5 Fakta Risiko Asma Saat Hamil, Mama sudah Tahu?

Ternyata asma berakibat pada pernapasan sang janin di dalam kandungan

24 Maret 2020

5 Fakta Risiko Asma Saat Hamil, Mama sudah Tahu
parenting.firstcry.com

Saat hamil sebenarnya banyak perubahan hormon yang terjadi, diantaranya memengaruhi paru-paru.

Tanpa riwayat sebelumnya, penyakit asma merupakan penyakit yang bisa muncul secara tiba-tiba pada ibu hamil. Gejalanya mulai dari sesak napas, nyeri dada, dan batuk-batuk. Bukan hanya itu saja, kerap ibu hamil juga mengalami asma. 

Meski penyebab asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang kerap memicunya seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus hingga terpapar zat kimia.

Berikut 5 risiko penyakit asma bagi ibu hamil yang perlu Mama ketahui. Yuk, simak ulasannya dari Popmama.com :

1. Bayi kekurangan asupan oksigen dan memengaruhi perkembangannya

1. Bayi kekurangan asupan oksigen memengaruhi perkembangannya
Freepik/Pressfoto

Saat dalam kandungan, bayi bergantung pada persediaan oksigen dalam darah Mama agar tetap sehat dan berkembang dengan sempurna.

Tapi sayangnya jika ibu hamil terserang asma, maka kandungan oksigen dalam darah menjadi berkurang. Hal ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan pada sang janin.

Seperti yang dikatakan oleh Mayo Clinic, bahwa lebih baik ibu hamil meminum obat asma daripada mengalami serangan asma di masa kehamilannya.

Jika ibu hamil kesulitan bernapas, dokter akan meresepkan obat khusus dengan dosis paling tepat. Segeralah minum obatnya sesuai resep.

Editors' Pick

2. Bayi lahir prematur memengaruhi kesehatan jangka panjang

2. Bayi lahir prematur memengaruhi kesehatan jangka panjang
Unplash/Christian Bowen

Saat janin kekurangan mendapatkan asupan oksigen karena sang ibu terserang asma, maka bisa menyebabkan persalinan prematur sebelum usia 37 minggu.

Bayi yang lahir prematur punya risiko gangguan kesehatan jangka panjang seperti autisme, cacat intelektual, cerebral palsy, masalah paru-paru, gangguan penglihatan dan pendengaran.

Bayi prematur setelah 7 bulan biasanya memerlukan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU) rumah sakit.

HealthLinkBC mengatakan, apabila ibu hamil tidak mengontrol asma di masa kehamilannya dengan baik mungkin dapat berisiko bayi lahir prematur.

3. Bayi lahir dengan berat badan di bawah rata-rata

3. Bayi lahir berat badan bawah rata-rata
familyeducation.com

Saat hamil, asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kelahiran bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.

Biasanya dokter menyebutnya memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) yang memiliki berat badan kurang dari 2500gr (2,5 kg).

Hal ini terjadi karena oksigen yang diperlukan untuk proses perkembangan bayi asupannya tidak maksimal.

Dilansir dari eMedicineHealth bahwa risiko asma pada ibu hamil lebih mungkin melahirkan bayi yang kecil atau kurang berat badannya, sehingga membutuhkan rawat inap yang lebih lama setelah ia lahir.

4. Mengalami morning sickness yang berlebihan di saat hamil

4. Mengalami morning sickness berlebihan saat hamil
happyfamilyorganics.com

Kehamilan adalah waktu yang menyenangkan.

Tapi jika sang ibu mengalami asma di masa kehamilannya, maka bisa menyebabkan beberapa masalah seperti morning sickness yang berat.

Kurangnya pemasukan oksigen ini bisa terjadi karena penyakit asma yang menyebabkan sang ibu menjadi sesak napas.

Dikutip dari Healthline, bahwa asma yang tidak terkontrol membuat ibu hamil berisiko lebih tinggi terhadap beberapa komplikasi termasuk morning sickness yang berbahaya bagi ibu dan bayi.

5. Preeklampsia yang gejalanya memiliki tingginya tekanan darah

5. Preeklampsia gejala memiliki tinggi tekanan darah
Freepik/Jcomp

Asma adalah kondisi paru-paru kronis. Jika saat hamil Mama terserang asma, maka dapat berdampak pada risiko yang lebih tinggi seperti preeklampsia.

Biasanya preeklampsia terjadi karena ada gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan plasenta, sehingga mengganggu aliran darah sang ibu dan bayi di dalam kandungan.

Sementara plasenta membutuhkan pasokan aliran darah yang besar dan konstan.

Namun pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia biasanya ditandai dengan tingginya tekanan darah mencapai 140/90 mmHg dan penurunan fungsi organ ginjal maupun hati.

Menurut Medical News Today, bahwa asma dapat memengaruhi kehamilan dengan peningkatan risiko preeklampsia yang dapat berbahaya bagi ibu dan janinnya.

Segeralah berkonsultasilah ke dokter kandungan untuk membantu meringankan gejala selama serangan asma.

Demikianlah 5 bahaya asma pada ibu hamil yang perlu Mama ketahui. Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang terus memburuk, maka ibu hamil harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit.

Baca juga:

The Latest