mengalaminya, berbagai perasaan sulit dijelaskan muncul, mulai dari sedih, hampa, hingga bingung harus memulai dari mana untuk kembali merasa stabil. Perjalanan emosional ini nggak hanya dirasakan oleh Mama, tetapi juga Papa yang ikut menyimpan rasa kehilangan.

Di tengah kondisi yang begitu rapuh, dukungan dari pasangan menjadi hal yang sangat berarti. Kehadiran yang hangat, kata-kata sederhana, atau bahkan hanya berada di samping tanpa banyak bicara bisa membantu proses pemulihan terasa lebih ringan. Karena itu, mengetahui cara yang tepat untuk menguatkan pasangan setelah mengalami keguguran sangat penting agar kalian bisa melewati masa ini bersama-sama.

Popmama.com telah merangkum 6 langkah tepat yang bisa dilakukan untuk menguatkan pasangan usai keguguran. Yuk, simak selengkapnya!

1. Dengarkan dan validasi perasaan pasangan

Langkah Tepat Mendukung Pasangan Usai Keguguran
pexels.com/Andres Ayrton

Saat mengalami keguguran, banyak pasangan yang mengalami berbagai perasaan seperti sedih, kecewa, bingung, atau bahkan rasa bersalah bisa datang silih berganti. Dampak emosional ini bisa muncul segera setelah kehilangan atau beberapa minggu kemudian, dan memengaruhi keseharian maupun hubungan dengan pasangan.

Sebagai pasangan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mendengarkan. Nggak perlu langsung memberi solusi, cukup beri ruang satu sama lain untuk bercerita dan pastikan untuk selalu validasi perasaannya.

Dilansir dari Tommy’s UK, mendengarkan tanpa mengoreksi membantu seseorang memproses kehilangan dengan lebih sehat. Dengan hadir sepenuh hati, Papa dan Mama membantu menciptakan ruang aman untuk melepas emosi dengan nyaman.

2. Jaga komunikasi dan pastikan untuk selalu jujur dan terbuka

Langkah Tepat Mendukung Pasangan Usai Keguguran
pexels.com/Gustavo Fring

Di masa setelah keguguran, setiap orang punya cara sendiri dalam memproses rasa kehilangan. Ada yang ingin banyak bercerita, ada yang memilih untuk menyibukkan diri agar nggak kepikiran, ada juga yang lebih memilih diam untuk menenangkan diri. Karena itu, penting sekali untuk menjaga komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan. Nggak perlu memaksa pembicaraan berat, cukup mulai dari hal-hal kecil.

Dengan komunikasi yang lembut dan perlahan, pasangan bisa merasa aman untuk mengekspresikan perasaannya tanpa takut dihakimi. Ini juga membantu Papa dan Mama tetap terhubung secara emosional di tengah masa sulit.

Dilansir dari Tommy’s UK, setiap pasangan bisa berduka dengan cara berbeda, dan komunikasi terbuka adalah kunci agar proses pemulihan tetap berjalan berdampingan.

3. Tawarkan bantuan praktis untuk Mama

Langkah Tepat Mendukung Pasangan Usai Keguguran
freepik/freepik

Di masa setelah keguguran, Mama mungkin masih merasa lelah secara fisik maupun emosional. Hal-hal sederhana seperti membereskan rumah, menyiapkan makanan, atau membantu mengurus keperluan harian bisa terasa sangat berarti. Dukungan praktis ini bukan hanya soal pekerjaan, tetapi tentang menunjukkan bahwa Mama nggak harus menjalani semuanya sendirian saat sedang rapuh.

Dikutip dari Miscarriage Association UK, bantuan praktis seperti ini dapat meringankan beban emosional sekaligus membantu proses pemulihan fisik yang mungkin masih berlangsung. Nggak hanya itu, Kehadiran Papa memberikan rasa aman dan membuat Mama merasa didukung sepenuhnya.

