Batu empedu: Perubahan tubuh selama kehamilan dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu, yang ditandai dengan nyeri di bagian kanan atas perut, mual, dan gejala lainnya.
Preeklamsia: Komplikasi kehamilan ini ditandai dengan tekanan darah yang sangat tinggi, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, sesak napas, mual, dan penurunan frekuensi buang air kecil.
Radang usus buntu: Ibu hamil juga berisiko mengalami radang usus buntu, yang umumnya ditandai dengan nyeri perut sebelah kanan, mual, muntah, dan demam.
8 Penyebab Perut Bagian Bawah Sakit saat Hamil Trimester 1
Sakit perut bagian bawah aat hamil adalah suatu kondisi yang sering dirasakan oleh sebagian Mama. Pada keluhan ini, umumnya perut ibu hamil akan terasa tertarik sehingga menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah.
Meski nyeri hanya berlangsung beberapa detik, tetapi kondisi ini bisa terjadi secara berulang. Rasa sakit yang muncul membuat ibu hamil merasakan ketidaknyamanan hingga menimbulkan kecemasan.
Berikut Popmama.com telah rangkum mengenai penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil trimester 1. Yuk, kita simak bersama, Ma!
1. Peregangan ligamen
Saat kehamilan trimester pertama, rahim mulai berkembang dan membutuhkan lebih banyak ruang sehingga ligamen di sekitar rahim ikut meregang.
Peregangan ligamen ini bisa menyebabkan rasa nyeri atau sakit pada perut bagian bawah, seperti yang dijelaskan oleh dr. Jessica Octaviani, Sp.OG melalui unggahan reels Klinik KS Women and Children di Instagram @kehamilansehat.
Nyeri akibat peregangan ligamen biasanya terasa seperti sensasi tajam yang menusuk, terutama saat ibu hamil tiba-tiba mengubah posisi tubuh atau sedang batuk.
2. Gas berlebihan dan kembung
Saat hamil, tubuh mama mengalami peningkatan hormon progesteron yang bisa memperlambat kerja otot-otot saluran pencernaan.
Akibatnya, gas menjadi terperangkap dan menimbulkan rasa kembung atau sakit, terutama di bagian bawah perut.
Rahim yang mulai membesar juga memberi tekanan tambahan pada sistem pencernaan, sehingga rasa tidak nyaman bisa semakin terasa pada ibu hamil.
Untuk membantu meredakan gejala, Mama bisa mengatasinya dengan makan dalam porsi kecil tapi sering, serta hindari makanan atau minuman yang memicu gas.
3. Kram perut
Kram ringan di perut bagian bawah bisa muncul saat embrio mulai menempel di dinding rahim pada awal kehamilan. Sensasi ini seringkali mirip dengan kram saat menstruasi dan wajar dirasakan oleh ibu hamil.
Ketika rahim membesar, ligamen dan otot di sekitarnya juga ikut meregang, menimbulkan rasa tidak nyaman. Mama bisa mengompres bagian perut yang terasa nyeri dengan air hangat untuk meredakan gejalanya.
4. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan salah satu kondisi serius yang bisa menyebabkan kram atau nyeri hebat di perut bagian bawah pada ibu hamil.
Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan berkembang di luar rahim, seperti di saluran tuba falopi.
Gejalanya bisa berupa nyeri tajam di area panggul, pendarahan ringan dari vagina, pusing, lemas, hingga rasa nyeri di bahu. Jika Mama mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
5. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah salah satu keluhan yang cukup umum dialami oleh ibu hamil. Gejalanya meliputi rasa nyeri saat buang air kecil, perubahan warna urine, serta terkadang disertai demam.
Peningkatan hormon progesteron saat hamil membuat otot saluran kemih lebih rileks dan memperlambat aliran urine. Dengan tekanan rahim yang semakin membesar, risiko terkena infeksi saluran kemih pun menjadi lebih tinggi.
Untuk mencegahnya, Mama dianjurkan minum air putih yang cukup dan menjaga kebersihan area intim. Jika gejala terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter agar penanganan bisa dilakukan lebih awal.
6. Masalah pencernaan
Perubahan hormon selama kehamilan juga mempengaruhi sistem pencernaan ibu hamil, yang menyebabkan otot-otot saluran pencernaan menjadi lebih rileks. Hal ini membuat gerakan usus dan lambung menjadi lebih lambat, yang bisa menyebabkan nyeri pada perut.
Sembelit bisa membuat perut terasa kembung dan tidak nyaman. Penyebabnya bisa karena kurang cairan, rendahnya asupan serat, atau kurang bergerak.
Untuk mengatasi keluhan ini, Mama disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah, serta tetap aktif dengan gerakan ringan. Selain itu perbanyak asupan cairan dengan minum air putih.
7. Tanda alami keguguran
Sakit perut bagian bawah pada trimester pertama kehamilan, bisa menjadi tanda keguguran, terutama jika disertai pendarahan atau kram yang parah. Pendarahan yang muncul bisa berwarna cokelat atau merah terang, dan terkadang diikuti oleh gumpalan jaringan yang keluar dari vagina.
Selain itu, tanda-tanda kehamilan yang tiba-tiba berkurang juga perlu diperhatikan, seperti hilangnya nyeri payudara atau mual di pagi hari, serta kontraksi yang terasa setiap 5-20 menit. Sangat penting bagi Mama untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika merasa mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
8. Kondisi kesehatan serius
Meskipun sebagian besar penyebab sakit perut bagian bawah pada trimester pertama kehamilan tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang bisa menandakan masalah kesehatan yang serius, seperti:
Nah, itu dia rangkuman mengenai beberapa penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil trimester 1. Jika mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter, ya, Ma.
