Patricia Gouw Jawab Cibiran Netizen soal Pumping ASI di Konser

- Patgouw melakukan pumping ASI di luar rumah sebisa mungkin, termasuk saat konser dan liburan
- Patgouw menolak stereotype tabu soal ibu menyusui dan pumping ASI, ingin melepas stigma tersebut
- Dukungan suami sangat penting dalam kelancaran menyusui, Daniel Bertoli menjadi partner yang mendukung penuh
Viral video Patricia Gouw saat ia pumping ASI di konser Lady Gaga di Singapura. Namun, di media sosial X hal itu justru menuai cibiran. Model yang akrab disapa Patgouw ini menjawab soal hal itu di video TikTok terbarunya.
"Memang pas aku baca kalau ASI penting banget buat anak. Aku tidak judge mama yang pakai susu formula. Zoe juga punya special condition jadi aku berjuang sekali untuk ASI, itu bener-bener aku perjuangin pas aku 2 minggu nggak keluar ASI-nya. Apapun akan aku usahakan itu," jelas Patgouw di video TikTok-nya.
Lebih lanjut, mama satu anak ini juga menjelaskan concern dirinya soal pumping yang harusnya bisa ibu menyusui lakukan dengan nyaman tetapi masih tabu. Padahal hal itu dilakukan tidak hanya untuk kesehatan si Kecil untuk mendapatkan ASI tetapi juga ibu menyusui itu sendiri.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai Patricia Gouw jawab cibiran netizen soal pumping ASI di konser.
1. Patgouw melakukan pumping ASI sebisa mungkin di luar rumah

Video berdurasi 7 menit lebih itu menjelaskan bagaimana perjalanan mengasihi Patgouw untuk anak pertamanya. Ia berusaha memberikan ASI eksklusif untuk si Kecil Zoe saat bekerja di luar atau melakukan aktivitas.
"Aku pumping ASI di manapun dan kapanpun. Pas konser Lisa, aku pompa. Pas ke Hongkong Disneyland, aku pompa, terus di Shanghai juga. Pas nikahan Kak Luna juga," tutur Patgouw.
Ada beberapa kondisi yang membuat Patgouw melakukan pumping secara rutin. Selain untuk stok susu anaknya, ketidaknyamanan penumpukan ASI di payudara juga memengaruhi.
2. Tidak mau terkena stereotype tabu soal ibu menyusui dan pumping ASI

Dalam penjelasannya juga Patgouw mendengar stereotype soal ibu menyusui di sekitarnya dan internet. Ia menyebut ingin melepas hal itu, tidak ingin menghakimi dan judge ibu menyusui saat melakukan pumping di tempat umum.
"Aku ingin breakthrough kalau menikah dan punya anak itu harus di rumah saja, nggak kemana-mana. Sejujurnya susah dan capek banget, pinggang pegel, harus pompa, harus di jam-jam unik, payudara naik 2-3 cup. Tapi well, I accepted dan embrace it," jelas Patgouw.
Baginya, seorang ibu akan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Dimana salah satu jalannya adalah melalui ASI yang diberikannya. Ia mendukung para mama untuk bisa percaya diri dengan perannya sebagai ibu menyusui.
"Menghakimi ibu-ibu saat pumping, but for me no way," tegasnya.
3. Dukungan suami penting untuk kelancaran menyusui

Kesuksesan ibu menyusui tentu tidak bisa lepas dari peran suami. Bagi Patgouw, Daniel Bertoli menjadi partner yang juga mendukungnya dalam menjalankan 'misi' ini.
Suaminya concern steril dan kondisi ASI untuk si Kecil dipengaruhi oleh ibu.
"Paksu bener-bener make sure ASI aku terjaga. Dia sampai beli cooler box gede untuk taro di hotel dan bisa pindah-pindah buat dibawa," jelas Patgouw.
Banyak momen Daniel yang menyemangati dirinya untuk terus melakukan hal ini. Karena jika ASI tidak di-pumping juga akan menimbulkan ketidaknyamanan untuk ibu menyusui. Kesadaran seperti ini perlu lebih banyak suami di luar sana tahu lho!
4. Setiap ibu punya perjuangan dalam mengasihi anaknya
Video itu juga menunjukkan cuplikan Patgouw yang membawa peralatan pumping ke manapun bahkan saat liburan. Ini menunjukkan kedisiplinannya untuk terus konsisten mengenai kebutuhan soal ASI untuk si Kecil.
"Setiap ibu perjuangan yang berbeda, this is my journey and everybody is different. Pumping more tiring memang dari DBF (direct breastfeeding). Ngomong soal kesterilan ASI, kalau memang nggak steril ya nggak akan aku kasih juga ke anak," tutur Patgouw.
5. Patgouw jawab soal tempat pumping, tidak asal juga

Sudah disinggung sebelumnya kalau sebagai ibu ia juga melihat situasi dan kondisi dirinya bisa pumping. Salah satu momen saat menghadiri acara after party di sebuah club, model kelahiran 14 Juli 1990 ini menyebut kalau ia tentu tidak akan pumping di sana.
"Klub di Indonesia bau rokok. Jadi aku mandi dulu, bersih-bersih dulu baru pumping. Aku juga nggak mungkin pumping di club di situasi banyak rokok, mending tunggu bersih dulu sekalipun (payudara) agak sakit," jelasnya.
Dari momen ini, kita bisa melihat bagaimana Patricia Gouw berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya dengan tetap memenuhi kebutuhan ASI.
Disisi lain, ia juga mampu menjaga keseimbangan sebagai ibu menyusui tanpa kehilangan jati dirinya sebagai individu yang aktif dan percaya diri.
Salut banget!