4. Beri ruang untuk pulih dalam ritme sendiri

Langkah Tepat Mendukung Pasangan Usai Keguguran
pexels.com/SHVETS production

Setiap orang memiliki waktu dan cara berbeda dalam menghadapi duka, termasuk setelah keguguran. Ada yang tampak pulih lebih cepat, ada juga yang membutuhkan waktu lebih panjang untuk kembali stabil secara emosional. Karena itu, penting bagi Papa dan Mama untuk menghargai ritme pemulihannya tanpa memberi tekanan apa pun.

Biarkan masing-masing dari Papa dan Mama untuk merasakan setiap emosi yang datang, baik hari ketika ia merasa lebih kuat, maupun hari ketika sedih kembali menghampiri. Memberi ruang bukan berarti menjaga jarak, tetapi memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengatur napas dan memproses perasaannya dengan nyaman.

Dilansir dari The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), reaksi emosional setelah keguguran bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, sehingga proses pemulihan ini memang nggak bisa disamakan untuk semua orang.

5. Ajak mencari dukungan profesional jika dibutuhkan

ilustrasi psikolog
pexels.com/SHVETS production

Kadang, duka setelah keguguran terasa begitu berat hingga sulit ditangani sendiri. Jika Papa dan Mama tampak sangat tertekan, menarik diri dari aktivitas yang biasanya disukai, atau mengalami kesulitan tidur dan makan, ini bisa menjadi tanda bahwa Papa dan Mama membutuhkan bantuan profesional. Mengajak pasangan berkonsultasi dengan psikolog atau konselor bukan berarti tanda ia lemah, justru menunjukkan bahwa Papa dan Mama menjaga kesehatan emosi satu sama lain.

Papa dan Mama bisa memulai dengan cara halus, misalnya menawarkan untuk mencari tempat konsultasi bersama, atau menemani di sesi pertama agar pasangan dapat merasa lebih aman. Kehadiran satu sama lain memberi pesan bahwa nggak menghadapi proses ini seorang diri. Dilansir dari Miscarriage Association UK, konseling dapat membantu ketika duka sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari atau hubungan dengan orang sekitar.

Dengan membuka opsi ini secara lembut, Papa dan Mama dapat saling mendapatkan dukungan tambahan yang mungkin dibutuhkan untuk pulih sepenuhnya.

6. Papa juga berhak berduka dan validasi perasaan diri sendiri

Langkah Tepat Mendukung Pasangan Usai Keguguran
freepik/freepik

Sering kali, Papa merasa harus selalu kuat setelah keguguran. Ada tekanan nggak terlihat untuk menjadi penyangga emosi Mama, hingga akhirnya melupakan perasaannya sendiri. Padahal, Papa juga mengalami kehilangan. Papa juga boleh sedih, bingung, atau merasa nggak siap menghadapi kenyataan yang begitu berat ini. Memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasakan duka bukan tanda kelemahan, tapi bagian dari proses pemulihan yang sehat.

Melibatkan diri dalam proses berduka justru membantu Papa tetap hadir secara lebih utuh bagi pasangan. Cobalah luangkan waktu untuk memahami apa yang Papa rasakan, baik melalui cerita ke orang tepercaya, menulis, atau sekadar mengambil jeda sejenak ketika pikiran terasa penuh. Bila duka terasa menumpuk, nggak ada salahnya mencari bantuan dari konselor atau tenaga profesional.

Dilansir dari Pregnancy, Birth & Baby Australia, para Papa sering kali memendam perasaan mereka sendiri demi terlihat kuat, sehingga dukungan bagi diri sendiri menjadi sama pentingnya. Dengan merawat emosi Papa, hubungan Papa dan Mama tetap bisa tetap seimbang, saling menguatkan, dan nggak berjalan sendirian.

Proses pemulihan setelah keguguran nggak harus dilalui sendirian. Dengan saling mendukung, memberi ruang, dan menjaga komunikasi yang lembut, Papa dan Mama dapat melewati masa sulit ini sedikit demi sedikit.

Nggak ada cara yang benar atau salah dalam berduka, yang terpenting adalah berjalan bersama, menghargai setiap perasaan, dan menguatkan satu sama lain hingga hati kembali pulih.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Ide Resep Sehat dari Buah dan Sayur yang Aman untuk PCOS, Praktis!

09 Des 2025, 13:46 WIBPregnancy