Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Menunda Kehamilan karena Karier bisa Memengaruhi Kesuburan, Ini Kata Dokter!

Menunda Kehamilan karena Karier, Apa Risikonya.jpg
Freepik.com/Freepik
Intinya sih...
  • Menunda kehamilan demi karier adalah pilihan pribadi yang sah dan tidak harus menjadi sumber tekanan sosial.
  • Kesuburan perempuan menurun setelah usia 30 tahun, sehingga penting untuk merencanakan kehamilan dengan baik dan matang.
  • Risiko medis seperti penurunan kualitas sel telur dan peningkatan risiko komplikasi kehamilan mungkin muncul saat kehamilan ditunda terlalu lama.

Di tengah dunia yang terus bergerak cepat, banyak pasangan khususnya perempuan yang memilih untuk lebih fokus pada pengembangan karier sebelum memulai keluarga.

Keputusan ini tidak jarang dilandasi oleh keinginan untuk mencapai stabilitas finansial, pencapaian profesional, atau bahkan kesiapan mental yang lebih matang.

Namun, keputusan untuk menunda kehamilan karena karier tidak selalu mudah. Di balik manfaatnya, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu dipikirkan, terutama terkait dengan faktor biologis dan kesehatan reproduksi.

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk memahami segala risiko dan menyiapkan langkah antisipatif sejak dini.

Nah, bagi kamu yang memilih untuk menunda kehamilan karena karier, sebaiknya simak terlebih dahulu informasi dari Popmama.com berikut ini!

1. Bolehkah menunda kehamilan karena karier?

Menunda Kehamilan karena Karier, Apa Risikonya (1).jpg
Freepik.com/rawpixel.com

Menunda kehamilan demi karier adalah pilihan pribadi yang sah dan tidak seharusnya menjadi sumber tekanan sosial. Saat ini, banyak perempuan yang ingin memaksimalkan potensi profesionalnya sebelum mengambil peran sebagai orangtua.

Bahkan, selain alasan karier, banyak juga pasangan yang menunda kehamilan karena belum merasa siap secara finansial, emosional, atau mental.

Kamu perlu tahu bahwa, keputusan ini bukanlah sesuatu yang salah. Justru, dengan perencanaan matang, kehamilan bisa dijalani dengan lebih tenang dan optimal. 

Namun, yang terpenting adalah memahami konsekuensi medis dan mempersiapkan diri sedini mungkin, baik dari sisi fisik maupun mental.

2. Dokter sebut menunda kehamilan berisiko terhadap kesuburan

Dokter Windy Cahya Setya Putrianti, MARS, dari JWCC Asih..jpg
Popmama.com/ayu

Dokter Windy Cahya Setya Putrianti, MARS, dari JWCC Asih mengungkapkan bahwa, kesuburan perempuan menurun setelah usia 30 tahun. Meski masih ada peluang untuk bisa hamil, tetap ada risiko yang perlu diwaspadai, sehingga penting untuk merencanakan kehamilan dengan baik dan matang. 

“Secara biologis, kesuburan wanita mulai menurun setelah usia 30 tahun dan semakin signifikan setelah usia 35 tahun. Meski peluang hamil masih ada, kualitas dan kuantitas sel telur menurun. Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang juga bisa memengaruhi kestabilan hormon, sehingga penting untuk merencanakan kehamilan dengan matang,” jelas dr. Windy  saat wawancara langsung bersama Popmama pada Jumat (20/6/2025). 

3. Risiko menunda kehamilan di usia 30an

Menunda Kehamilan karena Karier, Apa Risikonya (2).jpg
Freepik.com/drobotdean

Meski menunda kehamilan bukan hal tabu, kamu perlu tahu bahwa usia tetap berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi, terutama bagi perempuan.

Penelitian dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan bahwa, kesuburan perempuan cenderung menurun secara signifikan setelah usia 32 tahun dan semakin menurun tajam setelah usia 35 tahun.

Berikut ini beberapa risiko medis yang mungkin muncul saat kehamilan ditunda terlalu lama:

  • Penurunan kualitas dan kuantitas sel telur. Seiring bertambahnya usia, tubuh menghasilkan lebih sedikit sel telur dan kualitasnya juga menurun, sehingga peluang kehamilan bisa berkurang.

  • Ketidakseimbangan hormon. Perubahan kadar hormon, khususnya estrogen dan progesteron, dapat mengganggu proses ovulasi dan siklus menstruasi.

  • Peningkatan risiko komplikasi kehamilan. Kehamilan di usia 35 tahun ke atas lebih rentan terhadap komplikasi seperti diabetes gestasional, hipertensi, hingga preeklampsia.

  • Risiko keguguran lebih tinggi. Studi menunjukkan bahwa, usia lanjut dapat meningkatkan risiko keguguran karena faktor genetik dan perubahan struktur rahim.

  • Kesuburan pasangan pria juga menurun. Meski lebih lambat, pria juga mengalami penurunan kualitas sperma seiring usia, yang bisa berdampak pada keberhasilan proses pembuahan.

4. Apa yang perlu diperhatikan saat menunda kehamilan di usia 30-an?

Ini Peran Kesehatan Mental dalam Program Hamil yang Sering Diabaikan.jpg
Freepik.com/Freepik

Jika kamu memutuskan untuk menunda kehamilan hingga usia 30-an, tentu tidak masalah.

Namun, ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan, agar kesehatan reproduksi tetap terjaga dan tubuh tetap siap ketika tiba waktunya memiliki anak di kemudian hari. 

  • Rutin periksa kesehatan reproduksi. Konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai kondisi rahim, sel telur, dan hormon reproduksi. Pemeriksaan seperti AMH (Anti-Mullerian Hormone) bisa memberikan gambaran cadangan sel telur.

  • Pertimbangkan opsi pembekuan sel telur (egg freezing). Teknologi ini bisa menjadi pilihan untuk menjaga peluang kehamilan di masa depan, terutama jika menunda hingga usia 35 tahun ke atas.

  • Jaga pola hidup sehat. Gaya hidup seperti olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan bernutrisi, serta menghindari alkohol dan rokok sangat penting untuk menjaga kesuburan.

  • Pertahankan komunikasi dengan pasangan. Diskusikan rencana jangka panjang dengan pasangan. Keputusan menunda kehamilan sebaiknya dilakukan bersama agar sama-sama kamu dan pasangan lebih siap secara fisik dan mental.

  • Pertimbangkan waktu ideal secara medis. Menurut WHO, usia terbaik untuk hamil secara biologis adalah antara 20–34 tahun. Ini bukan batasan mutlak, tapi bisa menjadi referensi untuk perencanaan kehamilan yang lebih sehat.

Menunda kehamilan karena karier adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari hak setiap individu. 

Namun, kamu tetap perlu memahami risiko yang menyertainya, terutama jika menunda hingga usia 30-an ke atas. 

Dengan perencanaan yang matang dan pemahaman yang cukup, impian membangun keluarga tetap bisa berjalan seiring dengan pencapaian karier.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us