5 Fakta Vaginosis Bakterialis, Adakah Pengaruhnya Terhadap Kesuburan?

Waspada, vaginosis bakterialis termasuk jenis peradangan pada vagina

6 Juli 2021

5 Fakta Vaginosis Bakterialis, Adakah Pengaruh Terhadap Kesuburan
Freepik/master1305

Tentunya, perawatan organ intim dapat menjaga organ kewanitaannya tetap sehat dan mencegah munculnya berbagai masalah. Ini termasuk keputihan dan vaginosis bakterialis.

Vaginosis bakterialis sendiri merupakan jenis peradangan vagina yang disebabkan oleh kelebihan jumlah pertumbuhan bakteri.

Umumnya, yang paling mungkin mendapatkan vaginosis bakterialis adalah perempuan dari segala usia. 

Mengenai hal tersebut, Popmama.com berikan informasi 5 fakta vaginosis bakterialis:

1. Apa itu vaginosis bakterialis?

1. Apa itu vaginosis bakterialis
Freepik/tirachardz

Biasanya, vaginosis bakterialis termasuk jenis peradangan vagina. Ini disebabkan pergeseran dari bakteri sehat ke bakteri tidak sehat di mikrobioma vagina.

Pada perempuan usia produktif, vaginosis bakterialis pun merupakan salah satu penyakit yang cukup sering menyebabkan keputihan.

Vaginosis bakterialis terjadi karena kelebihan bakteri Gardnerella vaginalis, Bacteroides dan Peptococcus. Ketiga bakteri ini akan bersimbiosis dan menimbulkan gejala.

Pergeseran mikrobioma vagina akan menyebabkan siklus di tubuh menjadi kacau sampai vagina menemukan keseimbangan lagi. Artinya, vagina tetap sangat rentan terhadap infeksi.

Editors' Pick

2. Apakah pengaruhnya terhadap kesuburan?

2. Apakah pengaruh terhadap kesuburan
Freepik

Sebenarnya, vaginosis bakterialis sering mengubah kimia keseimbangan pH di vagina dan tidak mempengaruhi konsepsi.

Namun bisa berhubungan dengan peningkatan risiko keguguran pada trimester pertama. Terutama pada perempuan yang menjalani fertilisasi in vitro, yaitu terlepas dari faktor risiko lainnya.

Dilansir dari Parents, bakteri itu sendiri tidak mencegah kehamilan. Tetapi bisa terjadi kerusakan yang disebabkan oleh infeksi karena tidak diobati.

Tanpa perawatan yang tepat, vaginosis bakterialis selama kehamilan dapat meningkatkan risiko penyakit radang panggul, kehamilan ektopik dan infertilitas.

3. Apa saja gejala dari vaginosis bakterialis?

3. Apa saja gejala dari vaginosis bakterialis
Freepik/Racool_studio

Kebanyakan perempuan, biasanya saat terkena vaginosis bakterialis tidak mengalami gejala apa-apa. 

Dikutip dari MayoClinic, tanda dan gejala vaginosis bakterialis mungkin terjadi keputihan encer hingga bau vagina. Selain itu, juga mengalami rasa gatal pada vagina dan sensasi terbakar saat buang air kecil.

Jika kamu memiliki salah satu gejala di atas, maka bisa saja mengalami infeksi vagina. Tetapi apakah kamu menderita BV atau infeksi jamur, ini tergantung pada hasil tes laboratorium yang mengidentifikasi kultur genital.

Untuk mengetahuinya, dokter akan mengambil sampel cairan untuk diperiksa di bawah mikroskop.

4. Bagaimana pengobatan vaginosis bakterialis?

4. Bagaimana pengobatan vaginosis bakterialis
Freepik

Sebenarnya, perawatan standar vaginosis bakterialis dengan antibiotik adalah untuk membunuh bakteri berbahaya di area vagina.

Diwartakan dari CDC, perawatan dianjurkan pada perempuan dengan gejala vaginosis bakterialis. Sedangkan manfaat terapi pada perempuan yang tidak hamil adalah meredakan gejala dan tanda infeksi di area vagina. 

Pengobatan dengan antibiotik seperti metronidazol dan Clindamycin, tablet ini bisa diminum atau ditempatkan di vagina dalam bentuk krim.

Selain itu, Tinidazole juga termasuk obat antibiotik berbentuk tablet dan diberikan jika muncul efek samping akibat menggunakan metronidazole.

5. Bagaimana pencegahan vaginosis bakterialis?

5. Bagaimana pencegahan vaginosis bakterialis
Freepik/Racool_studio

Sebenarnya ada langkah-langkah yang dapat menurunkan risiko vaginosis bakterialis, yakni:

  • Menjaga keseimbangan bakteri vagina. Gunakan air hangat untuk membersihkan bagian luar vagina tanpa menggunakan sabun. Selalu usap dari depan ke belakang dari vagina hingga anus. 

  • Menjaga agar area tersebut tetap sejuk dengan mengenakan celana dalam berbahan katun dan tidak mencucinya memakai sabun berbahan kimia yang keras.

  • Tidak mengganggu keseimbangan bakteri baik dan berbahaya di vagina. Sebab ini dapat meningkatkan risiko vaginosis bakterialis.

  • Jika pasangan menderita vaginosis bakterialis, mungkin sangat dianjurkan memakai perlindungan daat berhubungan seks. Tujuannya agar dapat menurunkan risikonya.

Demikianlah 5 fakta mengenai vaginosis bakterialis. Biasanya dokter akan memeriksa tingkat keasaman (pH) pada vagina ya, Ma.

Baca juga:

The Latest