Jelita Ramlan Turun Berat Badan dari 160 Kg usai Melahirkan

- Jelita Ramlan mengalami kenaikan berat badan drastis setelah melahirkan dan pandemi, mencapai 160 kg.
- Ia menemukan solusi dengan menjalani prosedur LW Bariatrix Gastric berhasil turun hingga 87 kg.
- Perubahan Jelita tidak hanya berdampak pada berat badannya, tetapi juga secara fisik, mental, dan emosional.
Pembukaan cabang baru LIGHThouse Advanced di Kelapa Gading pada 27 Mei 2025 jadi momen penting dalam dunia layanan kontrol berat badan di Indonesia.
Founder dan CEO LIGHT Group dr. Grace Judio mengatakan “LIGHThouse Advanced hadir melengkapi dengan layanan surgical, menggunakan teknologi serta prosedur lebih advance yang didampingi dokter bedah spesialis, ahli medis profesional dengan komitmen untuk terus hadir di setiap langkah para pasien sejak sebelum hingga setelah tindakan selesai. Kami percaya bahwa penyediaan layanan yang komprehensif selain membuat pasien merasa aman dan nyaman dalam meraih hasil optimal, dukungan berkelanjutan pun menjadikan program di LIGHThouse Advanced berbeda dari klinik lainnya.”
Salah satu sorotan dalam acara ini adalah kehadiran Jelita Ramlan yang membagikan perjalanan transformasinya setelah menjalani prosedur LW Bariatrix Gastric Bypass.
Lewat kisah nyata Jelita, kita bisa melihat bahwa operasi bariatrik bukan sekadar soal berat badan, tapi juga tentang kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh.
Berikut Popmama.com ulas lima hal yang bisa dipelajari dari pengalaman Jelita Ramlan turun berat badan dari 160Kg usai melahirkan dengan metode LW Bariatrix Gastric.
1. Berat badan sempat tembus 160 kg usai melahirkan dan pandemi

Setelah menjalani masa kehamilan dan melewati pandemi, Jelita mengalami kenaikan berat badan yang drastis. Dalam siaran pers, Jelita mengungkapkan,
"Setelah kehamilan dan masa pandemi, berat badan saya sempat mencapai 160 kg. Saya sempat mencoba diet ketat dan berhasil turun ke 135 kg, tapi stagnan di situ."
Ia sudah mencoba berbagai cara mulai dari diet, suntik, bahkan berkonsultasi ke dokter gizi tapi hasilnya tidak bertahan lama.
2. Menemukan solusi lewat LW Bariatrix Gastric Bypass

Karena sudah merasa lelah dengan segala macam usaha diet dan metode suntik, Jelita akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur bariatrik di LIGHThouse Advanced.
"Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menjalani prosedur LW Bariatrix Gastric Bypass di LIGHThouse Advanced. Dalam waktu 6 bulan golden period, berat badan saya turun dari 130 kg ke 87 kg dan masih terus berlanjut secara progresif hingga saat ini."
Penurunan berat badan yang signifikan ini tidak hanya membuat tubuhnya lebih ringan, tetapi juga menghadirkan perubahan besar dalam hidupnya.
"Tapi lebih dari sekadar berat badan saya turun, saya merasa hidup saya berubah lebih sehat, mindset saya berubah menjadi lebih positif dan beraktivitas jadi lebih mudah, kepercayaan diri yang meningkat adalah bonus," katanya dalam press conference pembukaan LIGHThouse Advanced Clinic di Kelapa Gading, Rabu (28/5).
3. Lebih dari sekadar angka di timbangan

Jelita menekankan bahwa manfaat yang ia rasakan jauh melampaui angka di timbangan. Kini, ia merasa lebih aktif, ringan, dan punya energi lebih besar untuk mendampingi anaknya bermain.
"Dulu jalan 5 detik aja udah duduk. Sekarang diajak jalan ke Bandung, aku langsung gas," katanya sambil tersenyum.
4. Tantangan mental pasca-operasi tak bisa diremehkan

Meski secara fisik berhasil mengalami perubahan drastis, Jelita mengaku perjalanan pasca-operasi tetap memiliki tantangan, khususnya dari sisi mental.
"Bariatrik itu nggak gampang. Tempatnya (Red.lambung) udah dikecilin, tapi mata sama mulut nggak berubah," ujarnya.
Ia sempat mengalami masa-masa craving yang sulit dikendalikan, tapi bersyukur karena mendapat dukungan psikolog dari tim LIGHThouse yang menurutnya sangat penting dalam proses adaptasi ini.
5. Pendekatan holistik jadi kunci keberhasilan transformasi

Jelita merasakan betul bahwa keberhasilannya bukan hanya karena prosedur medis, tetapi karena dukungan menyeluruh dari tim yang mendampinginya.
Mulai dari konsultasi gizi, pendampingan psikologis, hingga komunitas yang suportif, semuanya berperan besar.
"Aku ngerasa kayak dianggap jadi keluarga. Emosiku naik turun, tapi mereka tangani dengan sabar," ungkapnya.
Pendekatan yang menyentuh aspek fisik, mental, dan emosional inilah yang membuat perubahan Jelita tidak hanya instan, tapi juga bertahan dalam jangka panjang.
Demikian informasi mengenai perjalanan sukses Jelita Ramlan turun berat badan dari 160 Kg usai melahirkan.
Cerita Jelita Ramlan membuktikan bahwa keberhasilan dalam menurunkan berat badan bukan sekadar soal operasi, tapi juga tentang dukungan menyeluruh dari tim yang memahami kebutuhan fisik dan mental pasien.