Memasuki Kehamilan Trimester Dua, Lakukan 7 Pengecekan Medis Berikut!

Jangan sampai lewatkan semua tahapan pengecekan dari dokter ya, Ma!

6 Juli 2018

Memasuki Kehamilan Trimester Dua, Lakukan 7 Pengecekan Medis Berikut
yourdoctors.online

Setelah melewati fase dimana Mama mengalami mual dan muntah yang hebat, maka saatnya Mama merasakan fase yang lebih menyenangkan, yaitu kehamilan trimester kedua.

Jika sebelumnya Mama sudah melakukan pemeriksaan kehamilan trimester pertama, maka bisanya dokter juga akan melanjutkannya dengan pemeriksaan kehamilan trimester kedua. 

Pemeriksaan ini bisa dilakukan saat usia kehamilan memasuki minggu ke 16-24. Tujuannya adalah untuk memantau kondisi Mama dan janin yang dikandung. 

Meskipun memasuki fase yang lebih santai, namun ternyata pada trimester kedua, ibu hamil rentan mengalami gangguan kesehatan. 

Misalnya seperti diabetes, hipertensi atau ganggaun jantung. Hal ini ditimbulkan akibat produksi hormon yang mulai tidak seimbang. Sehingga akan ada banyak perubahan-perubahan dalam tubuh ibu hamil.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum 7 pengecekan medis yang penting untuk Mama lakukan pada trimester kedua kehamilan.

Ini dia daftarnya!

1. Pemeriksaan berat badan

1. Pemeriksaan berat badan
groupon.com

Pemeriksaan pertama adalah pengukuran berat badan ibu hamil. Normalnya, berat badan ibu hamil akan mengalami penambahan sekitar 7-16 kg. 

Hal ini dipengaruhi oleh bobot janin yang dikandung, pembesaran ukuran payudara, plasenta, fetus, adanya cairan ketuban, pembesaran rahim dan penambahan darah. 

Namun, apabila berat badan ibu hamil tidak mengalami kenaikan, maka tandanya Sang Ibu menderita kurang gizi atau kemungkinan mengidap penyakit tertentu. 

Beda halnya bila terdapat pertambahan berat badan melebihi 13 kg. Jika sudah begitu, biasanya dokter akan menyarankan ibu hamil untuk membatasi konsumsi makanan berlemak dan karbohidrat tinggi.

2. Pemeriksaan tekanan darah

2. Pemeriksaan tekanan darah
apiaryproject.org

Pemeriksaan kehamilan trimester kedua berikutnya adalah pemeriksaan tekanan darah. Biasanya ibu hamil akan mengalami penurunan tekanan darah di usia kehamilan trimester kedua.

Namun penurunanya tidak boleh dibawah 90/60 mmHg. Apabila tekanan darah turun dari batas tersebut, maka bisa berakibat pada gangguan kesehatan ibu hamil dan janin. 

Penurunan yang terjadi dapat mengganggu fungsi organ-organ tubuh karena sirkulasi darah yang tidak lancar. 

Selain itu, nutrisi yang disalurkan ke plasenta juga akan mengalami penurunan, sehingga meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan mengidap keterlambatan tumbuh kembang.

Dalam kondisi lebih serius, hal tersebut dapat memicu kematian janin dalam rahim.

Editors' Pick

3. Pemeriksaan USG

3. Pemeriksaan USG
Pxhere/DMC FZ150

Pemeriksaan USG (ultrasonografik) merupakan pemeriksaan yang wajib dilakukan pada ibu hamil trimester kedua.

Tujuan pemeriksaan ini sangatlah banyak. Salah satunya untuk mengecek kondisi janin dalam rahim.

Khususnya mengenai posisinya, ukuran tubuhnya, organ-organ apa saja yang sudah terbentuk, jenis kelamin, posisi plasenta, dan apakah volume air ketuban normal ataukah tidak. Selain itu juga dimaksudkan untuk melihat pergerakan janin. 

Umumnya, gerakan janin mulai terlihat jelas saat usia kehamilan memasuki minggu ke-19.

4. Pemeriksaan denyut jantung

4. Pemeriksaan denyut jantung
btdental.com

Pemeriksaan selanjutnya yang tak kalah penting adalah pemeriksaan denyut jantung. 

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kesehatan organ jantung bayi, apakah bayi tumbuh dengan normal atau tidak. 

Untuk mendengarkan denyut jantung janin, biasanya dokter menggunakan alat fetal doppler. Pemeriksaan ini dilakukan saat usia kehamilan diatas minggu ke-17.

5. Pengukuran fundus uteri

5. Pengukuran fundus uteri
healthtap.com

Fundus uteri adalah bagian puncak (atas) rahim. Umumnya saat usia kehamilan mencapai 20 minggu, 
dokter akan melakukan pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan alat meteran.

Pengukuran ini akan dilakukan mulai dari puncak rahim hingga ke tulang kemaluan. Nantinya hasil panjang yang diperoleh (dalam satuan cm) umumnya sama dengan usia kehamilan.

Jadi misalnya jika panjang fundus uteri 23 cm, berarti usia kehamilan Sang Ibu adalah 23 minggu. Untuk panjang maksimum dari fundus uteri adalah 36 cm.

Panjang tersebut tidak akan bertambah lagi di usia kehamilan 36 keatas, karena itu sudah menjadi panjang idealnya.

6. Pemeriksaan darah

6. Pemeriksaan darah
drmanishabandishti.com

Pemeriksaan darah juga dilakukan pada kehamilan trimester 2. 

Sama dengan sebelumnya hal ini juga dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan atau penyakit tertentu yang berkaitan dengan darah. 

Misalnya anemia, diabetes, kolesterol, asam urat, hepatitis, rubella, dan sebagainya.

7. Pemeriksaan urine

7. Pemeriksaan urine
navidiku.rs

Di usia kehamilan 20 minggu ke atas, ibu hamil perlu melakukan tes urine kembali.

Pemeriksaan urine bisa dijadikan cara untuk mendeteksi penyakit tertentu, misalnya seperti diabetes, hipertensi, ginjal, infeksi saluran kemih, hepatitis B, dan kanker prostat. 

Jenis urine yang digunakan sebagai sampel adalah urine pagi hari saat ibu belum mengonsumsi makanan atau minuman apapun.

Nah, itulah ketujuh pengecekan medis yang perlu ibu hamil lakukan pada trimester kedua kehamilannya.

Untuk mencegah hal buruk terjadi sekaligus untuk memastikan kesehatan Si Kecil di dalam perut, maka penting bagi Mama dan Papa untuk mengecekan 7 hal tersebut ke dokter.

Semangat terus ya, Ma!

Baca Juga: Keputihan di Kehamilan Trimester Ketiga

Topic:

The Latest