Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Serba-Serbi Stretch Marks, Bisa Muncul di Trimester Kedua Kehamilan

Freepik/pch.vector
Freepik/pch.vector

Stretch marks seringkali jadi kebanggaan para calon Mama. Dengan senang hati mereka menerimanya sebagai tanda bahwa dirinya akan menjadi seorang Mama dan jejaknya akan tertinggal di sana. Namun beberapa Mama justru menghindari munculnya garis putih ini dengan berbagai cara yang disarankan.

Apa sih sebenarnya stretch marks itu? Kapan pula garis-garis ini mulai muncul dalam proses kehamilan mama? Nah, dalam tulisan ini Popmama.com merangkum dari What to Expect akan memaparkan serba-serbi stretch marks pada trimester kedua yang perlu Mama tahu.

Muncul pada Trimester Kedua Kehamilan

Pexels/Leah Kelley
Pexels/Leah Kelley

Kemungkinan besar Mama akan mulai melihat garis-garis stretch marks muncul di beberapa bagian dari tubuh mama, pada akhir trimester kedua. Namun terkadang garis-garis itu juga bisa muncul lebih cepat.

Setidaknya 90 persen perempuan yang sedang hamil bakal mendapatkan stretch marks. Garis ini muncul dengan warna merah muda, merah, cokellat, atau kadang juga keunguan. Biasanya, mereka akan muncul di sekitaran perut, bokong, paha, pinggul, atau juga payudara.

Penyebab Terjadinya Stretch Marks

Freepik/pch.vector
Freepik/pch.vector

Garis-garis ini terbentuk dari robekan kecil pada lapisan jaringan di bawah kulit mama yang ditarik kencang selama kehamilan. Nah, itu sebabnya ada Mama yang tidak mendapatkan stretch marks, karena ini sangat berkaitan dengan elastisitas kulit masing-masing orang.

Kebiasaan gaya hidup, termasuk pola makan yang baik dan olahraga yang teratur juga bisa meningkatkan kesehatan dan elastisitas kulit. Jika kulit elastis, maka saat dipaksa mengembang pun tak akan jadi masalah.

Selain itu, stretch marks juga bisa dipengaruhi faktor genetika. Jika ibu Mama mendapatkan stretch marks saat hamil, maka kemungkinan besar Mama juga akan mengalaminya. 

Faktor lain yang juga bisa memengaruhi stretch marks adalah seberapa banyak dan cepatnya berat badan mama bertambah selama masa kehamilan. Kenaikan berat badan yang cepat membuat Mama lebih berpeluang mendapatkan tanda garis ini. Semakin cepat kulit meregang, makin besar kemungkinan meninggalkan bekas.

Mencegah Stretch Marks dengan Memijat

Pexels/Iamngakan eka
Pexels/Iamngakan eka

Pijatan dengan minyak atau krim pada stretch marks di perut, pinggul, dan paha tentu tidak akan sakit. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa formulasi dengan ramuan centella atau asam hialuronat yang sudah ada pada kulit, dapat membantu mencegah stretch marks. Namun masih perlu penelitian lebih lanjut hingga ada bukti yang pasti.

Tak ada pula penelitian lebih lanjut yang membuktikan bahwa cocoa butter, minyak zaitun minyak almond, vitamin E, atau minyak kelapa efektif mencegah stretch marks. Namun ada beberapa penelitian yang menyebut bahwa deretan tersebut, dan juga minyak nabati anti-inflamasi dan antioksidan lainnya bisa menjaga kulit tetap terhidrasi.

Mama perlu membubuhkan pelembap setiap hari sejak awal kehamilan, untuk membantu mengatasi masalah kulit kering dan gatal. Dengan pijatan yang lembut, efektivitas minyak atau krim yang Mama pakai akan lebih maksimal. Namun Mama harus ingat untuk selalu mencari tahu lebih dulu apakah produk yang Mama pakai aman untuk ibu hamil.

Pentingnya Menutrisi Kulit dari Dalam

Freepik/Azerbaijan_stockers
Freepik/Azerbaijan_stockers

Penting untuk tetap mengonsumsi vitamin prenatal yang dianjurkan, untuk memastikan cukupnya kebutuhan nutrisi yang mendukung perkembangan bayi dan kesehatan kulit mama.

Konsumsi makanan kaya vitamin C seperti paprika, jeruk, dan stroberi juga bisa mencegah munculnya stretch marks. Vitamin C, seperti yang sudah diketahui, dapat meningkatkan produksi kolagen dan jaringan, yang membantu kulit tetap kuat dan elastis.

Sedangkan untuk vitamin D, meskipun masih belum terbukti berhasil penelitiannya, asupan yang cukup akan membantu mengatasi stretch marks juga. Tak ada salahnya untuk mencukupi asupan vitamin D dengan makan ikan berlemak, susu, dan telur. Selain itu Mama juga bisa menambahkan nutrisi ramah kehamilan lainnya seperti asam lemak omega-3 dan kolin.

Jaga Kenaikan Berat Badan yang Stabil

Unsplash/I Yunmai
Unsplash/I Yunmai

Seperti yang sudah dituliskan di atas, kenaikan berat badan yang terlalu cepat adalah salah satu penyebab munculnya stretch marks. Usahakan pertumbuhan berat badan mama selama kehamilan berlangsung perlahan tapi pasti, untuk mencegah garis-garis tersebut muncul.

Memang Mama akan merasa lebih lapar ketimbang sebelum hamil, mengingat kini Mama harus berbagi dengan janin di dalam kandungan. Sebisa mungkin ikuti anjuran umum asupan kalori selama masa kehamilan, yang juga menjamin kehamilan jadi lebih sehat untuk Mama dan calon Bayi.

Itulah informasi mengenai stretch marks pada trimester kedua. Apapun keputusan mama atas stretch marks, semua adalah pilihan pribadi dan tidak ada yang salah. Jika Mama bisa menerimanya dengan senang hati, maka terimalah. Namun jika Mama merasa tak nyaman dengan adanya garis-garis tersebut, it's okay. Yang penting Mama dan calon Bayi sehat, ya!

Share
Topics
Editorial Team
Rianti Fajar Ningsih
EditorRianti Fajar Ningsih
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Penyebab Janin Menangis di Dalam Kandungan, Ternyata karena Hal Ini!

10 Des 2025, 16:00 WIBPregnancy