Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Studi: Kesehatan Mental Suami saat Istri Hamil Juga Bisa Pengaruhi Janin

Freepik
Freepik

Mengetahui perkembangan janin selama masa kehamilan adalah hal penting bagi calon orangtua. Selain memperhatikan kondisi fisik Mama, ada berbagai faktor lain yang turut berpengaruh terhadap kesehatan janin.

Salah satu faktornya yaitu kesehatan mental kedua orangtua. Saat kehamilan, fokus utama biasanya tertuju pada kondisi mental Mama. Namun, ternyata kesehatan mental Papa juga dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.

Ya, kesehatan mental suami saat istri hamil juga bisa pengaruhi janin. Yuk, simak penjelasan lebig lengkapnya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.

1. Kesehatan mental suami saat istri hamil juga bisa pengaruhi janin

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Selama ini, perhatian terhadap kesehatan mental selama kehamilan lebih banyak diarahkan kepada ibu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kondisi mental sang papa juga dapat memengaruhi perkembangan anak, bahkan sejak masa kehamilan.

Sebuah studi dari University of Cambridge (2019) yang diterbitkan dalam jurnal Development & Psychopathology menunjukkan bahwa kesehatan mental papa juga berperan penting dalam perkembangan anak sejak masa prenatal. 

Studi ini melibatkan 440 pasangan calon orangtua dari Inggris Timur, New York, dan Belanda, yang dipantau sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Hasilnya, stres dan kecemasan pada ibu selama hamil berkaitan erat dengan munculnya masalah perilaku pada anak, seperti mudah marah dan gelisah. 

Selain itu, kualitas hubungan pasangan selama kehamilan juga memengaruhi kondisi emosional anak setelah lahir. Studi ini menjadi salah satu penelitian awal yang menelusuri pengaruh kesehatan mental kedua orangtua secara bersamaan terhadap perkembangan perilaku anak usia dini.

"Pengalaman laki-laki yang baru menjalani peran sebagai ayah kerap tidak mendapatkan perhatian yang setara dengan ibu, bahkan cenderung diabaikan. Hal ini perlu diubah karena gangguan dalam hubungan awal anak dengan baik ibu maupun ayah dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan mereka," ujar Claire Hughes, profesor dari Cambridge's Center for Family Research sekaligus penulis utama studi tersebut, dikutip dari The Bump.

2. Stress pada papa bisa pengaruhi janin

Freepik
Freepik

Kesehatan mental ibu hamil sangat mempengaruhi kondisi ibu dan juga janin dalam kandungan. Gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, atau depresi pada ibu hamil dapat berdampak negatif pada perkembangan janin, seperti meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Namun, penelitian yang dipimpin oleh ahli saraf Dr. Tracy Bale, profesor di University of Maryland School of Medicine, mengungkap bahwa stres yang dialami sang papa juga bisa memengaruhi perkembangan anak. Pengaruh ini terjadi melalui perubahan dalam struktur dan komposisi sperma.

Penelitian terbaru Bale ini merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya pada tikus, yang menemukan bahwa stres dapat memengaruhi produksi microRNA dalam sperma. Bale menemukan bahwa tikus jantan yang mengalami tekanan, seperti dikurung untuk waktu singkat, menghasilkan sperma dengan kadar microRNA lebih tinggi.

MicroRNA berperan penting dalam pengaturan gen yang memengaruhi struktur dan fungsi otak. Kadar tersebut kemudian tampak menurunkan respons stres pada anak-anak yang dilahirkan dari sperma tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa kondisi genetik yang diwariskan dari sang papa bisa memengaruhi cara anak menghadapi tantangan sejak dini.

3. Peran suami saat istri sedang hamil

Freepik/rawpixel.com
Freepik/rawpixel.com

Kehamilan membawa berbagai perubahan fisik dan emosional yang signifikan bagi Mama, dan kehadiran serta dukungan Papa sangat dibutuhkan selama proses tersebut.

Keterlibatan Papa sejak masa kehamilan tidak hanya memperkuat ikatan emosional dengan si Kecil, tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan otaknya secara optimal.

“Bayi yang memiliki peran ayah cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Sepanjang hidupnya, mereka juga cenderung lebih mudah bersosialisasi, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berprestasi lebih baik di sekolah, dan memiliki lebih risiko yang lebih rendah terhadap masalah perilaku,” ujar Lisa Vagi, seorang OBGYN di University Hospitals.

Berikut beberapa cara yang bisa Papa lakukan untuk mulai menjalin ikatan emosional dengan si Kecil dalam kandungan:

  1. Mulailah dengan menyentuh perut Mama secara lembut secara rutin. Momen ini bisa dilengkapi dengan memutar musik yang menenangkan sebagai bentuk stimulasi positif bagi janin

  2. Saat bayi dalam kandungan mulai ada gerakan seperti menendang, jangan ragu untuk ikut merasakan gerakannya dan menyambutnya dengan hangat

  3. Luangkan waktu untuk mempelajari lebih dalam tentang tahapan persalinan yang akan dijalani Mama

  4. Selalu mendampingi Mama saat kontrol kehamilan, agar kondisi kesehatan ibu dan bayi dapat terus terpantau dengan baik.

Nah, itu dia rangkuman mengenai kesehatan mental suami saat istri hamil juga bisa pengaruhi janin. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Cara Kembali Langsing setelah Melahirkan untuk Mama dengan Asam Urat

13 Nov 2025, 08:00 WIBPregnancy