Rahasia Ajaib agar ASI Menyesuaikan Kebutuhan Bayi secara Alami

- Kebutuhan ASI menyesuaikan pertumbuhan bayi
- Kebutuhan perubahan ASI selama masa pertumbuhan dan ketika sakit
- Perbedaan komposisi ASI dari siang ke malam
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik yang dapat diberikan kepada bayi. ASI tidak hanya memberikan nutrisi, tetapi juga memberikan perlindungan dari berbagai infeksi dan penyakit. Namun, banyak Mama yang merasa cemas apakah produksi ASI mama sudah cukup untuk bayi.
Tahukah Mama, bahwa proses ini bergantung pada berbagai faktor, seperti frekuensi menyusui, kesehatan mama, dan pola makan. Penting bagi mama untuk mengetahui bagaimana tubuh mama bekerja untuk menghasilkan ASI sesuai kebutuhan bayi.
Berikut Popmama.com rangkum rahasia ajaib agar asi menyesuaikan kebutuhan bayi secara alami
1. Kebutuhan ASI menyesuaikan pertumbuhan bayi

Tahukah Mama, bahwa kebutuhan ASI si Kecil akan berubah seiring pertumbuhan. Tubuh mama akan secara otomatis mengubah komposisi ASI agar sesuai dengan kebutuhan gizi si Kecil yang semakin kompleks. Oleh karena itu, penting bagimana untuk tetap menyusui si Kecil hingga usia dua tahun atau seterusnya.
Dilansir dari Today’s Parent, payudara mama akan menghasilkan kolostrum yang kental dan kaya akan komponen imunologis seperti secretory immunoglobulin A (SIgA), yang melindungi bayi dari infeksi. Seiring waktu, ASI berubah menjadi susu matang yang lebih encer namun tetap mengandung nutrisi penting. Ketika bayi memasuki usia balita, volume ASI menurun, tetapi konsentrasi antibodi dan lemak meningkat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan emosional anak.
Menurut Canadian Paediatric Society & World Health Organization, Mama direkomendasikan untuk menyusui si Kecil hingga usia dua tahun dan seterusnya.
2. Kebutuhan perubahan ASI selama masa pertumbuhan dan ketika sakit

Ketika si Kecil sedang sakit, tubuh mama akan mampu mendeteksi perubahan dalam air liur bayi melalui puting. ASI mama secara otomatis akan memproduksi lebih banyak antibodi untuk membantu sistem imun bayi melawan infeksi.
Hal yang sama juga terjadi ketika si Kecil memasuki fase lonjakan pertumbuhan. ASI akan diproduksi dengan kandungan kalori dan nutrisi yang disesuaikan agar bayi bisa tumbuh dengan optimal.
Dilansir dari Today’s Parent Selama masa pertumbuhan atau ketika bayi sakit, frekuensi menyusu akan meningkat. Hal ini membantu meningkatkan kadar lemak dalam ASI. Selain itu, ketika bayi sakit, air liurnya dapat mengirim sinyal ke tubuh ibu untuk memproduksi antibodi spesifik terhadap penyakit tersebut. Ibu yang terpapar virus juga akan menghasilkan antibodi yang ditransfer ke bayi melalui ASI.
3. Perbedaan komposisi ASI dari siang ke malam

Komposisi ASI di pagi hari berbeda dari ASI di malam hari. Di pagi hari, ASI mengandung lebih banyak kortisol yang membantu bayi tetap terjaga dan aktif. Sedangkan pada malam hari, kandungan melatonin dalam ASI meningkat untuk membantu bayi lebih tenang dan tidur nyenyak.
Oleh karena itu, menyusui sangatlah penting bagi si Kecil. Hal ini dikarenakan perbedaan yang dapat membantu mengatur ritme sirkadian si Kecil dan mendukung pembentukan pola tidur yang sehat.
Dilansir dari National Library of Medicine, beberapa komponen esensial ASI secara sistematis bervariasi sepanjang hari dengan mengidentifikasi ASI sebagai krono-nutrisi di awal kehidupan.
4. Perubahan komposisi ASI saat si Kecil menyusui

Selama satu sesi menyusui, ASI yang keluar di awal dan akhir berbeda. ASI yang keluar di awal disebut foremilk, lebih encer dan kaya laktosa untuk menghilangkan rasa haus bayi. Sedangkan ASI yang keluar menjelang akhir disebut hindmilk, lebih kental dan kaya lemak untuk memberikan rasa kenyang serta energi tambahan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk membiarkan si Kecil menyusu sampai payudara terasa kosong agar si Kecil mendapatkan manfaat dari ASI secara keseluruhan. Kombinasi dari keduanya ini dapat membantu menjaga keseimbangan asupan gizi yang dibutuhkan bayi dalam satu kali menyusui.
Dilansir dari National Library of Medicine, hindmilk mengandung lebih banyak lemak, vitamin A dan E, dan kalori lebih tinggi daripada foremilk.
5. Perubahan warna ASI mulai dari kebiruan, kuning, hingga hijau

Warna ASI bisa berubah-ubah, mulai dari kuning pekat, putih susu, hijau, biru muda, hingga hitam. Tenang saja ma, hal ini tidak berbahaya bagi si Kecil. Perubahan warna ASI ini merupakan cerminan dari kandungan gizi di dalamnya.
Perubahan warna ASI yang terjadi biasanya dipengaruhi dengan obat-obatan atau makanan yang dikonsumsi Mama. Misalnya, ASI yang berwarna kehijauan bisa muncul karena Mama mengonsumsi sayuran berdaun hijau dalam jumlah banyak.
Dilansir dari Today’s Parent, warna ASI yang berubah-ubah seperti kebiruan, kuning, krem, dan oranye tidak berbahaya bagi si Kecil. Satu-satunya yang harus diperhatikan Mama adalah ketika ASI berwarna merah muda, merah atau berkarat, yang dapat mengindikasikan adanya darah dalam ASI mama. Hal ini bisa terjadi karena adanya luka pada puting atau masalah lain di payudara. Jika ini terjadi, Mama dapat pergi untuk memeriksa dan berkonsultasi dengan dokter.
6. Perubahan rasa ASI tergantung makanan yang dikonsumsi Mama

Selain berubah warna, ASI juga mengalami perubahan rasa tergantung pada makanan yang dikonsumsi oleh Mama. Hal ini dapat membantu si kecil dalam mengenali berbagai rasa melalui makanan yang dikonsumsi Mama.
Dilansir dari National Library of Medicine, bayi dapat mendeteksi rasa yang ditularkan melalui makanan dalam ASI sebagaimana dibuktikan oleh respons yang berbeda terhadap rasa yang sebelumnya telah mereka rasakan melalui ASI jika dibandingkan dengan bayi yang sebelumnya tidak pernah merasakannya.
Itu dia, rangkuman dari rahasia ajaib agar asi menyesuaikan kebutuhan bayi secara alami



















