Grace, Perempuan dengan Rahim Transplantasi Berhasil Melahirkan

Grace Davidson lahir dengan sindrom langka yaitu Mayer Rokitansky Kuster Hauser. Sindrom ini merupakan kelainan bawaan pada perempuan yang menyebabkan uterus atau rahimnya tidak bisa berkembang bahkan bisa sampai tidak ada. Meski begitu, ia tetap memiliki tuba fallopi dan ovarium. 

Hal ini membuatnya tidak bisa hamil. Biasanya, hal ini sudah menjadi titik akhir dari perjuangan seorang perempuan untuk bisa punya anak secara alami. 

Nyatanya, ia berhasil mendapat transplantasi dari adiknya di tahun 2023. Ia pun berhasil hamil di tahun 2024. 

Perjalanan dimulai dari tahun 2018. Ia berencana menerima transplantasi rahim dari ibunya. Sayangnya, hasil tes medis menunjukkan kalau ada ketidakcocokan antara tubuhnya dengan rahim yang dimiliki ibunya. 

Setahun kemudian, ia pun mendapat sumbangan rahim dari salah satu saudaranya. Saudarinya yang bernama Amy Purdie berkenan menyumbangkan rahimnya. Kala itu, ia dan suaminya sudah memiliki 2 anak dan tidak berencana menambah momongan lagi. 

Syukurnya, Amy dan Grace ditemukan kecocokan sehingga rahim pun bisa ditransplantasi. Namun tidak semudah itu, karena mereka harus menjalani proses panjang. 

Proses transplantasi pun berhasil dilakukan pada tahun 2023. Grace dan suami wajib menjalankan perawatan kesuburan agar bisa meningkatkan kesempatan hamil. 

Selang setahun, Grace dan suami berhasil dikaruniai anak secara alami melalui rahim transplantasi. Sebenarnya, Grace dan suami telah diberikan pilihan oleh dokter untuk bisa memiliki anak melalui ibu pengganti atau adopsi. 

Namun keduanya ingin merasakan perjuangan untuk menjadi orangtua, termasuk menjalani proses kehamilan secara alami. 

Di usia 36 tahun, Grace berhasil melahirkan bayi perempuan melalui operasi caesar di rumah sakit Queen Charlotte, London. Bayi perempuan itu lahir pada tanggal 27 Februari 2025 dengan berat 2 kg. 

Grace dan suami menamakan anaknya dengan nama Amy Isabel. Nama Amy diambil dari nama adiknya Amy Purdie yang menyumbangkan rahimnya untuknya. 

Sedangkan nama Isabel diambil dari nama dokter bedah yang memimpin proses transplantasi rahimnya. 

Wah, inspiratif!