- Mengurangi penurunan kognitif
- Rentang hidup lebih panjang
- Hasil pendidikan yang lebih baik untuk anak-anaknya.
Hamil di Usia 40 Tahun, Ini Manfaat dan Risikonya

Sebagai calon orangtua, Mama dan suami mungkin akan melakukan pertimbangan ketika berencana untuk memiliki anak. Dua hal yang menjadi pertimbangan adalah kesiapan secara emosi dan finansial.
Karena pertimbangan tersebut, sebagian perempuan pun menunda kehamilan hingga memasuki usia 40 tahun.
Namun, perlu dipahami bahwa mengandung pada usia 40 itu tidak mudah, Ma. Sebelum memulai program hamil, simak dulu penjelasan Popmama.com tentang hamil di usia 40 tahun.
Semoga ulasan berikut ini bisa membantu Mama dan suami dalam membuat keputusan.
Manfaat dan Risiko Hamil di Usia 40 Tahun

Melansir dari laman Webmd dalam satu siklus menstrusi hanya 1 dari 10 perempuan yang akan mendapatkan kehamilan begitu memasuki usia 40 tahun. Artinya, dalam 1 tahun, potensi perempuan untuk hamil hanya 44 persen. Hal tersebut berkaitan dengan jumlah sel telur ovarium yang menurun.
Meski demikian, sebagian perempuan di berbagai belahan dunia hamil ketika memasuki usia 40 tahun dan melahirkan bayi secara sehat.
Mama perlu mengetahui apa saja manfaat dan risiko hamil di usia 40 tahun. Penjelasannya bisa disimak pada ulasan berikut ini, ya.
Manfaat Hamil di Usia 40 Tahun

Kehamilan di usia 40 tahun memberikan manfaat dari segi kesehatan psikologis. Pada usia tersebut, calon mama telah membangun karier dan dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk buah hati.
Selain itu, hamil pada usia yang lebih matang juga dipercaya bisa memberikan beberapa manfaat, seperti:
Hamil pada usia matang juga dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional perempuan. Studi dalam Annual Review of Clinical Psychology menyebutkan bahwa kurangnya stres dan meningkatnya hubungan berkualitas dapat menurunkan risiko depresi pasca persalinan, Ma. Meski demikian, studi tersebut tidak terbatas pada usia tertentu
Risiko Hamil di Usia 40 Tahun

Sayangnya, risiko dari kehamilan pada usia 40 tahun dikatakan lebih banyak dibanding manfaatnya. Menurut dr. Vetta Fegitalasky, Sp.OG, hamil di usia 40-an dapat meningkatkan potensi komplikasi karena kondisi tubuh yang secara umum sudah menurun.
Kehamilan pada usia senior berpotensi mengalami kondisi medis. Seperti endometriosis, fibroid rahim, dan gangguan tuba falopi. Selain itu, risiko komplikasi kehamilan pun meningkat, contohnya berupa beberapa hal berikut:
- Tekanan darah tinggi
- Preeklamsia
- Diabetes gestasional
Tak hanya pada ibu hamil, risiko masalah kesehatan pun berpotensi terjadi pada janin. Risiko bagi janin antara lain:
- Lahir dengan kelainan genetik
- Bayi lahir dengan berat badan berlebih
- Terjadi plasenta previa atau plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks dan meningkatkan pendarahan
- Keguguran atau bayi lahir mati. Pada usia 40 tahun, 27 persen kehamilan berakhir keguguran. Persentase tersebut lebih tinggi dibanding kehamilan pada usia 30 tahun yang hanya berpotensi 16 persen
- Kelahiran dengan operasi caesar.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang manfaat dan risiko hamil di usia 40 tahun. Diskusikan juga dengan dokter yang menangani Mama, ya!
Semoga informasi ini bisa membantu Mama dalam membuat keputusan.



















