- Bibir sumbing
- Lahir prematur
- Berat badan lahir rendah
- Keguguran
- Pertumbuhan yang buruk di dalam rahim
Beda Asam Folat dan Asam Sulfat, Ibu Hamil Perlu Tahu!

Baru-baru ini masyarakat dibuat heboh karena pernyataan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Ia menyebutkan bahwa ibu hamil perlu asam sulfat untuk mencegah stunting.
Suami dari Selvi Ananda ini kemudian mengaku kalau pernyataannya tersebut keliru. Gibran lalu mengoreksi bahwa zat yang dimaksud dari pernyataannya adalah asam folat, bukan asam sulfat.
Perlu diketahui, asam folat dan asam sulfat merupakan dua zat yang berbeda dengan kandungan yang juga jauh berbeda.
Melansir Centre for Disease Control and Prevention, asam sulfat merupakan zat korosif yang merusak kulit, mata, gigi, dan paru-paru. Karena zat ini berbahaya, paparan asam sulfat dapat menyebabkan kematian.
Berbeda dengan asam folat yang merupakan jenis vitamin B9 yang sering ditemukan pada kacang-kacangan dan sayur-mayur. Asam folat sangat disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena memiliki segudang manfaat.
Berikut Popmama.com telah merangkum beda asam sulfat dengan asam folat agar Mama tidak keliru. Simak, yuk, Ma!
Asam Folat merupakan Vitamin untuk Ibu Hamil

Asam folat atau vitamin B9 merupakan jenis vitamin B kompleks yang biasa ditemukan di kacang-kacangan, sayur-mayur, buah-buahan, dan gandum. Ada banyak sekali manfaat asam folat untuk ibu hamil.
Ketika diminum sebelum dan selama kehamilan, asam folat dapat melindungi bayi dari beberapa kondisi berikut:
Selain mencegah kondisi di atas, asam folat juga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Asam folat juga dapat membantu tabung saraf bayi berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang.
Takaran Konsumsi Asam Folat untuk Ibu Hamil

Asam folat yang dikonsumsi oleh ibu hamil berbeda-beda di setiap masa kehamilan. Setidaknya ibu hamil yang masih ada di usia produktif harus mengonsumsi asam folat setidaknya 400 mcg per hari.
Menginjak bulan keempat hingga bulan kesembilan, ibu hamil disarankan untuk meningkatkan konsumsi asam folat harian, yakni sebanyak 600 mcg per hari. Dosis ini juga berubah ketika Mama telah melahirkan.
Setelah melahirkan, Mama disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 500 mcg, untuk mendukung pemberian ASI bagi si Kecil.
Namun untuk Mama yang telah melahirkan sebelumnya dengan pengalaman neural tube effect, sebaiknya mengonsumsi asam folat sebanyak 4000 mcg per hari untuk kehamilan selanjutnya. Dosis ini berlanjut hingga tiga bulan pertama kehamilan.
Apa Itu Asam Sulfat?

Asam sulfat (H2SO4) adalah zat korosif yang kandungannya sangat berbahaya bagi tubuh manusia tergantung pada tingkat paparannya. Asam sulfat ini umumnya ditemukan di tempat industri.
Kegunaan asam sulfat jauh berbeda dengan asam folat. Asam sulfat digunakan untuk memproduksi bahan kimia seperti peledak, lem, memurnikan minyak bumi, menyembuhkan logam, juga ditemukan pada aki mobil berbahan dasar timbal.
Jika sampai terpapar pada tubuh manusia dalam jumlah yang banyak, asam sulfat dapat merusak kulit, mata, gigi, paru-paru, bahkan paparan dalam jumlah tinggi sampai menyebabkan kematian.
Bahaya Asam Sulfat untuk Ibu Hamil

Asam sulfat merupakan zat kimia yang sifatnya korosif dan berbahaya. Untuk Mama yang sedang mengandung, sebaiknya jauhi barang, benda atau tempat yang sekiranya mengandung zat berbahaya ini.
Paparan yang timbul dari zat asam sulfat ini tidak hanya membahayakan Mama tapi juga si Kecil yang masih berada di dalam kandungan. Paparan yang timbul dari asam sulfat dapat menimbulkan kecacatan pada bayi.
Jika jumlah paparan asam sulfat pada ibu hamil semakin meningkat, risiko kehamilan yang ditanggung akan semakin besar untuk Mama dan si Kecil. Asam sulfat dapat merusak organ-organ pada tubuh dan lebih fatal menyebabkan kematian.
Jadi, sekarang Mama sudah tahu, kan, apa beda asam folat dan asam sulfat. Ingat, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat selama masa kehamilan hingga usai melahirkan karena kandungan yang diberikan vitamin B9 ini sangat kaya akan manfaat.
Sebaliknya, ibu hamil harus menjauhi zat yang mengandung asam sulfat karena berbahaya bagi kesehatan dirinya dan janin.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat, Ma!

















